03

20 3 0
                                    

Tentang: Kita

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Tentang: Kita

2022

. . .

Seorang pria sedang sibuk dengan benda di tangan nya. Sebuah benang berwarna hitam, biru, dan cokelat muda. Ia menyusun-nya menjadi bentuk sebuah gelang tangan.

Sederhana memang, tapi seseorang bilang, sesuatu yang sederhana selalu bisa menjadi istimewa jika berada di tangan 'pemilik-nya'.

Lihatlah langit, dia hanya sebentang biru yang mengelilingi bumi. Namun dia bisa menjadi kelabu, putih dan bahkan terkadang terlukis pelangi.

Dan juga bunga layu, jika diucapkan itu terdengar seperti sesuatu yang telah tak berarti. Namun jika di tangan yang tepat, ia lebih dari mampu menjadi sebuah seni.

Pria itu tersenyum lebar melihat sebundar gelang di tangan nya. Untuk yang terakhir, ia menambahkan bandul huruf L disana.
Gelang ini bukan untuk dirinya, ini untuk seseorang yang sangat istimewa.

Mungkin ini tidak sepadan dengan segala keistimewaan yang ia sematkan padanya, jika dilihat dengan mata.
Namun hati seringkali memiliki penglihatan yang berbeda. Gelang ini seperti sebuah pengakuan cinta.

Dia menertawakan dirinya sendiri dengan perkataan pikirannya. Pria itu, Kafka namanya.

Seorang seniman dan pribadi yang biasa. Kehidupan nya seperti orang lain, bekerja, pulang, tidur, dan jatuh cinta.

Sekarang ini, baginya tidak ada yang sebegitunya istimewa. Selain orang yang dicintainya. Dan gelang sederhana ini, akan ia berikan padanya.

Kafka memasukkan gelang itu ke dalam saku, dan melanjutkan pekerjaan nya. Menggores kanvas dengan imajinasi, mengisinya dengan mimpi. Dan mungkin sebuah harapan, Ia simpan semuanya ke dalam karya yang disebut seni, untuk mungkin warna nya dapat menjadi sebuah kenangan untuknya, dan untuk seorang yang dia cintai.

Kafka dan orang yang dia cinta. Adalah wujud dari kisah yang terluka.
Mereka bukan sepasang manusia yang berpacaran dan bergandengan tangan. Bukan juga yang selalu berjalan berdua tanpa orang lain di samping mereka. Dan bukan sepasang manusia yang dengan mudah diizinkan untuk bersama.

Lakshita Balqis. Nama perempuan itu.

Adalah seorang perempuan yang satu kampus dengan Kafka. Kafka berada di fakultas Seni, sementara Lakshita berada di Komunikasi.

Lakshita adalah seorang penulis dan motivator muda. Dan pribadi yang menerima dengan lapang sisi pandang orang lain. Itulah yang membuatnya disukai banyak orang. Termasuk Kafka yang dulunya juga seorang penggemar.

Senja & Kepergianmu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang