2.5 :: The one and only?

285 31 50
                                    

HALOOOO WKWKWKWKW

ko jadi pada gedeg sama raphael si😞😞 kalian kenapaa?

wkwkwkw

jangan lupa vote sama spam komennya yaaa! pokonya harusss

love uu guyss!

RAPHAEL sedang berkutik pada benda elektroniknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


RAPHAEL sedang berkutik pada benda elektroniknya. Ia mencari sesuatu yang ingin dirinya ketahui melalui benda itu. Tatapannya sangat fokus, karena menurutnya ini sangat penting.

Raphael tersenyum ketika ia menemukan jawabannya. Ia merasa, wanitanya akan sangat senang jika mengetahui hal ini.

Raphael menutup benda itu dan berjalan menuruni anak tangga rumahnya menuju dapur rumah itu.

Raphael menghampiri wanita yang sedang memasak didapur, ia memeluk wanita itu dari belakang.

"El tau gimana caranya." Bisiknya memberitahu, namun tidak sepenuhnya.

Wanita itu tersenyum. "Apa?"

"Yang pasti, El gak akan lepasin kamu. El gak akan relain kamu gitu aja. El akan lakukan cara apapun supaya kamu tetap sama El.."

Wanita itu terkekeh. "Bersama atau tidak—"

"Enggak,"

"El udah cinta mati sama kamu, Jul.."

"Jadi tolong jangan bahas masalah kita pisah." Ungkap Raphael dengan pelukan yang sudah terlepas. Laki-laki itu sedikit marah.

El memegang kedua tangannya. "Ayo kita program bayi tabung." Ungkapnya memberikan usul.

Jawaban itu yang Raphael dapatkan dari Google tadi. Wanita yang mandul, bisa memiliki anak dengan cara bayi tabung, ataupun adopsi.

Sebenarnya Raphael sudah tawarkan Juliette opsi kedua itu, namun wanita itu tetap tidak mau. Dia menginginkan Raphel memiliki anak dengan darah dagingnya sendiri.

Juliette tampak terdiam dan berpikir. "Kamu yakin itu bakalan berhasil?"

"Memangnya wanita mandul kayak aku masih bisa punya kemungkinan untuk memiliki anak, El?"

Raphael menarik Juliette ke dalam pelukannya. Ia mengelus rambut panjang wanita itu.

"Gak ada yang gak mungkin didunia ini, sayang. Semuanya pasti bakalan terjadi jika kita berusaha dan bersungguh-sungguh.." Raphael menasehati istrinya sambil menyelipkan rambut-rambut halus yang sedikit menutupi wajahnya.

"El yakin kali ini bakalan bisa?" Tanya Juliette meragu.

Raphael mengangguk yakin. "Yakin sayang, kan ada Byuta juga. Kita bisa pancing anak lewat anaknya Nakarma."

ByutaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang