FREFLO

7.9K 119 6
                                    

Telat🔞.






























Deru nafas terdengar dari udara yang keluar masuk hidungnya. Peluh keringat mengalir di sekujur tubuhnya. Baju yang mulanya kering tercetak beberapa titik basah yang disebabkan oleh cairan yang keluar dari tubuhnya.

Hampir dua puluh menit ia memaksa kakinya melangkah tak semestinya dan juga dengan kecepatan yang tak ia kira-kira. Ia membungkukkan tubuhnya menumpukan kedua tangannya diatas lutut yang mulai bergetar kelelahan.

Seratus meter lagi ia telah sampai di tempat ia mencari ilmu, tapi kini sudah lewat dari jam tujuh kemungkinan gerbang sudah ditutup. Hari Senin yang sangat menyebalkan baginya, jika ia memaksa masuk dipastikan ia akan bertemu beberapa anggota OSIS yang berjaga begitu juga dengan para guru.

Ia coba berpikir bagaimana ia harus bisa masuk kedalam sekolah tanpa harus ada orang yang tahu. Ia mengelilingi tembok pembatas gedung sekolah. Ia mengingat-ingat setiap sudut sekolah yang pas untuk ia masuki.

Sampailah ia di gang sempit yang biasanya dijadikan tongkrongan ataupun tempat para siswa kabur dan bolos. Ia mendongakkan kepalanya, ia mengingat gedung apa yang ada didepannya ini.

UKS, ya ini adalah belakang gedung UKS, ini akan mempermudah dia untuk masuk dan berpura-pura sakit. Ia mencoba memanjat tembok setinggi hampir dua meter, namun karena postur tubuhnya yang pendek ia kesulitan untuk menjangkau.

Ia melihat sekeliling mencoba mencari alat bantu untuknya bisa naik keatas. Ia mengambil meja kayu yang sudah usang tapi masih kokoh. Setelah menempatkan posisi yang pas , ia pun naik meski sedikit kesusahan karena rok yang ia pakai.

Sesampainya diatas, ia menepuk jidatnya bagaimana caranya ia turun sedangkan dibawah sana tidak ada pijakan untuk ia turun. Ia sedikit mengatur nafas, tidak ada pilihan lain selain lompat. Dengan sekali gerakan iapun melompat dan.....

BRAAKKKK,,,,,,,,,, KREEKKK,,,,,,.

Akhgh, rintihnya merasakan sakit pada pantatnya. Ia yang sedari tadi memejamkan matanya begitu terkejut dengan sosok yang pertama ia lihat. Ia membelalakkan matanya ketika orang yang melihatnya begitu terkejut dan menujukan tatapan pada titik ditubuhnya.

Gadis itu terkejut dan berteriak ketika ia mengetahui apa yang dilihat pemuda dihadapannya. Rok yang ia pakai sobek sampai memperlihatkan paha mulusnya sampai ke pangkal paha. Dengan cepat ia membalikkan badan dan menutup pahanya dengan tas yang ia bawa.

Ah, kenapa nasibnya begitu buruk di hari ini. Bangun kesiangan, telat sampai mengorbankan pantat yang sakit dan rok yang robek. Ditambah lagi dengan adegan yang memalukan ini, didepan siswa kelebihan attitude baik. Sungguh sial.

Gadis itu tersentak ketika ia merasa tubuhnya melayang, ia ingin berteriak namun mulutnya dibekap oleh orang yang menggendongnya.

Kini mereka berada di ruangan kecil bekas kamar mandi yang tak terpakai. Dengan nafas yang berderu siswa itu kembali membekap mulut gadis yang ia bawa ketika ada langkah kaki dari arah luar.

" Lo udah ngecek area sini?." Tanya salah satu anak osis yang berjaga.

" Udah tadi dua kali gua kesini." Ucap orang yang menemaninya.

" Kamar mandi itu udah Lo cek?." Tanyanya lagi.

Hal itu membuat kedua orang yang ada didalam saling melemparkan pandangan, bagaimana jika orang yang ada diluar tiba-tiba masuk?.

" Belom sih." Jawaban itu sontak membuat keduanya melotot bersamaan. Gadis yang disamping kanannya membuat gestur bertanya, tapi ia juga tidak tahu harus bagaimana. Niat hati ingin kabur dari upacara yang melelahkan malah menjumpai hal dan nasib seperti ini.

let's play Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang