Bagian 23

844 149 6
                                    

¤¤¤Nemu typo tandain ya!¤¤¤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

¤¤¤
Nemu typo tandain ya!
¤¤¤

Tiga hari berlalu begitu saja, siang ini begitu terik sekali. Panasnya menyengat di kulit. Membuat murid-murid yang mendapat kelas olahraga banyak mengeluh.

Berbeda dengan murid-murid yang berada di kelas. Mereka tak merasa begitu kepanasan karena ruangan ber-AC. Jadi tak ada alasan untuk mengeluh panas.

Ruang kelas Hugo terdengar cukup senyap karena memang sedang ada guru.

Ketukan pada pintu kelas dan disusul dengan daun pintu yang terdorong masuk, membuat murid-murid menoleh termasuk guru yang tengah mengajar.

"Mohon maaf Pak mengganggu waktunya sebentar, saya cuman mau manggil Hugo" Ujar Guru yang tadi mengetuk pintu.

Guru laki-laki yang tengah mengajar di kelas Hugo mengangguk.

Hugo yang namanya dibawa-bawa bangkit dari duduknya, lantas berjalan keluar setelah mendapat izin dari gurunya.

"Ada apa ya Bu?" Tanya Hugo begitu ia menutup pintu kelas.

"Itu adik tiri kamu tadi pingsan di kelas, terus di sarankan untuk pulang saja. Kamu selaku abangnya bolehkan antar adik kamu pulang? Tadinya saya mau telpon ayah kamu selaku wali, tapi saya keingat kamu abangnya, yaudah saya mutusin buat panggil kamu saja. Ayah kamu pasti sibuk sekali, saya takut ganggu" Jawab Sang Guru.

"Saya saja Bu yang antar" Balas Hugo.

"Kamu juga kalau mau izin langsung pulang juga gak papa, saya kasih izin" Ujar Sang Guru.

Karena jika harus meminta Hugo kembali kesekolah rasanya tanggung, karena ini juga sudah mau masuk jam terakhir.

Remaja itu mengangguk.

"Saya ambil tas saya dulu Bu" Ucap Hugo.

"Yasudah, kamu ambil tas terus ambil surat izin ke meja piket sebelum ke UKS, saya mau bikin surat izin-nya dulu untuk kalian berdua" Balas Sang Guru lalu berlalu lebih dulu.

Hugo pun langsung masuk dan menghampiri guru untuk menyampaikan maksudnya. Guru laki-laki itu menyetujui atas izin Hugo padanya, meski surat izin masih dalam proses dibuat.

Teman-teman Hugo melempar tanya saat remaja itu sibuk mengemas barangnya.

"Lah kok lo balik sih?"

"Anak kesayangan mau balik duluan" Jawab Hugo lalu melempar senyum mengejeknya.

Remaja itu bergegas keluar menuju UKS. Sebelum itu remaja itu mampir dahulu ke meja piket untuk mengambil surat izin pulang.

Begitu sampai di UKS, Hugo dapat melihat adik tirinya tengah di bantu oleh penjaga UKS.

"Nanti sampai rumah istirahat ya" Titah murid perempuan yang menjadi anggota PMR di UKS.

Auriga mengangguk pelan.

AURIGA [END]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang