[13.] Ancaman

8 3 0
                                    

Happy Reading💙

“Nih!” Domino menyodorkan permen gagang kembali.

Olin memandangnya tidak suka “Gue bisa sakit gigi, kalo lo nyediain permen buat gue mulu setiap hari,”

“Biar lo berhenti dan ngelampiasin—nya makan ini,” Domino masih setia mengulurkan tangannya yang memegang sebuah permen.

Niat cowok didepannya terlihat baik. Benar? tapi hal seperti ini bisa saja menyebabkan hal tidak menyenangkan Olina diketahui murid lain nantinya. Olina harus mengantisipasi setiap gerak-gerik yang dapat menimbulkan masalah bagi dirinya.

“Ngaca dulu mending. Lo juga abis ngerokok kan disini,” sinis Olina.

Domino mengangkat alisnya. “Gue cowok. Ngerokok hal lumrah. Sedangkan lo--”

“Tutup mulut lo!” Olina mendekat dan menutup mulut Domino dengan tangannya secepat kilat. Bagaimana jika ada yang mendengar percakapan mereka?

Hal dadakan yang Olina lakukan membuat Domino terperanjat kaget dan membuatnya sedikit oleng. Tapi Domino mampu mempertahankan dirinya untuk tetap berdiri disana. Domino melepaskan tangan gadis di depannya dengan paksa lalu mengulang perkataannya agar Olina mengambil permen yang berada ditangan dirinya. “Ambil cepat!”

“Buat cewek lo aja,” Olina pergi meninggalkan Domino yang masih berdiri didepan wastafel dekat taman tadi dimana Olina mencuci tangannya.

Domino hendak mengejar Olina yang berjalan menuju pintu perbatasan kantin dan taman namun belum sampai mengejar gadis itu mengeluarkan suaranya kembali. “Jangan kejar gue! urus aja anak manja keluarga Rae dengan benar. Dia bisa bikin perusahaan bokap lo, melanjutkan proses alat medis,”

Domino tidak berkutik, cowok itu menghentikan langkahnya. Olina bisa mendengar jelas bagaimana langkah besar pria tersebut berhenti secata tiba-tiba dibelakang sana.

“Lo?” Domino tercekat dengan perkataan Olina barusan. Apakah Olina menggunakan kekuasaan ayah gadis itu untuk menyari tahu tentang Domino? Dengan langkah sejauh ini hanya untuk membuat Domino tetap tutup mulut?

“Gue bisa pegang rahasia lo juga! yang penting punya gue aman!” teriak Olina yang sudah berjalan agak jauh dari Domino.

Murid-murid SMA Canopus pasti mengira bahwa Raecia adalah kekasih Domino saat ini. Bagaimana Domino memperhatikan dan terus membantu Raecia disekolah.

Tahun lalu bersama Pak Alexander, Olina pernah diajak untuk ikut ke pameran dari anak perusahaan Rae. Disana terdapat beberapa produk-produk dari perusahaan yang di danai oleh Rae company.

Olina bertemu dengan gadis itu karena Ayah mereka berteman. Bagaimana manjanya Raecia membuat Olina enggan untuk mendekat. Waktu itu Olina sedang liburan semester jadi dirinya mengiyakan ajakan Pak Alexander untuk berlibur ke Amerika. Dia sangat merindukan kampung halamannya dulu, Las Vegas. Olina tinggal disana sampai umurnya 8 tahun. Lalu memilih pindah ke Indonesia.

🍒🍒🍒🍒🍒

“Olin!” panggil Elsa. “Sorry,” gadis itu menjewer kedua telinganya sendiri. Mukanya nampak menyesal karena meninggalkan Olina dengan Almo tadi.

“Udah biasa,” kesal Olina.

“Lo berdua canggung banget abisan. Gue kan jadi ngeri ikut gabungnya,” ujar Elsa jujur. “Habis lo sama Almo kenapa sih?” kepo Elsa.

Lalu, Elsa menaruh 2 minuman di meja dan mendorongnya kedepan Olina sebagai permintaan maafnya.

“Gapapa. Cuma miskom aja kemarin pas Olimpiade,” 

Destiny GameTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang