Sejak hari itu, Daffin tak pulang kerumah Gilang.
Sudah seminggu, bukan berarti Keliarga Gilang tak berusaha menjemput. Tapi setiap kali mereka kesana. Daffin tak pernah ada.
Daffin pun tak masuk kantor. Bahkan pihak panti pun tidak mau memberitahu dimana Daffin.
Gilang dan keluarga tak pernah tau kalau kejadiannya akan sebesar ini.
Maksud mereka menyembunyikan nya hanya karena takut Daffin akan drop. Bukan malah jadi menghindar terus menerus.
2 minggu pun berlalu. Mereka masih belum mendapat kabar apapun tentang dimana Daffin.
★★★★★★★
Daffin duduk di sebuah kamar yang tenang, menghadap sebuah taman yang indah.
Selang nebula terpasang di hidung Daffin. Membantunya untuk bernafas lebih baik.
Kakak pengasuh nya masuk.
"Lagi lihat bunga nya ibu lagi ya?" Ucap Ghina.
"Sejak kapan ibu suka tanam bunga kak?"
"Hmm.. Kakak juga gatau. Tapi ibu pernah bilang, rumah ini buat Daffin, kalau Daffin dipulangin lagi sama pengadopsi... " Lirih Ghina.
Daffin tersenyum getir.
Ghina menatap Daffin nanar. Anak kecil yang dulu ia asuh, sudah sebesar ini. Dan anak itu kini sangat terluka.
"Kak.. Daffin mau ke makam ibu"
Ghina mengangguk.
"Nanti sore ya"
Daffin pun setuju.
Kondisi Daffin bisa dibilang sudah tidak baik baik saja. Bahkan sekarang ia sulit bernafas tanpa bantuan selang nebula.
Dadanya terus naik turun walau wajahnya mencoba terus terlihat baik baik saja.
★★★★★★★
Gilang akhirnya mendapat info terbaru dimana Daffin. Orang orang yang ditempatkan untuk mencari Daffin akhirnya meihat Daffin keluar bersama Ghina ke pemakaman ibu Asih.
Gilang dan Dina segera berangkat ke sana. Rafan yang mendengar kabar itu pun langsung berangkat dari RS nya. Rafin dan Adrian pun langsung dari kantornya masing masing.
Dan benar saja Daffin ada disana.
"Daffin!" Panggil Rafan keras.
Daffin tak lagi mau menghindar. Sebenarnya tanpa mereka datang, Daffin pun memutuskan untuk bertemu dengan mereka dan menjelaskan tindakan nya.
"Daffin sayang, kamu sehat sehat aja kan sayang?" Ucap Dina memeluk Daffin yang berdiri dengan tegap dengan tubuh tinggi nya.
Selang oksigen tidak lagi Daffin pakai. Karena ia merasa sudah membaik.
"Kalau gitu, kakak pulang ke panti ya dek" Ucap Ghina.
Daffin mengangguk. Lalu memeluk Ghina yang sudah seperti ibunya juga.
"kak, makasih ya udah ada buat Daffin.."
Ghina tak menjawab. Ia berusaha menahan tangisnya. Rasanya sangat sakit mendengar kalimat Daffin. Kalimat yang seperti tidak akan lagi Ghina dengar.
Ghina melepaskan pelukan Daffin.
"Tolong jaga Daffin" Ucap Ghina sopan dan tegas pada Dina dan Gilang.
Lalu pergi meninggalkan keluarga itu menikmati waktunya dengan Daffin.
"Maafin papah ya nak" Ucap Gilang lalu memeluk Daffin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Seperti Keluarga
Random-- ____________________________ Daffin sudah diadopsi 17 kali dan selalu dikembalikan ke Panti tidak sampai setahun setelah diadopsi. Kali ini ia diadopsi yang ke 18 kali dengan menutupi sakitnya, ia berharap ia tidak lagi di kembalikan. Karena ia...