Setelah bujukan Jojo tadi pagi, Anata merasa lebih baik daripada beberapa jam sebelumnya. Mungkin memang terpaksa tetapi mau tidak mau dia juga pasti akan menceritakannya, kan? Cepat atau lambat semesta pasti akan membuat Anata membicarakan hal ini.
Tapi sepertinya semesta terlalu memaksa sampai Anata yang tadinya sudah kembali ceria kini malah melihat momen Jasmin dan Jojo yang sedang bermain-main dengan air hujan. Mungkin kelihatannya lebih seperti perang, tapi Anata benci melihat senyum lebar yang terbit pada wajah Jojo yang ditujukan ke Jasmin.
Tadi minta baikan tapi sekarang berulah lagi?
Anata mendengus lalu berjalan melewati keduanya sambil berusaha terlihat santai. Agar sandiwara cueknya lebih totalitas, Anata mengeluarkan ponselnya dan pura-pura tidak melihat atau bahkan tidak menganggap keduanya sedang ada di sana.
"Jir, sumpah, panas banget gila keluar dari Kitchen," celetuk Disma sambil merangkul pundak Anata lalu menyamakan langkahnya dengan gadis itu, "lo ngerasa hareudang gitu gak? Santai bener gue lihat-lihat."
"Gak, sih, biasa aja. Lagian hujan gini, bukannya malah dingin?"
Disma menatap temannya itu tidak percaya, "lo paham maksud gue gak, sih?"
"Lo kepanasan, kan?"
"Gue nyindir, bego. Masa lo gak nangkep?"
Anata mengerutkan dahinya namun dengan cepat mengendikkan bahunya tak peduli, "males mikir."
Keduanya masuk ke dalam ruang staff untuk istirahat. Disma mengambil jatah catheringnya sedangkan Anata segera memasukkan apron miliknya ke dalam tas. Jelas aneh, karena biasanya Anata akan siap-siap kalau Jojo sudah mengajaknya pulang. Mana pernah Anata beres-beres kalo belum diajak pulang sama Jojo.
"Lo langsung pulang?"
Anata mengangguk, sontak membuat Disma kebingungan sambil melirik Jojo yang masih mengobrol dengan yang lain diluar sana sekilas, "tumben lo gak pulang bareng sama kak Jojo?"
"Males."
Sebelum Disma bisa melempar pertanyaan lagi, Anata sudah menutup pintu ruang staff terlebih dahulu dan mengambil jalan pulang lewat Kitchen produksi berharap tidak terlihat dalam jangkauan Jojo. Namun ketika Anata baru saja melewati office, Jojo sontak menoleh ke belakang berkat informasi dari Rafiq yang menyadari tingkah aneh gadis itu.
Lelaki jangkung itu pun mengerutkan dahinya lalu mengambil langkah menuju ke depan ruang staff melihat Anata yang terus berjalan menuju pintu keluar tanpa beban. Membuat Jojo pun lekas masuk ke dalam ruang staff dan mengambil jaket juga tasnya setelah merasakan ada yang aneh dari Anata.
"Lo ditinggal pulang, tuh, Kak," celetuk Disma menyadari tingkah Jojo yang sedang tergesa-gesa.
"Makanya gue cepet-cepet ini," balas Jojo yang membuat Disma mendengus.
"Gak daritadi."
"Lo gak lihat lagi hujan?"
"Lihat," Disma menatap Jojo sinis, "makanya kalo hujan tuh neduh, bukan mainan hujan sama cewek lain," sindirnya.
"Maksud lo?"
"Lo pikir aja, Kak, kenapa tiba-tiba si Anata ninggalin lo pulang padahal biasanya susah pulang kalo gak sama lo. Aneh gak?"
Alis Jojo menaut, "ya, masa marah cuma gara-gara gue sama Jasmin—"
"Gak cuma itu, anjing! Gue kalo liat pacar gue mainan hujan bareng cewek lain gak gue tinggalin pulang doang, muka lo habis sama gue, sumpah, dah!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Sabotase Rasa
FanfictionSetia pada satu perempuan kau tak pandai, menyabotase perasaan kau paling lihai. © goldenjun, 2024