Chapter 14

56 7 0
                                    

Seoarang pria manis menatap kearah luar jendela kamar hotel nya, ia melihat butir-butir salju turun membanjiri negara Swiss ini.

Matanya menatap lurus kedepan, pikiran nya sedang menerawang ke mana-mana.

Bunyi dering telpon dari ponsel nya mengalihkan perhatiannya, ia meraih benda pipih itu dan melihat nama yang tertera di layar, ia langsung menjawab telepon itu saat melihat nama adik kesayangannya tertera di sana.

"halo fourth"

"kak nataaa, aku sangat merindukan mu. kapan kakak akan pulang" ucap fourth disebrang sana

Nata terkekeh mendengar nada bicara adiknya itu "tunggu lah, dia hari lagi kakak akan pulang"

"baiklah cepat lah pulang fourth sangat merindukan kakak"

"iya anak manis"

"oh iya jangan lupa membawa oleh-oleh untuk ku"

"tentu boy, tunggu saja"

"baiklah kak, aku pergi dulu bersama paman daou"

"iya hati-hati"

Tutt...

Panggilan terputus nata menggeleng melihat tingkah laku adiknya itu

"Siapa?" tanya archen yang baru datang dari kamarnya

"adik saya tuan"

"oh yang bersama denganmu di toko buku itu?"

"iya tuan"

"oh iya tuan earth meminta anda untuk menghadiri acara musim dingin yang biasa diadakan Swiss setiap tahunnya sebentar malam" ucap nata menyampaikan pesan dari tuan earth

"baiklah, kalau begitu pergi lah bersiap-siap kita akan segera berangkat ke sana" ucap archen

"baik tuan"

Setelah itu nata berlalu meninggalkan archen lalu masuk kedalam kamarnya.

+++

Saat ini semua orang berkumpul di hamparan yang ditutupi oleh butiran salju, tempat ini terletak di tengah hutan yang tidak jauh dari perkotaan.

"akhirnya kalian sampai" ucap mix, pria cantik itu nampak manis dengan balutan mantel berwarna cream yang ia kenakan.

"bergabung lah dengan kami, sebentar lagi acara berdansa akan dimulai" timpal new

"Tentu tuan" ucap nata menanggapi ajakan mix dan new

Selang beberapa menit acara dansa bersama di mulai, Acara berdansa bersama di bawah salju adalah pemandangan yang romantis dan mempesona. Di malam musim dingin, langit kelabu perlahan menurunkan butiran salju lembut yang jatuh tanpa suara.

Cahaya lampu jalan atau lentera berpendar hangat, memantulkan cahaya pada salju yang menghampar seperti selimut putih halus di tanah.

Para pasangan berdansa di area terbuka, mengenakan mantel tebal dan syal, namun senyum mereka hangat, seolah-olah tak terganggu oleh dinginnya cuaca.

Nata masih berdiri di bagian pinggir menatap orang-orang yang mulai berdansa dengan pasangan mereka masing-masing.

"mau berdansa dengan ku?" ucap archen pada nata

Pria manis itu nampak terkejut dengan ajakan boss nya itu, namun ia tetap menerima ajakan pria tampan itu.

Keduanya kini bergabung dengan yang lainnya, nata dan archen saling memberikan salam hormat.

Archen mulai menggenggam tangan nata dan mulai menggerakkan tubuhnya begitupun dengan nata.

Tatapan mereka saling bertemu diiringi dengan senyum, menandakan kepercayaan dan kehangatan yang mereka bagikan. Setiap gerakan mereka seirama, langkah demi langkah mengikuti alunan musik.

StartelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang