𝐕 : Bayangan yang Akan Datang.

33 10 0
                                    

──────⊹⊱✫⊰⊹──────

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

──────⊹⊱✫⊰⊹──────

Manor Halewood berdiri kokoh di atas bukit yang diselimuti kabut tipis, seolah memisahkannya dari dunia luar. Dinding-dindingnya terbuat dari batu tua, dipenuhi sulur-sulur tanaman ivy yang melingkari jendela-jendela besar berbingkai emas pudar. Pintu kayu ek besar di pintu masuk manor, dengan ukiran rumit lambang keluarga Halewood, berderit pelan saat Evan mendorongnya.

Di dalam, aula megah dengan lantai marmer hitam dan pilar-pilar tinggi membentang di segala arah. Lampu-lampu gantung kristal yang tak pernah mati menerangi ruangan dengan cahaya redup, memantulkan bayangan samar di langit-langit tinggi.

Evan melangkah lebih dalam, melewati beberapa lukisan leluhur yang menatapnya dari balik bingkai emas tebal, hingga akhirnya berhenti di depan sebuah pintu dengan ukiran lambang keluarga Malachai-ruangan milik Percival. Tidak banyak yang tahu bahwa Percival adalah sepupunya, sebuah rahasia yang keluarga Malachai simpan rapat-rapat, menunggu saat yang tepat untuk diumumkan.

Keluarga Malachai dikenal sebagai keluarga sihir yang sangat terpandang di daerah seberang, menetap di manor Malachai yang berdiri megah di atas tebing curam, menghadap langsung ke laut gelap yang selalu berkabut. Dinding manor yang terbuat dari obsidian hitam berkilauan di bawah cahaya bulan, memberikan kesan dingin, kokoh, dan nyaris tak tertembus. Di sekitarnya, kebun mawar hitam mekar, menjadi satu-satunya jenis tanaman yang mampu bertahan di tanah yang sekeras batu dan iklim yang dingin.

Keluarga Malachai dikenal dengan sifat tertutup dan disiplin ketat, terutama yang diterapkan oleh kepala keluarga. Namun, tidak semua anggota keluarga memiliki sifat sekeras itu. Lucian Malachai, adik laki-laki Percival, adalah sosok yang berbeda. Di balik wajahnya yang tampak tenang, Lucian menyimpan jiwa yang lebih lembut dan ceria. Ia sering menjadi jembatan antara keangkuhan Percival dan kerasnya tradisi keluarga. Meski masih tinggal di manor keluarga, Lucian sering dikirim untuk urusan diplomasi, mengingat bakatnya dalam berinteraksi dengan orang lain.

Percival tinggal di manor Halewood untuk mendalami ilmu sihir lebih lanjut, mengingat hubungan erat antara kedua keluarga besar tersebut. Meskipun begitu, hubungan darah mereka jarang dibicarakan di depan publik.

Evan membuka pintu ruangan Percival, dan disambut oleh sepupunya yang tengah duduk santai di kursinya, dikelilingi buku-buku sihir kuno. Mata tajamnya segera melunak saat melihat Evan masuk.

"Kau akhirnya kembali," kata Percival dengan senyum kecil, menutup buku yang sedang dibacanya. "Kuharap kau bawa kabar baik dan juga obat milikku."

Evan menyeringai, berjalan mendekati meja kerja Percival. "Selalu ada kabar baik, Percival. Kau ini terlalu serius, obat milikmu ada pada Thistlewick." Dia duduk di tepi meja, mengacak tumpukan buku di hadapan Percival. "Buku-buku ini lagi? Bukannya kau bisa pakai sihir tanpa baca semuanya?"

Sweet Sorcery. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang