BAB 9

145 25 1
                                    

Cafe tempat sakura bekerja begitu tampak penuh dengan para pelanggan yang ada.

Tak lupa juga dengan hiasan yang begitu cantik terhias sepanjang cafe.

Tepat hari ini, adalah hari kasih sayang dimana para pasangan merayakannya terkecuali sakura yang tidak mempunyai pasangan.

Setiap pasangan yang memasuki cafe tersebut, menunjukan kemesraahnnya membuat sakura dengan bosan memutar kedua bola matanya.

Sedangkan kisame yang berada di sebelah sakura, beberapa kali mendesah, merasakan perasaan iri pada setiap pasangan itu.

"hentikan suara nafas beratmu kisame"tegur sakura melihat kisame dengan tatapan bosannya.

"lihat mereka sakura, bisa-bisanya mereka bermesraan seperti itu di cafe ini"

"apalagi di depan kita kaum jomblo" sungut kisame dengan wajah cemberutnya.

Sakura hanya bisa menggelengka kepalanya bosan, mendengar ucapan kisame.

Memang cafe mereka lagi sangat ramai dengan banyaknya para pasangan bahkan tadi pun sempat heboh dengan momen seseorang melamar kekasihnya di hadapan mereka semua.

Membuat beberapa orang, terlihat gemas dengan kedua pasangan itu.

Sakura melirik jamnya, sekarang sudah menunjukan pukul tiga dan jam kerjanya akan segera berakhir,  tapi saat sakura akan segera pergi menuju arah ruang ganti karyawan.

Pein memanggil mereka dan mengatakan bahwa bos mereka akan mengadakan pesta valentine di cafe mereka makan ini bersama keluarganya.

Sakura yang berniat pulang pun akhirnya tak jadi untuk pulang, pein yang mengatakan bahwa mereka membutuhkan karyawan tambahan untuk acara nanti.

Hari semakin gelap dan sakura bersama karyawan lain, sednag bersiap menyambut bos mereka bersama dengan keluarganya.

Terlihat tiga mobil berhenti di depan cafe tersebut, mereka pun satu persatu mulai keluar dan berjalan masuk ke dalam cafe tersebut.

"itachi, apa ini cafe yang kau bangun bersama teman-temanmu" tanya mikoto sambil berjalan masuk ke dalam cafe tersebut.

Itachi memganggukan kepalanya sebagai jawaban untuk ibunya.

Terlihat mereka berjalan dengan pasangan mereka bahkan sasuke dan karin pun berada di sana.

Sakura yang sejak awal melihat kedatangan mereka, hanya bisa terdiam sambil menunjukan wajah datarnya.

Pein mulai menyambut mereka, dan membawanya menuju, meja yang telah mereka persiapkan.

Terlihat juga koharu berada di sana, mereka belum menyadari keberadaan sakura, di karenakan dirinya yang berdiri di belakang tubuh tinggi kisame.

"sakura ayo ke sana, dan tulis pesanan mereka" perintah pein saat melihat sakura, yang hanya berdiam diri saja.

Dengan langkah berat, sakura berjalan ke sana sambil membawa buku kecil untuk mencatat pesanan mereka.

Suara tawa mereka terdengar di telinga sakura saat dirinya mendekat ke arah mereka.

"permisi, tuan dan nyonya, apa boleh saya tahu pesana anda semua"ucap sakura dengan sopan sambil mulai bersiap untuk mencatat.

"ya ampun, apa ini. Sakura kau bekerja di sini"ucap mikoto dengan wajah pura-pura kagetnya.

"aku tak menyangka kau ternyata seorang pelayan di cafe anakku"ejek mikoto sambil memberi penekanan di kata pelayan pada sakura.

"jadi kau yang melukai tangan nenek koharu" timpal karin dengan raut wajah tak suka ke arah sakura.

"diamlah kalian berdua" dengan tegas fugaku menatap tajam ke arah mikoto dan karin.

Ayam Dan JidatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang