TRING TRING TRING
Alarm hp Daffin terus berbunyi membuat Daffin terpaksa bangun dari lelapnya.
"Udah jam segini aja" Gerutu Daffin
Daffin pun beranjak dari kasurnya dan membuka tirai gorden jendela nya. Membuat seketika cahaya matahari masuk dengan leluasa menyinari kamarnya.
Ia pun mandi dan menyiapkan tas nya untuk ke sekolah.
Tok tok tok
Suara ketukan pintu terdengar membuat Daffin yang sedang merapikan kemeja seragamnya pun pergi membukakan pintu.
"Pagi sayang" Sapa mamahnya itu.
"Mm.. Pagi mah.. " Jawab Daffin kaku. Pertama kali ia melakukan percakapan seperti ini.
"Sudah mandi ternyata ya? Dikirain belum bangun." Ucap Dina lalu masuk ke dalam kamar Daffin dan duduk di tepi ranjang kasur king bed itu.
"Iyah mah.."
"Mamah pengen lihat penataan kamar Daffin, ternyata ga banyak yang Daffin ubah.. Daffin cuma bawa barang sedikit ya?"
"Iyah mah.. Daffin cuma bawa baju satu tas sama perlengkapan sekolah aja. Kalau buku disimpen disekolah semua."
"Kenapa?"
"Biar gampang aja mah, sama biar ga mudah ilang. Kalau buku nya dibawa ke panti takut di mainin sama adik adik panti."
"Kalau baju kenapa cuma bawa sedikit?"
"Hmm.. Biar kalau nanti Daffin harus balik ke.. panti. Dafiin ga perlu bawa banyak baju."
Dina seketika terdiam. Ia sedang mencerna apa maksud yang barusan Daffin katakan.
"Kenapa Daffin harus balik ke panti? Ini kan rumah Daffin" Lirih Dina dengan tatapan nanar nya.
Daffin menyadari ucapannya membuat mamahnya menjadi tidak nyaman. Ia pun segera duduk di samping Dina.
"Maksud Daffin kalau Daffin mau main ke panti mah.. Lagian baju Daffin ga banyak ko.. " Ucap Daffin menenangkan Dina.
Tapi Dina tau bahwa itu hanya untuk menghiburnya. Ibu Panti pernah cerita kalau Daffin sudah diadopsi 17 kali sampai umur 14 tahun. Lalu ia tidak mau diadopsi lagi. Dan ketika Daffin umur 15 tahun Dina memohon kepada ibu panti untuk membujuk Daffin supaya mau diadopsi oleh Dina. Setelah setahun, Dina akhirnya bisa mengadopsi Daffin.
Kalau saja Daffin tau, bahwa Dina dan Gilang sangat menginginkan Daffin menjadi keluarga mereka.
"Yaudah sayang, mamah cek kakak kakak kamu dulu ya. Daffin kalau sudah siap langsung turun ya makan sarapan bareng bareng."
"Iya mah..."
Sesuai perintah Dina. Daffin keluar dari kamarnya dan ikut bergabung dengan Adrian dan Gilang di meja makan.
"Pagi Daffin" Sapa lembut Gilang.
"Pagi pah.. " Balas Daffin lagi lagi kikuk.
Daffin pun duduk. Makanan sudah tersedia di depan Daffin. Begitu menggiurkan. Ini pertama kalinya Daffin sarapan dengan berbagai menu makanan.
"Pagi kembar Rafan Rafin" Sapa Gilang membuyarkan lamunan Daffin dan seketika menengok ke arah saudara kembar yang baru saja duduk itu.
"pagi pah" Balas Rafan dan Rafin berbarengan.
Daffin pun mengerti. Ternyata ini adalah sapaan wajib pagi hari. Apa semua orang kaya melakukan ritual sapaan pagi begitu. Daffin terus memikirkan segala hal baru yang ia temui di keluarga ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Seperti Keluarga
Diversos-- ____________________________ Daffin sudah diadopsi 17 kali dan selalu dikembalikan ke Panti tidak sampai setahun setelah diadopsi. Kali ini ia diadopsi yang ke 18 kali dengan menutupi sakitnya, ia berharap ia tidak lagi di kembalikan. Karena ia...