(04). Mode Manja

29 9 0
                                    

"Anata kok gak ada?"

Itulah pertanyaan pertama yang Jojo lontarkan pada Disma ketika matanya sama sekali tak melihat keberadaan sang kekasih. Entah terlambat atau ada kendala di jalan, yang jelas hal yang aneh karena Jojo tau Anata selalu datang lebih cepat dari yang lain. Siapa tau keselip jadi dia nggak tau kapan kedatangan gadis itu.

"Sakit demam anaknya, lo gak tau, Kak?"

"Serius? Sejak kapan?"

Disma mengeluarkan ponselnya, "kemaren malem anaknya nanya obat pusing ke gue, soalnya habis kemaren gue sakit, obatnya ditaruh sini," ucapnya sambil menunjukkan bukti chatnya dengan Anata kemarin malam.

Jojo jelas terkejut mendengarnya, Anata sudah sakit dari semalam? Dan malah ikut dia keliling beli liquid sampai jam 1? Apalagi Anata memang belum ada membalas chatnya seharian ini. Lelaki itu kira Anata sedang sibuk jadi dia tidak mau mengambil pusing. Kalo dipikir-pikir sibuk ngapain juga sampai nggak buka hp 8 jam.

"Yaudah, thanks."

Setelah berpamitan dengan yang lain, Jojo pun pergi mengambil tas dan jaketnya dari loker lalu pergi menuju parkiran sembari berusaha menghubungi Anata.

Butuh 5 kali panggilan sampai akhirnya telpon dari Jojo diangkat oleh gadis itu.

"Ha—"

"Kemaren sakit kok gak bilang? Dari jam 8 lagi, tau gitu langsung ku anterin ke Rumah. Nanya obat juga ngapain ke Disma? Kenapa gak nyuruh aku beliin aja?"

"Kak, satu-satu nanyanya."

"Mau nitip apa? Aku ke Rumah."

"Gausah."

"Nggak, aku ke Rumah. Mama ada nggak?"

Beberapa detik tidak ada balasan sampai Jojo harus memastikan apakah panggilan masih tersambung sampai akhirnya Anata pun membalas, "belum pulang."

"Kamu udah makan? Udah minum obat?"

"Belum."

Jojo menghela nafas, membayangkan Anata yang sedari kemarin malam belum makan sampai saat ini. Rasanya mau marah tapi nggak tega, akhirnya lelaki itu pun berusaha menenangkan emosinya sendiri lalu kembali mengucap, "tunggu 10 menit."

Sebelum Anata bisa membalas, panggilan sudah Jojo tutup. Untungnya Jojo selalu siap sedia obat di tasnya jadi nggak perlu menghabiskan waktu beli obat di apotek. Untuk urusan makanan mending masak aja di Rumahnya Anata nanti.

Jojo yakin kalau Anata nggak lagi sakit mungkin gadis itu sudah memaki dirinya karena gila aja 10 menit? Menempuh jarak 13 kilometer? Pembalap lu? Tapi ya mau gimana lagi, kalau gak cepet-cepet bisa kena maag juga si Anata.

Selama perjalanan, Jojo bolak-balik misuh karena pengendara yang membuat dia lelet. Bahkan untuk pertama kalinya dalam seumur hidup dia mengekori ambulan yang sempat searah dengannya. Lumayan lah buat buka jalan, tapi tidak untuk ditiru.

Sesampainya di Rumah Anata, Jojo memarkirkan motornya di depan gerbang lalu langsung masuk ke dalam. Ini pertama kalinya untuk Jojo masuk ke dalam Rumah Anata setelah selama ini hanya mengantarkan gadis itu sampai di depan saja.

"Orang gila," ucap Anata yang baru saja keluar dari kamarnya.

Jojo mendengus lalu mendekati gadis itu, tanpa aba-aba menempelkan punggung tangannya pada dahi Anata, "kamu yang orang gila," jawabnya.

"Dih, kok jadi aku?"

"Ya badan panas begini malah nggak makan sama minum obat. Mau mati?"

"Namanya juga lemes, bisa berdiri aja Alhamdulillah tadi."

Sabotase Rasa Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang