02

328 34 0
                                    

Fredrika Amoria Gwyneth wanita yang menjadi kesayangan Amoria sejak dua tahun ini. Itu karena Gwyn adalah wanita yang penurut dan pasti nya tidak munafik. Menurut Amoria, Gwyn adalah definisi malaikat tak bersayap. Itu lah mengapa dia membuat surat wasiat kalau Valegys Bar di berikan kepada Gwyn.

Gwy sendiri lebih muda 5 tahun dari Amoria. Gwyn 22 tahun sedangkan Amoria  27 tahun. Karena rasa sayang terhadap Gwyn, jarang sekali Amoria membuat wanita itu bekerja terutama setahun terakhir ini. Gwyn lebih sering berdiri di balik meja, menyajikan minuman pelanggan. Istilahnya bartender.

Amoria menghela nafas. "Baiklah Amor setidaknya kau akan jadi orang kaya!"

Amoria ganti jadi Gwyn ya.

"Kita sudah sampai nona,"

Gwyn berekspresi seperti orang bodoh melihat bangunan megah di depannya. Sebuah mansion yang dua kali lipat lebih mewah daripada milik nya.

"Gila!" decak Gwyn penuh kekaguman.

"Harlen apa yang kau lakukan, bawa masuk cucu ku cepat!"

Seorang wanita paruh baya yang sudah ada keriput di wajahnya berteriak dari ambang pintu membuat Gwyn mengalihkan fokus nya.

"Kamu cantik sekali sayang."

Mendengar pujian itu membuat Gwyn sungguh besar kepala. Dia sangat suka mendapatkan pujian.

"Terimakasih,"

"Ayok masuk, kami menunggu mu."

Gwyn menurut saja saat tangannya di gandeng lembut menuju dalam mansion. Lagi-lagi, Gwyn di buat kagum dengan isinya. Begitu mewah dan elegan.

"Duduk lah. Ngomong-ngomong perkenalkan aku adalah Sophie Basilio dan dia adalah suami ku Maarten Basilio. Panggil kami oma dan opa ya,"

"Bukan nya kakek itu calon suami aku ya?" tanya Gwyn dengan polosnya yang mengundang tawa mereka.

"Bukan sayang ... Astaga, mana mungkin orang tua bangkotan itu menjadi calon suami mu." jawab Sophie dengan tawa khas nya.

"Hanya akting. Opa sengaja melakukan itu agar mereka mau melepaskan mu," lanjut Sophie menjelaskan apa yang terjadi.

Gwyn akhirnya paham apa maksud mereka berdua. Tapi apa hubungannya mereka dengan Gwyn?

"Maaf terlambat Gwyn, kami adalah sahabat dari kakek dan nenek mu. Maaf sudah terlambat membawa mu dari lingkaran setan itu." sesal Maarten dengan suara serak karena menahan tangis.

Sophie juga mendadak menjadi emosional. Dia merangkul pinggang Gwyn. "Mulai sekarang tinggal lah di sini, segala kebutuhan mu akan kami tanggung."

"Tapi bagaimana dengan keluarga opa dan oma yang lain?"

Gwyn tidak masalah dengan ini justru dengan senang hati dirinya menerima namun pasti ada satu kemungkinan kalau keluarga Basilio yang lain tidak menyukai nya.

"Tidak ada yang keberatan dengan kehadiran mu Gwyn, oma dan opa tidak memiliki sanak saudara kecuali satu yaitu seorang putra yang sekarang sedang sibuk bekerja." jelas Sophie.

Apakah Gwyn terlalu kudet, tidak bahkan selama dia menjadi Amoria tidak tahu kalau keluarga Basilio memiliki satu keturunan.

"Dia akan datang nanti, berkenalan lah." ujar Maarten yang sudah menguasai dirinya.

Mrs. Pshyco Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang