•••
"Sepanjang apapun kamu menjelaskan. Jika hati sudah tertutupi oleh kebencian. Maka, itu hanya sebuah kesia-siaan."
— Untuk Ayesha —
•••
Happy Reading
•••
Disaat hidup sedang santai-santainya. Ada saja hal yang membuat hidup Ayesha tidak santai. Ada apa pula mereka semua berlari-larian? Apakah ada gempa? Tapi Ayesha tidak merasakan apapun.Tapi, samar-samar Ayesha mendengar ada yang berteriak.
"Ada yang nyerang pesantren! Ayo sembunyi!"
Nyerang pesantren!?
"Geng Lion Ice." Tidak salah lagi. Sudah pasti Geng Lion Ice. Karena Arsen sangat amat gila dan cocok jika menjadi pasien RSJ.
"Sialan!"
Segera Ayesha berlari masuk ke dalam asrama dan mengganti pakaiannya menjadi lebih simple agar memudahkan dirinya dalam bergerak.
"Arsen sialan! Nyerang tiba-tiba. Untung aja anak-anak udah dateng." Gerutunya.
Ayesha berlari sekuat tenaga dari asramanya. Dari kejauhan dia melihat banyaknya anak-anak Lion Ice. Dan mereka sedang bertarung melawan para santriwan yang memang jago berkelahi dan beberapa anggota Gouden Draak.
"Wah yang kita tunggu-tunggu akhirnya datang, nih!" seru seorang pemuda berambut biru saat melihat sosok Ayesha yang berjalan mendekat.
"Udah ketebak. Kan emang Lo." Batin Ayesha.
Ayesha tersenyum miring mendengar seruan dari pemuda berambut biru atau Arsen. Yah. Arsen.
"Pengecut Lo Arsen! Kalau Lo dendam harusnya Lo nggak nyerang pesantren ini! Mereka nggak ada salah apa-apa. Kalo Lo mau balas dendam nggak perlu Lo libatin orang lain!" kata Ayesha.
"Gue nggak perduli. Apapun yang ada disekitar Lo. Bakal kena imbasnya. Selama ini kan kita cuman modal tarung di jalanan ya. Karena setelah insiden itu. Lo pindah ke luar negeri." Arsen membalas perkataan dari Ayesha.
Ayesha menatap tajam Arsen. Sang empu yang ditatap tajam hanya membalas Dnegan tatapan mengejek.
"Berhentiin semua pasukan Lo yang nyerang anak-anak pesantren. Cukup lawan kita!"
"Mereka nggak salah! Lepasin mereka!"
Arsen tertawa mengejek.
"Mau Lo apasih, Sen?"
"Lo ngaku, kalau Lo yang udah bunuh Gala!"
"Gue bilang bukan gue! Bukan gue yang bunuh Gala! Lo salah paham Arsen!"
"Tapi Lo ada di lokasi, dan pisau itu Lo yang pegang!"
"Tapi bukan gue! Niat gue mau nyelametin dia dari tusukan di perutnya!"
"Gue nggak percaya! Mana ada maling ngaku maling!"
"Seranggg!"
"Lion Ice! Serang!"
"Gouden Draak! Majuu!"
Jajaran pemuda dan beberapa gadis dengan jaket hitam berlambang naga melingkari sebuah pedang. Mereka adalah anggota Gouden Draak yang memang bermarkas di Ponorogo ini. Kurang lebih 100 anggota yang ada, sisanya berada di luar memantau sebagian anggota Gouden Draak dari markas Jakarta yang belum datang. Jadi bisa dikatakan mereka kalah pasukan sebanyak dua kali lipat. Tetapi untungnya anggota inti sudah datang sejak kemarin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Untuk Ayesha
General FictionAyesha Zayna Ruby Jackson, gadis cantik dengan IQ diatas rata-rata dan tingkahnya yang membuat kedua orang tuanya angkat tangan dan memasukkan Ayesha ke Pesantren sebagai hukuman. Tetapi dibalik itu ada alasan lain mengapa kedua orang tuanya memasuk...