•{ Chapter 3 : Sakit }•

293 54 7
                                    

Suara langkah kaki terdengar di trotoar yang dimana sebelahnya ada jalanan khusus kendaraan dan beberapa kali diramaikan oleh mobil yang menyalakan lampu mobilnya untuk menerangi jalanan di malam hari.

Zayyan,ia mengenakkan jaket yang lumayan besar karena jaket ini pemberian teman setrainer nya yang bernama Wain,tak lupa ia memakai masker,celana hitam biasa dan sepatu kets putih yang serasi dengan jaketnya.

Ia tampak membawa plastik yang berisi camilannya,kenapa? ya gapapa kan,hanya camilan saja kok.

Zayyan juga sudah dapat ijin dari Lex kalau ia hanya pergi ke minimarket untuk mencari camilan.

Diperjalanan ia bertemu Wain,mereka sedikit berbincang sejenak hingga Zayyan memberitahu Wain kalau dia ingin keluar pergi ke minimarket membeli camilan.

Wain menawarkan diri untuk menemani Zayyan namun Zayyan menolak halus,Wain akhirnya terpaksa namun ia segera memberikan jaket yang ia pakai dan ia pakaikan pada Zayyan langsung.

"Hati hati,btw ini jaket buat kamu aja,gak perlu di kembaliin"

Setelah mengatakan itu,Wain pamit pergi ke kamar asramanya,meninggalkan Zayyan yang mematung karena masih mencerna tindakan Wain barusan.

Mau tidak mau Zayyan terima,dan disinilah ia sekarang,berada di jalanan yang lumayan sepi,hanya dilewati beberapa kendaraan dan itu pun tidak sering.

Hawa diluar dingin karena masih memasuki musim dingin,beruntung Wain memberikan jaket hangatnya pada Zayyan,jika tidak,Zayyan pasti kedinginan.

"Huftt...aku harus cepat cepat kembali ke dorm" guman Zayyan sebelum dirinya mulai mempercepat jalannya untuk sampai ke dorm lebih cepat.

Namun di tengah perjalanan ia melihat seseorang yang berdiri sendirian di bawah lampu tiang jalanan yang berkedip kedip seakan ingin mati.

Zayyan terdiam,ia bingung ingin lewat atau tidak,masalahnya orang itu sangat curiga terlebih tatapannya mengarah langsung pada Zayyan,siapa yang tidak was was.

**Lewat atau tidak yaa...ya ampun,ini benar benar menakutkan** batin Zayyan kebingungan.

Hingga tiba tiba lampu jalanan yang ada disana mati,Zayyan membeku,ia tiba tiba saja mendengar suara langkah kaki yang tampak berlari kearahnya dari arah depan.

Tanpa basa basi,Zayyan langsung berlari,menjauh dari orang yang mengejarnya,ia tidak peduli angin malam yang tercampur hawa musim dingin yang sangat dingin,ia hanya ingin lepas dari orang yang mengejarnya.

Disaat ingin berbelok ke gang terdekat,Zayyan sedikit terpeleset membuat kakinya keseleo,ia mengumpat pelan hingga cepat cepat berdiri karena orang itu semakin mendekat.

Namun beruntungnya disaat orang itu berbelok ke gang,ia ikut terpeleset namun lebih parah dari Zayyan,tubuhnya terhantam lantai yang licin dan orang itu tidak bergerak.

Zayyan was was melihatnya,namun ia tidak peduli dan segera menjauh dari tempat tersebut dengan kaki yang pincang karena keseleo.

Sesampainya Zayyan,ia langsung ke asramanya,saat membuka pintu asrama,ia dibuat bingung dengan asrama yang tampak sepi,kemana mereka semua? sudah tidur kah?

"...Kayaknya mereka tidur deh" guman Zayyan.

Zayyan pun memutuskan untuk kembali kekamar,didepan kamar ia mulai merasa aneh hingga membuka pintunya perlahan,ternyata di kasur Lex sudah tertidur lelap.

**Tuh kan udah tidur** batin Zayyan menatap datar kearah Lex yang tertidur.

Zayyan pun menutup pintu pelan,ia menaruh camilannya diatas mejanya dan melepas jaket pemberian wain serta melepas maskernya.

•My Brother In The Same Grup• { Xodiac }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang