Aku duduk bersama Roza di tribun Colosseum, menyaksikan kerumunan yang semakin ramai. Matahari masih rendah di langit, cahayanya menyoroti arena yang luas dengan kesan megah. Hari ini adalah hari kedua perempat final pertandingan sihir ganda, dan pertandingan pertama segera dimulai. Kami dijadwalkan bertanding di pertandingan kedua, jadi kami memutuskan untuk menyaksikan pertandingan pertama, mencoba memahami taktik para peserta lain.
Roza menoleh padaku dengan ekspresi bersemangat. "J, apa kau yakin kita siap untuk hari ini?"
Aku menarik napas dalam-dalam, mencoba menenangkan detak jantungku yang berdebar kencang. "Sejujurnya, aku sedikit gugup. Tapi aku sudah berlatih keras. Aku tidak akan mengecewakanmu."
Ia tersenyum, menepuk bahuku. "Jangan khawatir, kita akan hadapi ini bersama. Aku percaya padamu."
* * *
Aku menatap ke arah lapangan, di mana pasangan pertama sudah bersiap. Zet dan Aires dari Kelas A, pasangan yang terkenal tangguh. Zet berdiri dengan percaya diri, dan tak heran; sihir suaranya adalah salah satu yang paling mematikan di akademi. Dengan gelombang suara, ia bisa memanipulasi persepsi lawan, membuat mereka bingung dan tak berdaya. Di sebelahnya, Aires tampak tenang. Wajahnya mengekspresikan kepercayaan diri yang kokoh, tangan-tangannya bersiap untuk mengendalikan elemen tanah. Ia memiliki kemampuan sihir terakota, bisa membentuk tanah dan batu sesuka hati, menciptakan pertahanan yang luar biasa kuat atau serangan yang mematikan.
Di sisi lain, ada lawan mereka, Nedt dan Zise dari Kelas C. Nedt tampak berkonsentrasi, tangannya sedikit gemetar. Aku tahu dia memiliki sihir magnetik, kemampuan untuk mengendalikan logam dan medan magnet. Di sebelahnya, Zise terlihat tenang, memperhatikan Zet dan Aires dengan mata tajam. Dia memiliki sihir pengubah ukuran, kemampuan untuk membesarkan atau mengecilkan objek, termasuk makhluk sihir.
"Ini akan jadi pertarungan yang menarik," gumamku pada Roza.
"Iya," jawabnya dengan senyuman. "Aku tak sabar melihat taktik mereka."
Bel berbunyi, menandakan dimulainya pertandingan. Zet langsung mengambil langkah maju, mengangkat tangannya dan mulai mengeluarkan suara rendah, hampir seperti gemuruh yang menakutkan. Suara itu semakin kuat, menjadi gelombang yang tak terlihat namun terasa bergetar di udara, bergerak cepat menuju Nedt dan Zise.
"Zise, sekarang!" seru Nedt dengan suara panik.
Zise mengangguk cepat, tangan kanannya terulur. Dalam sekejap, ia memanggil makhluk sihirnya, seekor rubah api yang berpendar dengan nyala api oranye. Rubah itu berlari ke arah Zet dengan kecepatan tinggi, tetapi dalam sekejap, Zise mengangkat tangannya lagi. Makhluk itu tiba-tiba membesar, ukurannya berlipat hingga lima meter. Rubah api raksasa itu mengeluarkan suara geraman, melesat menuju Zet dan Aires.
Namun, Zet tetap tenang. Ia memfokuskan suaranya, menciptakan gelombang suara yang lebih kuat. Suara itu menghantam rubah api, memaksanya berhenti sejenak. Sementara itu, Aires menggerakkan tangannya dengan gerakan memutar. Tanah di sekitarnya berguncang, dan tiba-tiba, sebuah kubah besar dari terakota terbentuk, melindungi mereka berdua dari serangan rubah api.
Nedt, melihat kesempatan itu, mengeluarkan makhluk sihirnya sendiri—seekor kelelawar magnetik. Makhluk itu segera melayang di udara, mengepakkan sayap besarnya yang memancarkan aura magnetik. Zise, dengan tatapan fokus, memperbesar kelelawar itu hingga ukurannya hampir sebesar rubah api.
“Ayo, kita hancurkan kubah itu!” seru Nedt, menunjuk ke arah Aires dan Zet yang tersembunyi di dalam kubah terakota.
Rubah api melompat, mengarahkan cakarnya yang menyala pada kubah itu. Kelelawar besar mengikuti dengan gelombang elektromagnetik, menggetarkan udara dengan energi yang mengerikan. Sihir keduanya mulai menghantam kubah dengan keras, menciptakan retakan yang mulai menjalar di permukaannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙹•𝙼𝙰𝚇 𝚁𝙴-𝚅𝙾𝙻𝚄𝚃𝙸𝙾𝙽
Science FictionDi tengah dunia yang terbelah oleh konflik abadi antara dua kerajaan kuno, seorang pemuda terjebak dalam dalam lembaran kehidupan. Meski dikelilingi oleh mereka yang memiliki kemampuan luar biasa, ia menyimpan sebuah rahasia yang bisa menggemparkan...