[24.] Dinner

6 3 0
                                    

Sorry yaa diriku baru sempet update hari ini. Untuk 2-3 hari kedepan kayaknya aku libur update dulu yaa.

Happy Reading💙

Olina gadis itu tiba di kediaman Pripto. Dari luar sudah terlihat ramai. Banyak mobil-mobil yang terparkir disana. Olina turun dan menyerahkan mobilnya pada salah satu penjaga di sana. Lalu langkahnya mulai masuk ke dalam mencari sang ayah serta Dinata.

Suasana ini sangat asing. Ini pertama kalinya Olina menginjakkan kakinya di kediaman Pripto. Olina terus celingukan seperti anak ayam yang tertinggal induknya.

Excuse me. Hallo.” sapa seseorang dari dari balik punggung Olina.

Olina yang merasa ada orang yang berbicara denganya. Langsung menengok ke belakang. “Owh, Hai. Iya?”

Pria di depannya menyerahkan segelas minuman kepada Olina. “Cari siapa?” tanya pria itu ramah.

“Aaaa, thank you.” ujar Olina menerima gelas itu dengan ramah. Ini acara formal. Jadi tidak apa-apa menerima minuman dari orang asing bukan? Mereka juga terlihat seperti seumuran.

I'm looking for my father, Mr. Alexander. Dia mengajakku kemari. But I don't see it.” jelas Olina sambil terus menengokkan kesana kemari kepalanya.

“Ohh. You are Mr. Alexander's son? Really? Ayahmu sedang membicarakan sesuatu sebentar di ruangan ayahku. Sekretarisnya juga ikut.” katanya.

“Pantes. I haven't seen him anywhere since earlier.” Olina terkekeh. Dua pria itu benar-benar. Bagaimana dia tidak memberitahu Olina dulu.

Tangan sebelah kanan pria itu terulur ke hadapan Olina untuk mengajaknya berkenalan. Lelaki itu tersenyum manis saat ini.

“Kenalin, gue Lazio. Ehh gapapa kan kalo gue pakai bahasa un-formal.”

Dengan ramah Olina menjabat tangan pria di hadapannya dengan senyum yang tidak kalah manis dari pria di hadapannya. “Iya nggak papa, kayaknya kita juga seumuran. Gue Olina,”

Your face looks familiar? Tapi liat di mana ya?” Lazio berpikir. Olina sangat terlihat familiar di penglihatannya.

“Mungkin kita emang pernah ketemu, Di sekolah?” timpal Olina.

“Maaf, Den mengganggu. Saya mau berikan kunci mobil milik, Nona ini.” ujar seseorang pria yang Olina yakini pria yang memarkirkan mobil miliknya tadi.

“Makasih yaa, Pak.”

“Owh. Lamborghini Avendator,” seru Lazio.

Yes,”

“Gue baru inget! Lo cewek yang berantem sama Sora waktu itu di lapangan sekolah gue.”

“Sekolah gue?” beo Olina. “Lo siswa Sirius?”

“Iya, kebetulan gue juga ketua osisnya.” sombong Lazio.

Olina tertawa karena tuturan kata yang keluar dari mulut Lazio. “Wow, boleh juga jabatannya,”

Lalu mereka berdua tertawa bersama. Tidak lama Dinata datang ke arah mereka. “Maaf, Nona. Saya lupa bilang kalau saya sama Tuan Alex. Berbincang sesuatu di ruangan Tuan Pripto.”

“Om nih, Olin cariin juga. Untung ada Lazio yang temani ngobrol,” ujar Olina.

“Mau ketemu ayah dulu yaa, makasih udah di temenin tadi,” pamit Olina pada Lazio.

“Oke, oke. You're welcome,” balas Lazio dengan senyum manisnya.

“Pak Alex dimana Om?” tanya Olina sambil melangkahkan kakinya mengajak Dinata berjalan agar menunjukkan dimana ayahnya.

Destiny GameTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang