Chapter 24

16 3 0
                                    

Seorang hacker duduk di ruang kerja yang remang-remang, hanya diterangi oleh cahaya monitor dan beberapa lampu LED kecil yang memantulkan cahaya biru.

Dia mengenakan hoodie hitam yang sedikit menutupi wajahnya, dan jemarinya bergerak cepat di atas keyboard mekanik. Di layar, terlihat peta digital penuh dengan titik-titik koordinat dan jalur pergerakan.

Menggunakan alat canggih dan perangkat lunak khusus, dia sedang melacak sinyal GPS dari barang berharga yang sedang kliennya cari, yang lokasinya berpindah-pindah secara misterius.

Wajahnya terlihat serius, matanya terpaku pada layar seolah-olah mencoba menguraikan petunjuk tersembunyi di balik setiap koordinat. Sesekali, dia berhenti untuk memasukkan perintah atau mengakses data tambahan dari jaringan tersembunyi, mencoba menghubungkan titik-titik dan memprediksi langkah berikutnya.

Di samping monitor, ada beberapa perangkat elektronik seperti antena portabel, perangkat enkripsi, dan laptop cadangan.

Sambil memperhatikan layar utama, ia terhubung ke jaringan terenkripsi yang memungkinkan akses langsung ke satelit GPS dan data transportasi kota. Perhitungannya tajam dan cepat, menunjukkan bahwa ia berpengalaman dalam pelacakan digital. Ini bukan pertama kalinya ia harus berpacu dengan waktu.

"gotcha" ucap pria itu yang bernama Chimon sambil tersenyum senang saat menemukan apa yang dia inginkan

Segera ia menghubungi kliennya untuk memberitahukan informasi yang ia dapatkan.

"halo"

"saya sudah mendapatkan nya tuan" ucap chimon dengan smriknya

+++

Di tengah hutan yang sepi dan gelap, tampak sebuah rumah mewah bernuansa hitam berdiri megah, dikelilingi oleh pepohonan tinggi dan kabut yang menggantung rendah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di tengah hutan yang sepi dan gelap, tampak sebuah rumah mewah bernuansa hitam berdiri megah, dikelilingi oleh pepohonan tinggi dan kabut yang menggantung rendah. Cahaya bulan menyelinap di antara dedaunan, memantulkan sinar redup di kaca jendela rumah. Di sekitar rumah itu, seorang pria tampan berdiri dengan sikap tenang namun penuh kewaspadaan.

Dia adalah archen, berpakaian rapi dengan setelan hitam yang serasi dengan wajahnya yang tegas. Mata tajamnya memperhatikan rumah di depan, seolah menghitung setiap kemungkinan yang bisa terjadi. Di sekitarnya, para anak buahnya yang berpakaian gelap bersiap dengan senjata di tangan, mengambil posisi strategis di antara pepohonan dan semak-semak.

Dengan gerakan tangan yang nyaris tak terdengar, archen memberi instruksi tanpa suara. Para anak buahnya segera berpencar, mengelilingi rumah dengan langkah yang hampir tak berisik, membentuk lingkaran ketat yang memastikan tak ada jalan keluar.

Pria itu tetap berdiri di posisi utamanya, mengamati setiap detail rumah itu dengan tenang, seolah membaca pertahanan yang tersembunyi di balik kemewahannya.

Sorot matanya penuh dengan perhitungan, memikirkan langkah berikutnya dengan cermat. Meski dikelilingi ketegangan, sikapnya menunjukkan kontrol penuh dan keyakinan bahwa misi ini akan berakhir sesuai rencananya.

StartelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang