📜13

153 5 0
                                    


MARKAS  ANGKASA.

"Lang kita beneran mau tarung"

"Yakin Lo kita bakal menang?"

"Ck, kalian tenang aja, sekarang intinya kalian harus siap siaga aja" kini Gilang membalas pertanyaan mereka.
Varo hanya duduk santai sambil menghisap rokok ditangannya.

Tak lama rombongan geng motor LASKAR
Dateng, dengan pimpinannya Bara.

"Widih, udah Dateng aja nih" sambut Gilang.

"Cih, buruan tantangannya apa?" Bara malas harus banyak basa basi.

"Sabar², kita bakal tarung, jadi yang kalah dia harus  ngajak damai deluan"

Bara memikirkan tentangan dari Gilang, ia juga berpikir kalau terus²san seperti ini kapan dia hidup damai.

Alhasil bara menerima tantangan dari Gilang.

"Oke" Gilang tersenyum, kini ia menjabat tangan Bara, begitupun bara membalasnya.

"1"

"2"

Mereka semua bersiap² mengambil ancang-ancang untuk siap bertarung.

"3"

"SERANGGGGG" teriak Gilang yang membuat semua bertarung hebat.

Gilang langsung saja meninjau perut Bara, Bara yang mendapatkan tinjuan dari Gilang hampir saja jatuh, Gilang terus menghajar perut Bara dan kini meninju wajah Bara, bara juga begitu sebaliknya, ia meninju wajah Gilang.

"Woy anjing Lo ya, kita gada bawa senjata Lo malah bawa senjata goblok" teriak Rafa pada anak buah Bara.

"Mang eaak?"

"Ah anjing, sini Lo" Rafa menarik baju nya, ia menonjok rahan nya.

Yang di tonjok emosi, kini ia siap² ingin melayangkan sebuah tinjuan yang mengenai perut Rafa.

"Akhhh, sialan perut gue" Rafa meninju orang yang di depannya ini tanpa ampun.

Semua bertarung hebat, kini malah rombongan Angkasa yang pada Kao semua.

"Anak buah Lo pada Kao semua" tunjuk Bara, Gilang yang melihat semua anak buahnya pada tumbang,ada beberapa yang masih bertarung.

Bara mengambil ancang-ancang untuk meninjau kembali Gilang.

Bughhh

Bara meninju wajah Gilang dengan kencang, membuat Gilang pusing hingga hidungnya mengeluarkan darah, kini pandangannya kabur.

"Anjing Lo Bara" seketika Gilang ambruk begitu saja.

Bagas yang melihat bara sudah jatuh di tanah, ia buru² menghampiri Gilang.

"Lang, anjing bangun Lo" Bagas mencoba membangunkan gilang, tapi nihil Gilang tidak merespon.

"Cihh, sok²an nantang"

Bagas melirik Bara tajam,ia ingin sekali meninju wajah sok Bara, tapi ia harus cepat-cepat membawa bara ke rumah sakit.

"Bangsat"

Bara terkekeh kecil melihat emosi Bagas yang memuncak.

"Gue tunggu permintaan damai kalian" Bara pergi meninggalkan mereka.

"BUBAR" teriak bara pada anak buah nya, kini anak buah Bara berhenti bertarung, dan membubarkan dirinya.

"Yah kalah" ejek anak buah Bara pada Panji.

"Asu Lo" yang di bilang asu hanya menjulurkan lidahnya.

Bagas dan teman² segeng nya buru-buru membantu Gilang ke rumah sakit, untuk segera di periksa.

Tak berapa lama mereka semua sampai, ga semua anggota geng Angkasa ikut, cuman temen² Gilang aja, yang lain jaga markas.

"SUSTER, DOKTER TOLONG TEMEN SAYA" teriak Bagas yang sekarang menuntun Gilang.

Segera suster berlari mengambil kursi roda, menyuruh Gilang duduk.

"Kalian tunggu disini aja ya, nanti kalau sudah selesai kita kabari" suster itu segera membawa Gilang menuju ruangan.

Akhirnya mereka duduk sembari menunggu Gilang di dalam ruangan.

"Ck, sakit banget punggung gue anjg" Kesal Rama.

"Kenpa Lo?"

"Kena celurit anak buahnya batu bara" Rama masih meringis.

"Iya njir, gue juga tadi liat anak buahnya bawa² Sajam" omel Panji yang masih inget kejadian tadi.

",Coba gue liat"

Rafa membuka baju Rama, melihat goresan panjang di punggung Rama, ga terlalu dalam cuman lebar aja.

"Anjing, ngapin Lo diem njing, buruan di periksa tar infeksi" buru² Rafa menarik tangan Rama untuk di obati.

" Udah gappa cuman gini aja, tar juga sembuh sendiri" santai Rama, mentang² badan besar.

"Ck, jangan mentang² badan Lo besar ya monyet, itu kudu di obatin su, buruan"

Rafa terus maksa buat Rama mau di obatin, dengan rasa malas nya, Rama berdiri, Rafa langsung menarik tangan Rama untuk di periksa, Rama berjalan dengan langkah ogah²han.

"Tumben akrab"

Dari tadi Panji tu perhatiin mereka berdua, ga cuman Panji doang, Bagas,Varo,Rizky juga.

Gak lama suster keluar dari ruangan sambil dorong kursi roda yang di duduki Gilang.

"Temennya jangan terlalu banyak gerak, jangan banyak aktivitas berat juga, pola makan di jaga, minum obat rutin sesuai anjuran dokter"

Teman² Gilang mengangguk mengerti.

"Gak parah kan sus?"

"Engga parah kok mas, aman. Kalo gitu saya permisi dulu"

Setelah suster tadi pergi, mereka akhirnya bernafas lega.

"Untung Lo ga mati anjing"

"Udah, sekarang kita anter Gilang pulang, gue yakin Ciko pasti bakal ngamuk kalo liat Gilang gini"

Akhirnya mereka semua mengantarkan Gilang ke rumahnya dengan aman sentosa.

📜
MAKSIH YANG UDAH BACA+VOTE
MAAF KALAU ADA TYPO NYA
LOVE YOUU KALIAN

 

📜PERKARA SURAT📜Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang