08. Belalang

85 10 2
                                    

•••

"Saat Allah mencintaimu dia akan meletakkan cintamu di hati seseorang yang cintanya layak untuk kamu miliki."

•••

Happy Reading

•••

Tanpa terasa sudah satu Minggu Ayesha tinggal di pondok pesantren. Rasanya ya pahit, asin, manis, intinya campur-campur, ibaratkan gado-gado, canda. Namanya juga jauh dari orang tua.

Selama seminggu ini Ayesha tidak pernah lepas dari yang namanya hukuman, mungkin sudah seperempat dari penuhnya hukuman sudah dia coba. Seperti hal nya saat ini, gadis itu tengah mencabut rumput dekat danau. Dia baru tau loh kalau ponpes ini punya danau. Mana cantik banget lagi. Tapi sayangnya banyak rumput. Maka dari itu Ayesha di suruh nyambut rumput kali ya.

"Bangsat. Capek," umpat nya.

"Shit man!"

"Capekk! Mamah!"

Sudah lebih dari tiga jam Ayesha berada disini. Dan rumput itu sudah bersih.

Gini doang mah kecil — Ayesha

"Eh anjir! Eh astaghfirullah!"

"Gue baru inget!"

"Pasti itu Serigala nyangka gue cemen karena nggak ikutan war. Tapi ya bomat sih, lagian gue kan lagi masa hukuman."

Terdiam sejenak. Hingga tiba-tiba bola matanya membulat.

"Arsenjing!"

"Iya itu orang, satu hama yang bahaya nih,"

"Beberapa hari sebelum gue masuk pesantren kan gue sama anak-anak ada konflik sama itu geng nya Arsenjing," katanya.

Gadis itu terduduk dengan cemas yang melanda.

"Dan gue lupa hapus jejak gue yang pergi ke Ponorogo. Ini gimana, nih. Udah jelas dapet ini mah."

"Bjirrr,"

"Itu orang bahaya. Semoga aja nggak nyerang pesantren. Bisa-bisa yang kena bukan cuman gue, tapi semuanya, baishhh," gumamnya.

"Gue nggak mau hal beberapa tahun lalu terulang." Ini mengingatkan tentang kejadian beberapa tahun lalu. Saat dia masih masa abu-abu. Geng milik Arsen tiba-tiba menyerang sekolahnya, tidak hanya itu, saat masa kuliahnya geng Arsen pun sempat menyerang gedung kampus nya. Hal itu yang membuat Ayesha pindah berkuliah ke Inggris.

"Semoga aja enggak."

"Duaarrr!"

"Shiball! Eh astaghfirullah!"

Sang pelaku terlihat tertawa terbahak-bahak.

"Sialan Lo Elsa!" kesal Ayesha. Orang lagi capek-capeknya malah dikagetin.

"Lucu njir muka Lo kalo kaget," kata Elsa. Lagi dan lagi Elsa tertawa.

Ayesha memasang muka masamnya lalu kembali duduk.

"Muka Lo kaya orang galau aja," kata Elsa sembari mendudukkan dirinya disebelah Ayesha.

"Galau lah anjir. Gue belum ada keluar beli jajan seminggu ini," balas Ayesha.

Elsa mengerjapkan matanya mendengar ungkapan dari Ayesha. Ada-ada aja ini bocah.

"Lo galau karena belum jajan? Njir, ada-ada aja Lo." Elsa berucap dengan wajah cengo nya. Jujur baru kali ini Elsa bertemu manusia ajaib bin ngeselin bin aneh.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: a day ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Untuk Ayesha Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang