Rafin baru selesai mandi. Ia sudah membaik dan demam nya pun sudah turun.
Ia melihat hp nya. Ternyata ada panggilan tak terjawab dari Daffin.
Rafin segera menelpon balik.
"Kak"
"Kenapa Daffin?"
"Gapapa, kak Rafin udah enakan?"
"Udah kok. Cuma tinggal batuk. Jadi kakak belum bisa ketemu Daffin. Takut Daffin ketularan"
"Ooh"
"Kenapa? Kamu sendirian?"
"Iyaa"
"Kak Rafan udah kerumah sakit dari pagi, mungkin ada pasien jadi belum ke Daffin"
"Ooh"
"Bosen ya?"
"Iyaa"
"Kak Adrian ga kesana?"
"Udah tadi, terus ada kerjaan. Daffin juga udah lepas masker oksigen. Jadi udah gapapa"
"Yaudah, kalo gitu istirahat lagi aja."
"Kak.. Cape ya? Bolak balik ke Rs sampe sakit."
"Kata siapa? "
"Maaf ya kak. Udah bolak balik mulu. Gue seneng banget seminggu kemaren bisa ngapain aja tanpa sesek. Jadi Daffin lupa kalo Daffin ternyata masih sakit ya? Maaf ya kak udah ngerepotin semuanya"
"Daffin, nanti sore kakak kesana ya.. Daffin gausah banyak pikiran. Kan kata dokter gaboleh stres. Soal kak Rafan, jangan di masukin ke hati ya.. "
"Daffin tidur lagi deh kak. Ngantuk.."
★★★★★★★
Rafan baru saja selesai menangani operasi pasien kiriman igd. Ia pun kembali ke ruangan nya.
Setelah Rafan selesai berganti baju dan bersih bersih, ia pun mengambil hp nya dan melihat notifikasi yang banyak. Termasuk panggilan dan terjawab Daffin.
Ia mengecek ternyata ada chat terbaru dari Daffin.
[Kak?
Masih marah ya?
Kok ga di angkat?
Maaf ya kak, gue kemaren lagi seneng banget bisa keluar dan dapet tanda tangan penulis itu. Lo kan tau gue suka banget buku dia.
Jangan marah lagi ya kak.
Kak,
Gue janji ga ngerepotin lo lagi deh..
Cape ya ngadepin gue.. Maaf ya kak..
Kak?
Ko ga diangkat terus si.
Gue sendirian nih.]Rafan menutup hp nya. Ia memasukkan hp nya ke dalam sakunya. Lalu beranjak pergi ke ruangan Daffin.
Rafan masuk ke lift.
Hp bergetar tanda suara telpon masuk. Ia melihat Daffin menelpon kembali.
Rafan mengangkatnya.
"Kak? Ganggu ya?"
"Kenapa?" Balas Rafan dingin, sengaja karena masih kesal dengan Daffin.
"Hm.. Gapapa. Maaf ya kak ganggu"
"Ya"
Telepon terputus begitu saja. Rafan keluar dari lift. Ia menyusuri lorong rumah sakit menuju kamar Daffin.
Ruangan Daffin termasuk jauh dari lift. Karena ruangan khusus vip terletak di tempat yang strategis. Jendelanya bisa melihat langsung ke taman belakang rumah sakit. Dan view bangunan pencakar langit. Sebenarnya khusus pengunjung vip, ada lift nya khusus. Tapi karena Rafan dari ruangannya jadi dia menggunakan lift biasa yang agak jauh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Seperti Keluarga
Random-- ____________________________ Daffin sudah diadopsi 17 kali dan selalu dikembalikan ke Panti tidak sampai setahun setelah diadopsi. Kali ini ia diadopsi yang ke 18 kali dengan menutupi sakitnya, ia berharap ia tidak lagi di kembalikan. Karena ia...