28.🔞

924 107 26
                                    










Hari sudah pagi, hujan rintik-rintik, embun menyelimuti bumi, saat Seokjin dan jungkook baru saja selesai memadu kasih dibawah selimut putih.

Seokjin tak sepenuhnya mengukung tubuh jungkook, tapi dapat dipastikan pelukan mereka terasa sangat intim. Paras cantik itu kelihatan sangat kelelahan, namun ia senantiasa memberikan senyuman manisnya untuk sang suami.

Sebuah usapan dari punggung tangan Seokjin terasa lembut di pipi kemerahan jungkook. Tanpa pakaian mereka, Seokjin melihat banyak sekali ruam ruam merah di sekitar leher sampai ke dada jungkook. Ia cekikikan di leher jungkook mengingat betapa haus nafsunya sepanjang malam. Jungkook hanya cemberut lucu lalu memukul manja.

"Maafkan aku, sepertinya aku menggigit mu terlalu keras" Jungkook hanya mendecih sedikit kesal sebagai jawaban permintaan maaf Seokjin. Lalu Dhampire itu tersenyum kembali.

Seokjin mengangkat kepalanya lagi hanya untuk melihat wajah jungkook yang selalu tampak menawan bahkan di situasi apapun. "Ada apa?" Jungkook bertanya, pasalnya Seokjin terlalu lama diam dan hanya menatapnya.

"Cantik" Gumam Seokjin yang membuat jungkook tampak seperti tomat. "Kau selalu tersipu tiap kali ku puji"

"Aku... Aku tidak bisa menahan malu"

"Hm? Kau malu pada ku? Bahkan disaat..." Seokjin melirik kedalam selimut dimana tubuh mereka dengan bebas bersentuhan tanpa sehelai benang. Lalu jungkook memukulnya lagi, "bukan itu maksudku, sayang!" Suara rengekannya terdengar manja dan manis. "Aku hanya tidak bisa jika kamu memujiku tiap waktu dengan tatapan mu yang... Sexy" Jungkook segera bersembunyi di dada Seokjin karna terlalu malu dan itu hanya membuat Seokjin tertawa lepas.

"Sexy? Aku pikir kau takut dengan tatapan ku"

Jungkook menghela nafas lalu menarik diri dari dada Seokjin, "itu benar... Dulu... Dulu aku takut tiap kali kamu menatapku seperti itu, tapi semakin aku mengenal mu semakin aku paham bahwa tatapan mu tidak akan berubah di situasi apapun. Sekarang, apa kamu menyadari sesuatu?"

"Apa?"

"Kamu sudah lebih sering tertawa"

Seokjin menyadarinya sekarang, "hanya saat bersama mu" Tambahnya lalu mengecup hidung jungkook dan turun ke bibirnya. "Kau juga sangat sexy"

"Aku gendut! Apa kamu tau, aku naik sepuluh kilo hanya dalam satu bulan! Aku hampir kehilangan akal..." Jungkook terus bercerita tanpa ia sadari, hanya Seokjin yang menyadari bahwa jungkook sudah kembali cerewet seperti dulu. Bibir mungil itu bergerak tanpa henti dan semakin terlihat lucu, Seokjin tak tahan untuk mencium bibir jungkook terus menerus meskipun itu akan membuat jungkook kesulitan bercerita.

"Dengarkan aku dulu-" Jungkook tak bisa mengelak dari ribuan kecupan yang Seokjin berikan, bahkan kedua tangannya ditahan di antara kepalanya oleh tangan Seokjin. "Hm! Aku- belum selesai-" Sudah percuma, Seokjin tidak akan mendengar cerita jungkook untuk saat ini. Lagi pula menurut Seokjin meskipun jungkook bertambah 10 kilo justru ia kelihatan semakin sexy dengan bokongnya yang seperti semangka.

"Bokong mu bulat seperti semangka" Seharusnya Seokjin tidak mengatakan itu dengan jujur karna jungkook langsung menamparnya. Apa Seokjin tidak tahu bahwa seseorang yang hamil sangat sensitif apalagi perihal berat badan?

Seokjin tercengang atas tamparan jungkook, tidak, dia tidak marah, justru Seokjin menyadari bahwa dia telah salah bicara. Jungkook bahkan memberikan tatapan tajamnya.

"M-maksudku bulat seperti-"

"Iya aku tau seperti semangka! Memang aku semakin gendut. Lalu kenapa?! Apa itu jadi masalah?! Apa aku terlihat jelek?!" Jungkook benar benar marah tapi tidak melepas pelukan Seokjin. Dia marah, tapi tidak mau melepas suaminya. Yah begitulah.

My Eyes | Jinkook ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang