0.5 :: Go Home

518 35 1
                                    

haloo gesss, aku balik lagi nii!

kalian jangan lupa vote dan komen yaaa

HAGAI dan Davlie membawa Byuta dan Kaza ke dalam mobilnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

HAGAI dan Davlie membawa Byuta dan Kaza ke dalam mobilnya. Mereka sudah melewati masa yang paling menakutkan. Beberapa kali Kaza mengigau, sedangkan Byuta menggeliat dan hampir bangun dari tidurnya itu.

"Udah aman?" Tanya Hagai kepada Davlie yang berada di kursi penumpang.

Gadis itu mengangguk. "Udah-udah, ayo buruan." Jawab Davlie.

Hagai segera melajukan kendaraannya menuju tempat tujuan. Tujuan yang pertama adalah ke rumah Byuta terlebih dahulu. Mengingat Byuta adalah seorang perempuan, dan kesayangan orang tuanya. Pasti menjadi tanda tanya mengapa Byuta baru dipulangkan.

"Bener ini gak sih rumahnya?" Tanya Hagai meragu dengan alamat yang ia dapatkan.

"Bener deh kayaknya." jawab Davlie yang juga masih sedikit ragu.

"Aduh, gua gak tau apa-apa lagi tentang ni anak." Keluh Hagai menoleh ke arah belakang.

"Udah deh, Gai. Ini udah bener rumahnya. Udah hampir jam 3 pagi, Gai. Gue udah takut banget, jantung gue udah gak karuan iniii!" Sahut Davlie tampak panik.

"Lo jangan kayak gitu dong, gua ikutan panik nih!"

"Udah ayo buruan lah turun!"

Davlie turun dari mobil Hagai dan beralih ke pintu sisi Byuta. Gadis itu mencoba menurunkan Byuta yang untungnya masih tertidur lelap.

Begitu juga Hagai yang ikut turun dari mobilnya.

"Gai bantuin gue!"

Hagai dan Davlie berjalan menuju pager rumah Byuta sambil menuntun gadis itu. Pagarnya dikunci, hingga Hagai harus memencet bel beberapa kali.

Tak lama kemudian, keluarlah seorang remaja laki-laki. Dia adalah Keefe, adik Byuta.

Syukurlah mereka tidak salah alamat.

"Loh, kok kak Biyu bisa sama kalian?" Tanya Keefe kebingungan.

"Ta—tadi om-nya Byuta lagi ada urusan katanya, makanya balik duluan. Terus Byuta dititipin ke Kaza. Ke kita-kita. Terus, Byuta ikut acara kita-kita dulu deh—"

"Kak Byuta ikut mabuk?" Keefe memotong kalimat Hagai yang sedang menjawab pertanyaannya. Tatapannya sangat mengintimidasi.

Hagai dan Davlie saling tatap. "I-yaa.." Jawab Davlie pada akhirnya.

Terkadang jujur itu lebih baik bukan?

"Aduh, Keefe! Lo itu banyak tanya yaaa!" Tiba-tiba Byuta mengigau.

"Gue udah capekk! Ngantuuukkk!" Katanya meracau.

"Yeee, gak tau diri banget kan anaknya?" Ucap Keefe bicara kepada Hagai dan Davlie.

ByutaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang