Chapter 3

61 8 0
                                    

Sore ini cuaca sedikit cerah membuat remaja bermata biru itu memutuskan untuk pergi ke supermarket terdekat, Ia akan membeli beberapa snack untuk mengisi lemari snack di kamarnya.

Nata melangkah memasuki supermarket

"Selamat datang di toko kami" sapa karyawan ramah

Nata mengambil keranjang dan mulai berjalan menyusuri supermarket. Merasa semua sudah ada ia secara membayar belanjaan di kasir.

Ia menyusuri jalan dengan berjalan kaki karena jarak antara rumah dan supermarket tidak terlalu jauh.

Sesekali ia melihat kekanan dan kiri menikmati suasana sekitar yang begitu tenang dan asri.

Langkahnya terhenti saat melewati taman bermain, ia memilih untuk duduk di kursi taman sambil meminum susu strawberry yang ia beli tadi.

Katanya tak sengaja melihat seorang anak kecil yang bermain bersama saudaranya dan juga orangtuanya.

Nata menyunggingkan senyum tipis, hatinya menghangat melihat kecerian keluarga kecil itu.

Ia menghela nafas dalam saat kembali mengingat keluarga bahagianya dulu.

Dulu keluarga nata sangat bahagia, bahkan keharmonisan itu sangat berjalan lama sampai kejadian itu tiba.

Flashback On

Seorang anak remaja berkulit putih berumur empat belas tahun sedang asyik melukis didalam kamarnya, dia adalah nata sekarang yang memiliki mata indah sebiru laut.

Ditengah kegiatannya yang sedang melukis tiba-tiba ia mendengar suara keras yang berasal dari luar, segera nata keluar kamarnya dan menghampiri asal suara itu.

Berapa terkejutnya dia saat mendapati saudaranya phuwin tergeletak di ujung tangga dengan tidak sadarkan diri.

Bersaamaan dengan itu kedua orang tua mereka tiba di rumah, melihat kejadian itu membuat kedua orangtuanya murak. Mereka berfikir bahwa nata lah penyebab phuwin yang tejatuh dari tangga.

"APA YANG KAMU LAKUKAN NATA" ucap mora histeris

Wanita itu lasung menghampiri phuwin yang tergeletak dan merengkuhnya

"APA YANG SUDAH KAMU LAKUKAN PADA ADIK MU NATA!!" marah maurer

Nata yang melihat kemarahan ayahnya mulai ketakutan, nata tidak tau mengapa kondisi sekarang tiba-tiba berubah dan dia terpojok kan.

Ia tidak melakukan apapun, dia juga baru saja menghampiri phuwin.

"nata tidak melakukannya ayah" ucap nata terisak "nata tidak tau kenapa phuwin bisa jatuh"

PLAK

"alasan, kau ingin membunuh adik mu HAH?"

Nata menggeleng ribut ia benar ketakutan dan juga sangat terkejut karena untuk pertama kalinya ayahnya memukulnya.

"Ayah kita harus cepat membawa phuwin kerumah sakit" ucap mora mengalihkan

"ayo"

"nata ikut ayah"

Mora menatap tajam ke arah nata "kau tidak usah ikut anak sialan, ini semua karena ulahmu" ucap mora

Mendengar ucapan ibunya seketika membuat hati nata sakit, ia sama sekali belum pernah diperlakukan seperti ini oleh ibunya.

Nata mengenal seorang ibunya adalah wanita yang penuh kasih sayang, ia akan selalu melindungi nya namun melihat perlakuan ibunya tadi benar-benar membuat hatinya sakit.

StartelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang