Awal

121 16 1
                                    

Butuh waktu 20 menit saja untuk sampai ditempat tujuan Jemian memarkirkan mobilnya di area sana , Jemian mendengus kesal rencananya ingin ke bar malah berujung direstoran

Dengan terpaksa Jemian mengikuti ketiga orang itu , ia kesal kenapa sahabatnya tiba²aneh begini, Apa anak itu mulai suka pada Anak pemarah , Sepertinya.

Netranya menatap Jevan yang tak jauh darinya , pria itu tampak tak senang atau tak seperti biasanya , apa karna foto yang ia kirim kemarin?, Ya kemarin yang mengirim foto pada Jevan adalah Jemian, Secara tak sengaja saat itu ia melihat Ian sedang bergerumul intim dengan Anan.

Awalnya tak ada pikiran untuk memberitahukan hal ini pada Jevan tapi hatinya seolah berteriak agar dirinya mengadu dombakan Ian

Jika dilihat dari raut wajahnya Jevan nampak lesu dan tak banyak bicara, tangannya memilin milin bajunya

Disisi lain Jevan tak sadar dirinya begitu berbeda, hingga seseorang tak sengaja menubruk punggung Jevan , Ya ia tau ini salahnya, Tubuhnya terdorong sedikit kebelakang karna hantaman cukup kuat

Bruk

Jevan sudah memejamkan matanya ia bersiap akan merasakan sakit pada bokongnya karna terhantam dengan tanah, Tapi tidak malahan tubuhnya tak sakit sedikit pun hanya denyut di bahunya, Ia rasakan tubuhnya seperti ditahan seseorang agar tidak jatuh

Jevan membuka matanya perlahan melihat ke arah bawah sampai ke atas dan matanya membola

Deg!

Jemian menangkapnya saat dirinya akan terjatuh, jadi ini sebabnya dirinya tak merasakan sakit , ia sempat kelabakan karna netra mereka saling bertemu , Akhirnya Jevan melepaskan dirinya dari tahanan Jemian

Wajahnya menunduk malu , Harsa dan Rendra sudah masuk lebih dulu meninggalkan dirinya dan Jemian

" Sorry " Ucap Jevan singkat, jujur ia sangat malu

Jemian tak mengubris dan malah meninggalkan Jevan yang mengoceh karna kelakuannya

"Bodoh banget si gue " - Batinnya sebelum akhirnya ia ikut masuk

Bangku dipenuhi oleh 4 sejoli sekarang, mereka masih beruntung karna ini adalah bangku terakhir

" Mau makan apa Ren?" Tanya Harsa tiba², Rendra menggaruk tengkuk karna canggung bukan canggung karna Harsa bertanya, Tapi saat Harsa bertanya padanya Jevan dan Jemian mengerutkan dahinya seolah tak percaya

"Bener ni anak,pasti ada something"- Batin Jemian

Rendra akhirnya memilih menu lalu setelahnya Harsa pesankan , Semua menu makan mereka sama

Beberapa menit kemudian makanan datang, segeralah mereka menyantap makanan masing²

Selesai makan mereka hanya mengobrol acak, Entahlah apa yang mereka bicarakan

1 jam setengah mereka dilestoran itu akhirnya memutuskan untuk pergi tempat lain

" Gimana kita kalo kita ke bar " Seru Harsa tiba², Jevan terkejut lalu menggeleng , Berbeda dengan Rendra , ia malah mengangguk setuju

Jevan tak terima bagaimana sahabatnya ini malah setuju bukannya menolak

Rendra menghela nafasnya " Kita kesana aja, lo bisa lupain masalah lo disana " Ujarnya

Jevan diam tak menjawab , Rendra tersenyum saat sahabatnya tak bisa menolak lagi

Sama halnya dengan Jemian ia tersenyum ringan saat mendapati kedua Anak yang baru dekat itu setuju

" Yaudah yo " Pekik Harsa, Setelahnya mereka memasuki mobil yang sempat terparkir tadi

- Bar-

Mereka sampai ditempat bau alkohol ini, Suasanya sangat ramai dan tentunya berisik, Jevan mengernyit saat matanya melihat ada yang saling mencumbu disana , Apa tak malu pikirnya .

Just You!! [Jaemjen ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang