GITKATH

481 30 7
                                    

                      Perpustakaan🔞










Dari panjangnya waktu istirahat. Tenaga yang kembali terisi untuk kembali bertarung dengan materi pelajaran.

Jam yang terus berjalan membuat beberapa kelas kembali terisi. Mengikuti kembali pembelajaran tapi ada juga yang berkeliaran.

Seperti dua sejoli yang t Ngah menyibukkan diri di pojokan perpustakaan. Satunya sibuk dengan buku tebal yang dibaca, sedangkan yang satu sibuk bergelayut manja dengan tangannya yang sibuk bermain sosial media.

Sama-sama dengan kesibukan, membuat salah satu dari mereka merasa bosan. Irene gadis yang bergelayut mulai mengangkat kepalanya, melihatkan raut wajahnya bosan.

" Kamu gak bosen baca terus dari tadi?." Tanyanya, jengah kebosanan.

" Aku udah bilang mending masuk kelas." Ucap Erga tanpa membalas tatapan sang kekasih.

" Ckh, cuekin aja terus pacarin aja tuh buku." Balas Irene menjaga jarak mereka.

Erga dibuat gemas dengan gadis yang sudah menjadi kekasihnya sejak kejadian itu. Memalingkan wajah dengan bibir yang dimajukan, dan kedua tangan yang disilangkan. Sungguh itu gemas.

Ia menarik pinggang gadisnya meski adanya penolakan. " Tadi yang maksa ikut siapa ,hm?." Ucapnya sebelum mencium pipi yang menggembung.

" Ish, peka dikit kenapa sih. Kamu itu terlalu sibuk sama buku-buku tebal membosankan itu. Kamu gak ada waktu!." Ucap Irene kembali kesal.

" Iya maaf, habis ini udah." Balas Erga mengalah. Memang belakangan ini ia tengah sibuk dengan banyaknya buku. Perlombaan sains akan ia lakukan dua Minggu lagi. Meskipun ia tergolong siswa yang cerdas belajar tetap perlu.

Irene kembali mengerutkan keningnya, meki tangannya digenggam juga ibu jari yang bergerak dipunggung tangannya, itu tidak membantu. Sungguh ia bosan, kenapa ia bisa mendapatkan kekasih yang super sibuk dengan buku, padahal dia sudah pintar.

Dalam lamunannya satu hal melesat masuk dalam pikirannya. Hal yang membuat sudut bibirnya terangkat.

Irene membalikkan tubuh menghadap kekasihnya. " Aku main ya?, biar gak bosen." Tanyanya.

" Main apa?, disini gak boleh brisik." Ucap Erga menyahuti.

" Ya tergantung sih." Jawab Irene siap untuk bermain.

Gadis itu beranjak dari duduknya masuk dalam sela-sela meja dan bangku, memposisikan diri diantara kaki Erga.

Erga menatap tajam gadis yang menyunggingkan senyum. Ia tidak habis pikir, bagaimana gadisnya mendapatkan akal gila ini. " Irene!." Tegurnya setelah gadis itu mengeluarkan penghuni bawahnya.

" Mari bermain." Ucap Irene dengan girang. Memegang benda yang masih lemas.

Memegang benda itu, menggerakkan lidahnya melingkar di area keluarganya air seni. Rangsangan dengan tangan yang bergerak membuat benda itu sudak tegak.

Memasukkan benda berurat kedalam mulutnya. Lidah yang terus berputar tangan kanannya yang tidak berhenti mengocok, juga tangan kirinya yang sibuk meremas kantung yang bergelayut dibawah.

Erga, melemas saat ini. Buku yang ia pegang, tergeletak terabaikan. Pergerakan yang dilakukan gadisnya sungging membuatnya tak berdaya.

" Akhh, sayanghh!." Erangnya meraih surai Irene.

" Gak boleh berisik kak." Tegurnya. Irene alihkan mulutnya pada kantung yang sempat ia remas. Mengulum benda itu dengan tangannya yang mengocok cepat penis kekasihnya.

let's play Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang