Chapter 33

76 22 13
                                    

"Kalau kamu gak mau yaudah gak usah pulang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kalau kamu gak mau yaudah gak usah pulang. Di rumah sakit saja terus sampai kamu sembuh total..."

"Enak aja, mana bisa begitu. Kalau Dokter sudah suruh pulang ya berarti pulang. Mana bisa mau di rumah sakit terus."

"Ya makanya nurut sama aku. Kamu memang bisa cari makan sendiri? Mau delivery juga tetap saja gak bisa diantar sampai depan pintu kamar kamu, mentok-mentok cuma sampai depan gerbang. Kau harus jalan lagi ke depan, repot Nye. Belum lagi kalau ada apa-apa, siapa yang akan nolongin kamu?"

"Ada apa-apa gimana? Ya nggak akan ada apa-apa don, Desmond. Memangnya mau ada apa?"

"Kalau kamu jatuh? Jatuhnya di dalam kamar? Siapa yang mau nolongin kamu?"

Anyelir mengerutkan keningnya. Alasan macam apa itu, memangnya dia bisa jatuh karena apa? Kamar kosannya tidak besar, dia tidak akan keliling kamar kosan. Apa yang bisa membuat Anyelir jatuh? Licin? Tidak mungkin karena kamarnya dan kamar mandinya selalu dibersihkan rutin, kalau tidak sempat dia akan memanggil jasa seseorang untuk membersihkannya. Kekhawatiran Desmond sama sekali tidak masuk akal.

"Aku nggak akan jatuh. Aku akan rebahan seratus persen. Nggak akan kemana-mana kalau bukan ngambil makanan."

"No..., no..., no..., aku gak percaya sama kamu. Nanti kamu pecicilan kemana-mana. Kamu gak bisa diam dan gak betah diam Nye, jangan bikin janji palsu sama aku."

"Aku di apartemen kamu juga mau ngapain? Malah lebih bahaya karena lebih luas. Kalau kamu kerja aku pasti keliling mengukur luas apartemen kamu."

Anyelir memutar bola matanya kesal. Hari ini dia sudah diperbolehkan untuk pulang. Barang-barangnya sudah dikemas ke dalam tas besar, dan Desmond datang dengan ide gilanya. Dia tidak rela Anyelir kembali ke kosan dengan alasan tidak ada yang menjaga Anyelir . Jadi lelaki itu menyarankan Anyelir untuk tinggal di apartemennya. Bersama dengan Desmond. Jelas saja Anyelir menolaknya. Desmond benar-benar nekat.

"Tapi ada aku. Aku bisa pastikan kalau kamu cukup istirahat dan cukup makan makanan yang bergizi. Kalau kamu kembali ke kosan, aku gak akan bisa memantau kamu. Aku mau suruh siapa lagi untuk mata-matai kamu? Kalau di tempat aku kan semuanya terjamin. Kamu juga gak akan bosan. Setidaknya lebih luas. Tapi tetap saja aku gak akan kasih kamu keluyuran kalau gak ada aku."

"Seriously? Desmond, kamu nggak takut kita digerebek?"

"Digerebek kenapa?"

"Dua orang tinggal bareng tanpa ikatan pernikahan?"

"Kamu kira siapa yang mau gerebek apartemen mewah dengan harga milyaran? Mau masuk saja repot, harus pakai surat izin penangkapan. Gimana mau ada surat izinnya kalau cuma mau gerebek? Gak ada yang mau ngurusin hidup orang kaya Nye. Lagian mau tinggal bareng atau gak juga gak ngerugiin negara ini. Seumur-umur aku hidup gak pernah denger ada orang kena razia karena tinggal bersama tanpa ikatan pernikahan di kawasan apartemen yang harganya lebih dari sepuluh milyar."

Another LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang