ZEESHA

1.1K 32 5
                                    

Ruang OSIS🔞








Waktu sudah menuju akhir mata pelajaran dihari ini. Satu pelajaran lagi menuju pulang sekolah. Keramaian mengisi kelas yang tengah jamkos. Ada yang bergurau, ada yang rumpi, ataupun menjahili teman satu sama lain.

Begitu juga yang dilakukan dua gadis cantik yang berbincang-bincang ditempat duduk mereka. Kehilangan salah satu teman mereka yang ramai membuat pembahasan mereka menjadi sepi. Gadis periang dengan sejuta gosip yang ia punya, telah tumbang dibawah orang yang ditaksir.

" Ini Bu Cahaya mana sih?, tumben banget gak masuk." Gerutu Rachel yang kembali mengikuti pelajaran setelah istirahat kedua. Ia begitu bosan diwaktu melelahkan seperti ini, meski tidak selelah kegiatannya tadi pagi.

" Ih, bosen banget." Tak luput juga gadis anime yang menaruh kepalanya diatas meja.

" Eh, Cha katanya tadi kamu habis rapat. Emang mau ada acara apa?." Pertanyaan Rachel membuat sahabatnya mendengus kesal.

" Huh, ada undangan persahabatan yang bentrok undangan kita juga. Mangkanya rapat mendadak." Ucap Misya dengan lesu, menarik perhatian orang yang duduk disampingnya.

" Terus kenapa kok lesu gitu?." Tanya Rachel.

" Tau ah, bete banget sama ketos nyebelin." Gerutunya membuat tawa temannya muncul.

" Aduh kasian banget besti aku, calon kakak ipar aku. Yang sabar mereka berdua emang sama-sama nyebelin." Rachel mengerti apa yang terjadi pada sahabatnya. Hal ini juga yang membuatnya bertengkar semalam dengan sang pacar.

" Tau tuh, saudara freak." Tawa mereka pun mencuat mengingat betapa konyolnya pasangan mereka. Oze dan Eza, saudara yang terkenal kembar meski sebenarnya mereka terpaut jarak satu tahun.

Mereka kembali berbincang-bincang sampai ada salah satu anggota OSIS yang menghampiri meja mereka. " Cha, lo dipanggil Ze suruh ke ruang OSIS. " Ucap siswa itu.

Raut wajah Misya langsung berubah, bukannya tidak mau menemui pemuda itu, tapi ia malas untuk berdebat tentang permasalahan mereka.

" Udah, lo pergi aja nanti Misya kesana." Ucap Rachel, ia mengerti jika temannya lelah untuk berdebat dengan bocah itu. Begitu juga dengan dirinya jika berdebat dengan bayi titannya.

" Udah, mending samperin aja itu anak, daripada nanti tambah ngereok." Ujar Rachel.

" Males banget Chel, pasti bahas itu lagi, itu lagi. Capek akunya?." Entah apa yang membuat kekasihnya seperti itu. Terlalu posesif meski dengan saudaranya sendiri.

" Udah gak papa Cha, kali ini ngalah aja dulu siapa tau dapet yang enak." Ya, bukan apa. Tapi siapa tahu juga temannya akan diperlakukan sepertinya tadi pagi. Karena dia sangat tahu sifat sebelas duabelas adik kakak itu.

" Ya udah, aku kesana dulu. Kalau aku gak selamat, kamu bawa tas aku ke apartemen aja. Nanti aku ajak dia kesana." Misya tidak menampik apa yang di katakan sahabatnya. Sering kali mereka berdebat entah dirinya kalah atau menang, tetap saja ia akan dibuat tumbang oleh bocil Dino nya.

Misya berjalan menyusuri koridor yang sepi, meski keramaian dari ruang kelas yang ia lewati terdengar. Tidak lama ia pun sampai di depan ruang OSIS yang lumayan besar. Ia mendorong pintu coklat yang telah ia buka. Ruangan yang langsung memperlihatkan meja rapat yang rapi tanpa ada orang satupun disana. Ia mencoba menuju ruangan yang dikhususkan untuk sang ketua, tapi suara pintu yang terkunci dibelakangnya mengurungkan niat untuk membuka ruangan itu.

let's play Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang