26.

822 143 70
                                    

Kericuhan di medan perang terlihat semakin parah, ada begitu banyak vampir dan manusia serigala yang mati. Entah mengapa, demon begitu bersungguh-sungguh untuk membalaskan dendam mereka. Dengan ketidakhadiran Seokjin malam itu, membuat demon bertanya-tanya kemana Seokjin bersembunyi, dan apakah Seokjin sudah menyerah?

Disaat semuanya masih saling menyerang, suara kuda terdengar begitu jelas dari arah selatan. Sinar bulan yang sedikit remang dibantu cahaya dari api yang atravez kendalikan, mereka melihat Seokjin dengan gagahnya menaiki seekor kuda hitam serta yang membuat mereka terkejut adalah kepala tanpa tubuh milik drusila yang berada di tangan kiri Seokjin.

Pemimpin manusia serigala menggertakkan giginya dan emosinya memuncak. Apalagi ketika Seokjin berhenti dan melempar kepala drusila seperti sampah, sungguh itu adalah penghinaan untuk manusia serigala.

"Biadab! Kau sudah keterlaluan origin!" Leon berteriak murka, dialah pemimpin manusia serigala. Ia mengarahkan pasukannya untuk semakin membabi buta menyerang orang-orang Seokjin. Sedangkan dirinya sendiri maju untuk melawan Seokjin.

Pertarungan semakin sengit, manusia serigala berteriak marah atas kehilangan drusila dan 20 manusia serigala yang bersamanya.

Seokjin turun dari kudanya untuk menyambut Leon dengan pedang dan pasak di kedua tangannya. Setiap kali Leon memberikan serangan, seokjin berhasil menangkis dan memberikan satu sayatan dalam di kulit Leon. Seokjin memang bukanlah vampir sembarangan, kekuatan dan kelincahan nya dalam bertarung tak ada tandingannya.

Melihat Leon yang kewalahan dengan serangan dari Seokjin, Arthur–pemimpin clan demon, ia datang untuk membantu Leon melawan Seokjin. Keduanya bekerja sama untuk menyerang Seokjin dengan beranggapan Seokjin akan kelelahan dan mereka bisa membunuhnya sampai mati. Namun, kejadian itu berlangsung lama hingga matahari hampir terbit.

"Kita tidak bisa menunda lagi, kita harus melakukan rencana kita sekarang!" Teriak Arthur yang tak dapat di mengerti Seokjin. Rencana apa?

Dan setelah Leon mengangguk setuju, ia memberikan kode pada pasukannya untuk mengumpulkan Seokjin beserta kawanannya di satu titik yang sudah mereka rencanakan sebelumnya. Dengan terus menyerang, mereka menggiring Seokjin dan yang lainnya berkumpul di titik itu.

Tepat saat matahari terbit, Arthur berteriak "lepaskan!" Detik itu juga jaring raksasa berbahan besi di jatuhkan dari atas mengurung 6 vampir di dalamnya, pasukan demon segera mengunci jaring itu hingga Seokjin, namjoon, jimin, hoseok, Yoongi dan taehyung tak dapat keluar dari sana. Karna bahan jaring itu terbuat dari besi, atravez tidak bisa membakarnya dengan cepat, mereka butuh waktu sampai besi itu meleleh.

Melihat kekuatan atravez itu, Leon segera mengetahui bahwa kekuatan mereka ada karna api obor yang menyala, dengan cepat Leon beranjak untuk padamkan api itu.

"Arghh!" Jimin dan hoseok berteriak frustasi karna mereka kehilangan sumber utama untuk mengendalikan api mereka. Jika tidak ada sumber api, maka kemampuan atravez tidak bisa di gunakan.

Seokjin mendecak kesal dengan nafasnya yang terengah-engah.

"Matahari akan semakin terik, dan kalian tidak memakai jubah anti matahari" Leon tertawa terbahak-bahak bersama Arthur. Niat mereka adalah memanggang 6 vampir itu dibawah sinar matahari, dengan begitu perang ini akan segera berakhir.

Pasukan dari Seokjin pun tak dapat membantu karna mereka juga sedang bertarung dengan pasukan demon. Dan sampai matahari benar benar terbit, mereka harus kembali untuk bersembunyi dari sinar matahari. Terlalu banyak aktivitas di bawah sinar matahari juga tidaklah baik atau jika mereka ingin mati massal disana.

Detik demi detik sangat lah berharga untuk mereka bisa lepas dari jaring itu, tapi jaring itu terlalu kokoh sampai mereka tidak bisa kabur dari sana. Mereka sudah coba untuk membukanya dengan pedang mereka, tapi yang terjadi justru pedang mereka yang patah.

My Eyes | Jinkook ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang