[14.] Olina dan masanya

4 3 0
                                    

Happy Reading💙

-Flashback On-

Dinata, can't you handle this problem there?!” omel Pak Alexander pada sekretarisnya Dinata.

“Maaf Tuan, sepertinya anda sendiri yang harus turun tangan. Para pemegang saham ingin membahas masalah ini hanya dengan anda, secara langsung,” jelas Pak Dinata.

Dia baru saja mendapat telepon dari Direktur perusahan di Indonesia, ada beberapa konflik mengenai percobaan beberapa ruas fungsi tulang yang mereka sedang kembangkan.

“Ada lagi?” tanya Pak Alexander. Pria itu berkata tanpa melihat kearah sekretarisnya. Dia mengurut-urut dahinya yang pusing.

“Beberapa hotel Queen Brave, mengalami penurunan. Dan 2 hotel Raja Brave juga sudah ingin tutup karena kondisi hotel selalu sepi tuan,” beritahu Pak Dinata.

Semuanya kacau. Bisnis perawatan serta bisnis properti di Indonesia milik Pak Alexander tidak berjalan mulus.

“Saya tidak bisa meninggalkan Olina disini sendirian hanya dengan pengasuhnya. Urus kepindahan—nya sekalian.” perintah Pak Alexander.

“Apakah anda akan tinggal di kediaman keluarga Brave yang di Surabaya?” tanya Pak Dinata memastikan.

“Tidak. Bersihkan rumah milikku yang ada di Jakarta secepatnya. Kita akan berangkat minggu depan,” ujar Pak Alexander.

“Baik Tuan, saya permisi,”

After what happened to my son, I will not leave my daughter,” gumam Pak Alexander.

Pak Alexander lalu bangkit dan berjalan menuju ke kamar putrinya.

Pria itu duduk disamping tempat tidur dan mengusap sayang dahi sang putri. “Lin maafin ayah. Ayah janji akan membawa kembaranmu kembali.”

Satu tetes air mata milik Pak Alexander lolos begitu saja. Dia memikirkan kedua anaknya yang harus berpisah karena perselisihan orang tuanya. Hidup sikembar jadi berpisah karena kelalaian dirinya.

“Sampai hari itu tiba, tolong terus bersama ayah.” katanya lagi.

🍒🍒🍒🍒🍒

Father, where are we going?” tanya gadis berusia 8 tahun. Saat ini mereka ada di bandara. Tidak seperti liburan-liburan sebelumnya. Kali ini baju Olina dipacking hampir semuanya.

Gadis kecil ini tidak tahu akan kemana dan mengapa. Semuanya terjadi begitu saja.

Pak Alexander berjongkok didepan putrinya “We will move to Indonesia. Where my father used to live,” jelas Pak Alexander sambil mengulas senyum kecilnya.

Why? I like it here. My home is here. Why should I go?” tanya gadis kecil itu beruntun.

There's something father has to finish. Father, doesn't want you to be alone here.” jelas Pak Alexander kembali. Berusaha meyakinkan sang putri untuk ikut bersamanya.

Waktu penerbangan akhirnya tiba. Pak Alexander, Olina dan juga Pak Dinata langsung menuju gate yang tertera setelah menunjukkan  boarding pass. Pak Alexander berharap semoga langkahnya membawa Olina ke Indonesia dapat menemukan saudara kembar putrinya. Semoga kedatangan Olina ke Indonesia juga bisa membawa energi positif agar sang kembaran dapat dikembalikan.

Pak Alexander bertaruh 50% untuk kembalinya sang putra, dan 50% untuk kehilangan lagi.

Ini pertarungan antara dikembalikan atau diambil kembali sisanya. Pak Alexander akan melawan ketakutannya dan membawa sang putri bisa kembali berkumpul dengan saudara kembarnya.

Destiny GameTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang