BAB 5

299 32 1
                                        

Suasana dalam kedai begitu menegangkan, dimana madara yang sedang duduk sambil menatap tajam ke arah mikoto dan koharu.

Sakura yang bertugas membuat minuman untuk mereka pun seketika ikut merasa ketegangan itu.

Tak ada percakapan yang terjadi hanya tatapan saling menatap.

Setelah menyediakan minuman untuk ketiga orang tersebut sakura kembali ke dapur dan membantu kaguya dalam menyiapkan makan malam untuk mereka.

Sementara itu di kedai akhirnya mikoto mulai membuka suaranya.

"ayah pulanglah, kami sudah lama mencari keberadaanmu"ucap mikoto membuka percakapan mereka.

"madara-kun pulanglah, kau sudah terlalu lama meninggalkanku"dengan wajah yang di buat-buat sedih, koharu berusaha menarik simpati madara.

"tidak, aku akan tetap di sini"kata madara sambil mengetuk-ngetuk meja di hadapannya.

"ayah, tempat ini bukan tempat yang baik untukmu"dengan nada sedikit menghina, mikoto melihat sekeliling tempat itu tanpa sengaja dirinya melihat tatapan melotot dari tsunade dan chio.

"lihatlah, bahka orang yang berada di sini juga sangat buruk kelakuan mereka"sindir mikoto pada tsunade dan chio yang hanya memberi tanggapan mencibir.

"mereka yang berada di sini lebih baik dari pada saat aku di sana"bela madara pada orang yang di maksud mikoto.

Sasuke hanya sibuk memainkan hpnya tanpa minat ikut campur, dirinya tak memperdulikan jika kakeknya berada di sini. Di lihat dari penampilan kakeknya yang tanpak sehat dan bahagia.

Mata sasuke tak sengaja melihat sakura sedang membantu kaguya dalam menyiapkan makanan. Model dapur terbuka memudahkan para pelangga untuk melojat langsung para koki memasak.

Sehingga dengan leluasa juga sasuke bisa melihat sakura yang sedang membantu kaguya dalam memasak.

"padahal dulu dia tidak bisa masak"ucap sasuke dalam hatinya sambil menatap ke arah sakura yang tak menyadari tatapan sasuke untuknya.

"ayah apa kau tak rindu dengan cucu dan cicitmu di kediaman kita"bujuk lagi mikoto tanpa menyerah.

"sekali tidak ya tidak mikoto"ucap madara dengan tegas.

Tsunade dan chio yang sedang duduk di meja tak jauh dari madara pun hanya bisa melihat sambil memakan kuaci yang telah di bawakan oleh sakura pada kedua wanita paru baya itu.

Keduanya sibuk dengan sesekali berbisik mengomentari penampilan dan kelakuan mikoto dan koharu.

"lihatlah penampilan tokoh perhiasan berjalan itu"komentar chio sambil menatap menilai ke arah mikoto dan koharu.

"ia, apa mereka berdua memakainya seperti ingin berjualan "balas tsunade sambil mengupas kuaci dan memakannya.

"kau liat juga sepatunya, penuh dengan manik-manik kecil itu seperti lampu natal saja yang berkelap-kelip"julit chio di sambut dengan tawa tsunade membuat semua menatap ke arahnya.

"ah, maaf lanjutkan percakapan kalian, anggap aku sebuah bayangan tak kasat mata"dengan senyum canggungnya tsunade menyuruh mereka untuk melanjutkan percakapan itu.

"cih, dasar orang rendahan, tidak tahu sopan satun"dengan nada sinis koharu mengomentari sikap tsunade.

Braakk

Seketika tsunade mengebrak meja makan itu membuat semuanya terkaget terlebih koharu.

"hei nenek tua, apa kau bosa hidup. Mau keriput di bibirmu ku tutup pakai lem G korea"ancam tsunade sambil berkacak pinggang dan menaikan satu kakinya di atas kursi yang di dudukinya.

Ayam Dan JidatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang