Obsession's End || NCT Dream 🔞

Capitulum Primum.

Kampus Universitas Seoul bersinar dengan kehidupan. Musim semi membawa aroma bunga sakura yang harum, dan mahasiswa berlalu-lalang dengan wajah ceria. Di tengah keramaian itu, sekelompok tujuh sahabat menonjol, tidak hanya karena kebersamaan mereka tetapi juga prestasi gemilang yang telah mereka raih. Mark, Renjun, Haechan, Jeno, Jaemin, Jisung, dan Chenle adalah bintang di kampus ini, dikenali dan dihormati oleh rekan-rekan mereka.

Mereka baru saja merayakan keberhasilan di kompetisi antar fakultas, di mana setiap jurusan mempersembahkan karya terbaik mereka. Di lapangan tengah, suasana gembira menyelimuti mereka.

Mark Lee, mahasiswa fakultas hukum kelahiran 1999, baru saja memenangkan penghargaan untuk Esai Hukum Terbaik dengan judul "Keadilan Sosial dalam Konteks Hukum Modern." Dalam karyanya, Mark menyelidiki bagaimana hukum dapat beradaptasi dengan perubahan sosial dan tuntutan zaman, membuatnya sangat relevan.

“Aku tidak bisa percaya kita berhasil..” seru Mark, senyumnya lebar, memancarkan kebanggaan. Teman-teman yang lain bersorak, mengelilinginya. Mereka saling memberi pelukan dan ucapan selamat.

Huang Renjun, anak rantau dari China yang lebih muda setahun dari Mark, tampil gemilang dengan karya seni rupa yang memukau. Ia meraih Juara Pertama dalam Kompetisi Seni Rupa dengan karyanya yang berjudul "Harapan dalam Kegelapan," menggambarkan perjuangan dan harapan. Karya ini menunjukkan sisi gelap dari kehidupan, tetapi tetap memberikan secercah cahaya di ujung terowongan.

Sifat judesnya muncul ketika ia berkata, “Aku tahu semua orang terkejut melihat hasilku, tapi ini semua berkat kerja keras, bukan karena bakat!” Semua orang tertawa melihat sikapnya yang menggemaskan.

Lee Haechan, pacar Mark dan mahasiswa jurusan seni musik, baru saja mendapatkan Penghargaan Penyanyi Terbaik dalam festival musik kampus dengan penampilan vokalnya yang menawan. Haechan, dengan kulitnya yang agak tan, berkilau saat dia memeluk Mark. “Ya, aku tahu, kita bisa melakukan ini bersama. Terima kasih sudah menjadi sumber inspirasi, Hyung.”

Haechan selalu memiliki kepribadian yang ceria dan energik, membuat suasana di sekitarnya semakin hidup. Namun, di balik senyumannya, dia juga merasa tekanan untuk selalu tampil baik, terutama di depan Mark.

Di sisi lain, Lee Jeno, pacar Renjun, baru saja meraih Best Project Award di jurusan teknik untuk inovasinya dalam teknologi ramah lingkungan. Jeno yang biasanya dingin dan introvert kini merasa bangga. “Aku tidak pernah membayangkan proyekku bisa mendapatkan penghargaan ini,” ucap Jeno dengan nada dingin, tetapi senyum kecil di wajahnya mengungkapkan rasa bahagianya. Renjun tidak segan-segan memberikan pujian, “Kau luar biasa, sayang! Tidak heran kita berpacaran~”

Na Jaemin, si misterius dari fakultas psikologi, berhasil mendapatkan Penghargaan Peneliti Muda Terbaik atas penelitiannya tentang dinamika kelompok. Penelitian ini menggali lebih dalam tentang bagaimana kelompok berfungsi dan berinteraksi satu sama lain, serta bagaimana emosi mempengaruhi perilaku.

“Itu hanya penelitian biasa,” katanya dengan nada rendah hati, meski semua orang tahu betapa berdedikasinya dia. Jisung, pacarnya yang masih belia dan polos, melompat gembira. “Kau pasti tidak biasa! Aku ingin belajar dari dirimu juga sayang.”

Jisung Park, yang baru saja menyelesaikan tugas sastranya dan mendapatkan Nilai Tertinggi dalam Kelas Sastra, merasakan kebanggaan saat dia bercerita. “Ternyata semua kerja keras itu terbayar! Aku sangat senang!” teriaknya, mengeluarkan tawa ceria.

Dia adalah yang termuda di antara mereka, tetapi ketulusan dan semangatnya menular ke semua orang. Jisung memang terkenal sebagai sosok yang ceria dan humoris, sering kali membuat lelucon yang bisa menghidupkan suasana. Meskipun ia terkadang merasa canggung, terutama saat bersama Jaemin, dia selalu berusaha untuk bersikap ceria dan optimis.