30

147 23 22
                                    


Perkelahian itu usai saat matahari terbit. Yael, Marius, Osias dan juga Kazumi bertempur habis-habisan.

Anak buah dari organisasi itu sama-sama banyak yang terbantai namun kemenangan berada di pihak Red Fox.

"Tidak ada tuan, nona Gwyneth tidak ada!"

Sebas tertawa lepas mendengar itu. Ah, dia belum di musnahkan bersama dengan Beatrice serta asisten nya yaitu Alaric.

"Dia pasti sudah mati, aku menembak nya beberapa kali."

DOR!

Yael menembak telinga Sebas, pria itu kembali tersungkur. Rasa sakit ini lebih dari sebelumnya karena telinga yang mendengung. Pendengaran juga sedikit demi sedikit tidak memberikan reaksi apapun.

"SIALAN!"

Beatrice sendiri duduk dengan bergetar. Tubuhnya yang hanya terbalut jas milik Sebas, dia masih belum berpakaian dengan benar.

Alaric sendiri sekarat, lelaki itu merenggang nyawa karena mulai kehabisan darah.

"Kerahkan semua anak buah untuk mencari keberadaan Gwyn! Sebelum malam, dia harus ketemu!" titah Kazumi.

Mereka menyeret Sebas, Beatrice ke dalam mobil. Lalu membakar habis mansion itu bersama mayat yang berserak juga Alaric. Lelaki malang itu terlihat meronta di tengah kobaran api yang menyala. Membuat Beatrice merasa sangat ngeri, dia ketakutan.

.
.
.

Sudah hampir 3 bulan namun keberadaan Gwyn belum mereka temukan. Ketiga pria itu uring-uringan, sikapnya juga semakin dingin dan pemarah.

Saat mereka kesal, mereka melampiaskan nya dengan menyiksa Beatrice dan juga Sebas. Dua orang itu belum di izinkan oleh mereka untuk mati.  Setelah keduanya di siksa maka akan di obati oleh dokter.

Beatrice sendiri sudah mulai kehilangan akal sehatnya, sering meracau tidak jelas. Itu mungkin karena dirinya yang berulang kali di perkosa dan di siksa. Tidak berbeda jauh dengan kondisi Beatrice, Sebas menjadi orang tuli. Pria itu selama di siksa tak pernah lagi mengeluarkan suara kesakitan, mungkin sudah kebal.

Berbeda dengan keadaan mereka yang suram, Kairos memiliki keadaan yang baik. Pria itu bekerja dengan asisten baru karena Osias yang mengundurkan diri, bergabung dengan organisasi Red Fox kata nya supaya lebih fokus mencari keberadaan Gwyn.

Kairos sendiri kaget mengetahui kalau Gwyn menghilang. Jadi secara diam-diam, dia mencari keberadaan wanita itu.

"Sebenarnya kamu hilang ke mana, Gwyn?" gumam Kairos. Pria itu duduk di atas ranjang milik Gwyn, sudah berbulan-bulan dia mencari petunjuk namun tak membuahkan hasil apapun.

"Merepotkan!" desis Kairos, merasa kesal karena tak berguna.

Bruk!

"Shhh!" Kairos meringis saat tubuhnya ambruk karena kaki nya yang tersandung karpet. Ingin mengumpat namun tidak jadi karena melihat sesuatu di balik karpet itu.

Lantai nya terlihat berbeda, itu bukan terlihat seperti marmer tapi papan!

Benar saja, itu adalah papan yang menjadi penutup lubang persegi. Di dalam sana ada kotak kecil yang ternyata isinya adalah surat dan jam tangan pintar.

Hai kamu yang menemukan ini, terimakasih.

Ah, aku tidak pintar menulis surat jadi langsung saja. Kalau kamu menemukan ini, siapapun kamu tolong lacak keberadaan ku.

Jam tangan pintar itu menyambung dengan alat pelacak yang aku pakai. Tenang saja, itu tidak akan ketahuan musuh. Aku benar-benar memikirkan ini dengan baik.

Mrs. Pshyco Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang