30

7 0 0
                                    

Aiden merasa tubuhnya tergeletak lemah di atas lantai batu, napasnya tersengal-sengal setelah pertarungan panjang melawan kegelapan yang menguasainya. Tangan Kael masih melingkar erat di tubuhnya, memeluknya dengan penuh kekhawatiran. Di sekeliling mereka, reruntuhan kuno tempat mereka bertarung kini terasa sunyi, seakan dunia menunggu keputusan mereka selanjutnya.

"Kael..." suara Aiden pelan, hampir tidak terdengar, namun cukup untuk membuat Kael menundukkan kepalanya. "Aku takut... aku takut aku tidak bisa bertahan lagi."

Kael mengangkat wajah Aiden dengan lembut, menatap matanya yang penuh kebingungan dan rasa takut. "Kau sudah bertahan jauh lebih lama dari yang bisa kubayangkan, Aiden. Aku di sini. Aku akan melawan apa pun yang datang untukmu."

Aiden menarik napas panjang dan menatap sekelilingnya, di mana kegelapan perlahan menghilang, digantikan oleh cahaya redup dari reruntuhan yang semula terlihat begitu menakutkan. Namun, meskipun kegelapan itu mundur, rasa berat masih menggantung di udara, seolah mengisyaratkan bahwa pertarungan mereka belum berakhir.

"Aku merasakannya," kata Aiden pelan. "Ada sesuatu yang belum selesai. Kegelapan ini... itu belum benar-benar hilang."

Kael menggenggam tangan Aiden lebih erat. "Kegelapan itu tidak akan pernah menang selama kau ada di sisiku. Aku akan selalu ada untukmu, Aiden, sampai akhir."

Mereka saling menatap, dan untuk sesaat, dunia di sekitar mereka seakan berhenti berputar. Semua kekhawatiran, semua ketakutan, dan semua kegelisahan yang mereka rasakan hanya lenyap begitu saja, digantikan oleh ketenangan yang hadir dengan kehadiran satu sama lain. Aiden tahu bahwa, meskipun kegelapan akan selalu mengancam, mereka bisa menghadapinya bersama.

Namun, saat mereka berdua berusaha untuk bangkit, terdengar suara yang memecah keheningan. Suara itu datang dari arah altar di tengah ruangan—suara yang dalam dan bergetar, seperti sebuah kekuatan kuno yang baru terbangun.

"Kael... Aiden..." suara itu bergema, tak hanya di telinga mereka, tetapi juga di dalam hati mereka. "Kalian tidak bisa menghindar dari takdir."

Aiden dan Kael terdiam, melihat sekeliling mereka dengan ketegangan yang semakin mendalam. Dari dalam bayangan yang menyelimuti reruntuhan, muncul sosok yang gelap dan penuh kekuatan, melangkah maju dengan langkah-langkah berat. Meskipun wajahnya tertutup oleh bayangan, Aiden merasakan energi yang sangat kuat dari sosok itu—sebuah kekuatan yang bisa saja menghancurkan dunia yang telah mereka perjuangkan.

"Sosok ini... siapa dia?" Kael bertanya, suaranya terdengar khawatir.

Aiden menggeleng pelan, matanya terfokus pada sosok itu yang kini semakin mendekat. "Aku tidak tahu, tapi ada sesuatu yang aku rasakan di dalam diriku. Sosok ini... Dia tidak asing bagiku."

Saat sosok itu berada tepat di hadapan mereka, bayangannya terangkat, mengungkapkan wajah yang tidak asing bagi Aiden. Itu adalah dirinya—Aiden yang lain, namun dengan aura kegelapan yang jauh lebih besar. Dengan tatapan dingin dan penuh kebencian, Aiden yang lain itu menatapnya tanpa sedikit pun emosi.

"Aiden..." kata sosok itu, suaranya penuh dengan kebencian. "Kau tidak bisa melarikan diri dari siapa dirimu sebenarnya."

Aiden terkejut, mundur selangkah, sementara Kael berdiri di sampingnya, siap melindunginya. "Apa maksudmu?" tanya Aiden dengan suara gemetar. "Kau bukan diriku. Aku bukan seperti ini."

Sosok itu tertawa, tawa yang keras dan penuh dengan keangkuhan. "Kau benar-benar tidak mengerti, ya? Kau selalu berusaha menghindar dari dirimu sendiri. Kau bukanlah siapa yang kau kira, Aiden. Kegelapan ini adalah bagian dari dirimu. Dan sekarang, kau harus menerimanya."

Aiden merasakan hatinya terhimpit oleh kata-kata itu, tapi dia tahu—ini adalah saatnya untuk mengambil keputusan. Dia harus memilih apakah akan menerima kegelapan itu atau berjuang untuk tetap menjadi dirinya yang sejati, yang penuh kasih sayang dan harapan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 13 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Mencari Cinta di Dunia Baru [AND]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang