"Eh ada penganten baru" Sapa Daffin yang baru turun dari kamarnya dan ikut duduk untuk sarapan bersama di meja makan.
"Wih udah ganteng aja lo!" Celetuk Rafan.
"Yoi. Hari pertama kerja setelab sekian lama jadi pengangguran"
Mereka semua pun tersenyum.
Daffin mulai menyantap sarapannya. Gilang mengobrol dengan Adrian dan Fitri soal rencana mereka yang akan pindah ke rumah baru Adrian. Dina pun ikut menyimak sambil menyantap makanannya. Rafin fokus dengan hp nya.
"Siapa yang anter lo ke kantor?" Tanya Rafan.
Daffin melihat Rafan bingung.
"Oiya Daffin, nanti dianter kak Rafin ya.. kan searah" Ucap Gilang
"Hmm pah, Daffin boleh bawa mobil sendiri ga?"
"GAK" Balas serentak ke empat laki laki dihadapannya.
"Yaudah bawa motor kak Rafan deh, kan ga dipake tuh"
"Apalagi motor sayang.. Banyak debu dijalan" Balas Dina dan tentu saja ke empat laki laki lainnya masih melotot ke arahnya.
"Yahh.. Daffin kan pegawai baru, masa dianter pake mobil mewah"
"Kan bisa kakak turunin di persimpangan jalan" Balas Rafin.
"Nah tuh bener. Udah deh nurut lo!" Ketus Rafan.
Daffin menyerah. Karena mereka tidak akan menghilangkan pengawasan sedikit pun dari Daffin.
★★★★★★★
"Pagi semuanya" Sapa kepala kantor cabang tempat Daffin sekarang berada.
"Pagi pak" Balas para pegawai
"Oke, hari ini seksi kalian kedatangan pegawai baru dari kantor utama. Diharapkan semuanya dapat bekerja sama dengan baik. Silahkan perkenalkan diri nya"
"Baik pak. Pagi semuanya, Saya Daffin. Mohon bantuannya semua" Ucap Daffin singkat.
"Oke Daffin. Ini Pak Dio. Dia kepala seksi penjualan. Atasan kamu langsung. Dan dibawah saya langsung" Jelas kepala kantor.
"Baik pak terimakasih"
Bapak kepala kantor pun meninggalkan ruangan seksi penjualan. Beberapa pegawai datang memperkenalkan diri. Sedangkan pak Dio, si kepala seksi langsung masuk ke ruangannya.
"Gue Reno. Partner kerja lo kedepannya. Kalo ada apa apa tanya aja ke gue. Oiya, setelah beresin barang, pergi sapa Pak Dio ya. Orangnya agak sensitif soal sopan santun."
"Oke bang. Tapi pak Dio keliatan nya masih muda ya bang?"
"Iya, masih 26 tahun. "
Daffin melongo. Untuk seumuran Dio dan sudah menduduki jabatan kepala seksi walaupun ini hanya perusahaan cabang tapi itu juga termasuk hebat. Kecuali seperti Rafin yang punya koneksi bapaknya sendiri.
"Hebat kan? Dia naik sendiri loh. Tanpa nepotisme. Katanya sih dia di kantor ini dari awal kantor bediri dan udah kerja dari lulus SMA. Lalu dapat beasiswa kantor pusat untuk kuliah dan naik jabatan. "
"Pinter banget dong ya" Kagum Daffin
Reno mengangguk.
"Yaudah gih sapa dulu. Bisa berabe kita semua kalo mood dia ancur."
"Oke bang"
Daffin mengetok pintu ruangan khusus kepala seksi itu.
"Ya masuk" Dari suaranya, Daffin bisa sangat menebak kalau Dio pasti orang yang tegas dan galak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Seperti Keluarga
Acak-- ____________________________ Daffin sudah diadopsi 17 kali dan selalu dikembalikan ke Panti tidak sampai setahun setelah diadopsi. Kali ini ia diadopsi yang ke 18 kali dengan menutupi sakitnya, ia berharap ia tidak lagi di kembalikan. Karena ia...