Setelah selesai makan mereka pergi ke toko buku, mereka melihat lihat buku sampai mereka menemukan buku yang menurut mereka bagus, dan membeli nya.
"Violet kamu beli buku apa?"
"Cuman buku tentang petualangan, kalau lu beli buku apa?"
"Buku tentang sihir sihir gitu deh"
"Ohh"
Dan tempat terakhir yang mereka datangi adalah taman, yang sebelumnya mereka datangi, sebenarnya violet sangat ingin pulang ke mansion nya tapi, apa lah daya kalau dia harus menuruti Ian hari ini.
Ian bermain ayunan sementara violet hanya bermain ponselnya, tidak lama ada seorang perempuan menghampiri violet, eskpresi perempuan itu seperti ketakutan?
Violet tidak mau mempedulikan nya, tapi perempuan itu semakin menjadi jadi, perempuan itu memegang tangan violet dan duduk di samping nya, ekspresi kesal violet sudah mulai terlihat jujur saja dia tidak nyaman dengan posisi ini.
"A-anu ka-"
"To the points aja kenapa lu"
"Dompet aku di copet sama seseorang apa kakak bisa nganterin aku ke kantor polisi gak?"
"Kantor polisi ada di depan lu cuman perlu lurus saja, jaraknya gak jauh dari sini"
"O-oh begitu ya kalau begitu, makasih ya kakak"
Perempuan itu pergi ke arah kantor polisi, violet terkejut dengan saat perempuan itu langsung pergi, biasanya pasti ada saja yang memaksa maksanya untuk mengantarkan mereka walaupun jaraknya dekat.
' bagus deh gak jadi beban '
Tiba tiba Ian menghampiri violet dengan wajah yang agak kesal, dan seperti tidak mau melihat wajah violet sama sekali.
"Ayo pulang"
"Tumben udahan mainnya, mau langsung pulang atau mau kemana dulu?"
"Langsung pulang aja ayo cepet"
Violet yang menyadari perubahan sifat pada Ian pun, agak penasaran apalagi saat Ian membuka pintu mobil, lalu menutupnya dengan sangat keras.
Kekesalan violet muncul sedikit, tapi dia berusaha untuk sabar menghadapi Ian.
Di dalam mobil tidak ada pembicaraan, apalagi Ian menyilangkan kedua tangannya di dada, dan Ian memalingkan mukanya seperti sangat tidak mau melihat wajah violet.
"Kenapa lu? Kesel?"
"Pikir aja sendiri"
"Gimana gw mau mikir kalau gw gak tau kesalahan gw dimana?"
Kekesalan Ian yang sudah meningkat pun, menghadap wajah violet yang masih fokus menyetir.
"Cewek tadi siapa?! Kenapa dia pegang pegang tangan kamu!!? Kenapa dia senyum senyum ke kamu!? Terus kenapa kamu gak kayak kesel gitu pas tangan kamu di pegang pegang sama dia!!!!"
Mendengar Ian Meluapkan kekesalan nya, violet menghentikan mobilnya, dan memarkirkan mobilnya di parkiran supermarket.
"Cewek tadi cuman nanyain kantor polisi dimana, soalnya dompetnya kecopetan, dan soal dia pegang tangan aku karena aku gak sadar kalau dia dari tadi manggil aku, udah? Cukup jelas?"
"Terus kenapa kamu senyum senyum ke cewek tadi!?"
"Ya gimana gw mau kesel!! Sedangkan itu cewek gak salah apa apa sama gw!!! Lu kira gw orgil marah marah gak jelas hah?!!"
Ian terdiam saat violet membentak nya, entah kenapa perasaan nya sekarang menjadi rasa bersalah dan sedih, dirinya juga malu karena sudah menuduh violet yang tidak tidak.
"Ta-tapi kamu beneran gak ada hubungan apa apa kan sama dia?"
Suara Ian semakin mengecil tapi violet masih bisa mendengarnya, dia sudah sangat lelah dan juga sangat kesal dengan sifat Ian ini.
Violet menyalakan mobilnya dan langsung pergi kembali ke taman, Ian agak takut karena violet menyetir dengan sangat cepat, tidak sedikit mobil lain yang memarahi violet karena, kesal dengan cara menyetir violet yang cukup gila.
Sesampainya di taman violet menarik tangan Ian ke arah kantor polisi.
' semoga aja itu cewek masih ada '
Dan benar saja perempuan itu sedang duduk di kursi sambil meminum teh, yang di sediakan oleh polisi, perempuan itu tersenyum saat melihat violet datang.
"Hai kakak baik!!"
Awalnya polisi ingin mengusir violet karena hampir merusak pintu kepolisian, tapi polisi itu berpikir kalau violet itu kerabat atau keluarga perempuan itu jadi polisi itu membiarkan nya.
"Maaf nona muda, saat kita bertemu kita mengobrol apa saja ya aku lupa, sebenarnya aku ingin melupakan nya tapi ternyata tidak bisa"
Perempuan itu tersenyum ke arah violet, karena bisa bisanya violet melupakan kejadian tadi padahal baru sebentar, andaikan perempuan itu tau kalau violet itu lagi bohong.
"Tadi aku samperin kakak terus nanya kantor polisi dimana soalnya, dompet aku abis di copet"
"Ohh gitu ya maaf ya Kakak lupa, kalau begitu kakak pergi dulu, apa dompet mu sudah ketemu?"
"Sudah ini aku lagi nunggu jemputan aku"
"Kalau begitu kakak pergi ya bye"
"Bye juga kakak!!!"
Violet dan Ian kembali ke mobil, keduanya diam tidak ada yang memulai percakapan, violet menyalakan mobilnya dan pergi meninggalkan taman.
"Udah jelas kan?"
"I-iya maaf ya vio-"
"Gw gak butuh maaf lu!! Gw tuh capek ya sama lu!! Bisa gak sih lu tuh jangan terlalu posesif ke gw!! Gw capek lu tau gak!!! Nyusahin banget lu bangsat!!!"
Ian diam kembali saat violet membentak nya, hatinya hancur berkeping keping, andaikan dia tidak mencurigai violet ini tidak akan terjadi, ini semua salahnya.
' semuanya salah aku '
TBC
Yahh violet nya benci lagi sama Ian kasihan banget ' jujur gw sengaja '
guys author kalian ini sudah mengantuk jadi mau tidur dulu.
Btw perempuan itu bukan siapa siapa ya dia itu CUMAN NPC doang kok.
guys maap kalau ada kesalahan kata atau typo, mohon di maklumi.
Segitu dulu untuk hari ini aku usahain aku update Minggu atau Senin ya.
Okey Babay guys see you next bab (≡^∇^≡)
KAMU SEDANG MEMBACA
apa aku menyukai omega? [GxB]
Roman d'amourseorang wanita alpha yang bernama Violet Madeline james, di paksa menikah oleh kedua orang tuanya. "Violet mau sampai kapan kau seperti ini ibu sangat ingin menggendong cucu ibu" Violet hanya menghela nafas, sudah berkali kali Violet di tanyakan sep...