chapter 33

422 85 42
                                    

Fabiola kini sedang menemani Khalifah yang tengah berbaring di brankar rumah sakit, sedari tadi Khalifah belum sadarkan diri yang membuat Fabiola sedikit khawatir. Di sana bukan hanya Fabiola tapi juga ada Eunike, Gomgom, Ayu dan Joshua yang menemani Fabiola untuk menjaga Khalifah.

"Kok Khalifah ga sadar-sadar sih." cemas Fabiola yang tak berhenti nya mengetuk-ngetuk tangan Khalifah.

"Udah Fab. Kan dokter udah bilang tadi Khalifah masih di alam bawah sadar nya. Tunggu aja pasti bakalan sadar kok." ucap Ayu menenangkan Fabiola.

"Lebih khawatir si Fabiola daripada pacar Khalifah." bisik Gomgom pada Joshua. Joshua hanya mengangguk-anggukkan kepalanya menanggapi pernyataan dari Gomgom. Pasalnya tadi mereka sudah menelfon Pacar Khalifah tapi tak kunjung diangkat bahkan chat mereka saja hanya di read.

Gomgom juga sudah mengabari Mami Khalifah. Mami Khalifah yang mendengar kabar tersebut langsung saja terbang ke Semarang untuk menemui anak semata wayang nya itu.

Tak berselang lama, Khalifah pun tersadar dari pingsannya. Yang pertama kali di lihat nya adalah Fabiola yang menatap nya cemas sekali.

"Alhamdulillah akhirnya kamu sadar Khal. Aku khawatir banget kamu ga sadar-sadar." ucap Fabiola yang kini tengah menutup muka nya sambil menggenggam tangan kiri Khalifah.

Khalifah yang melihat Fabiola seperti itu pun, tersenyum "aku gapapa kok, kamu jangan nangis dong." ucap Khalifah sambil mengangkat wajah Fabiola yang sedang ditutupi menggunakan tangannya.

Teman-temannya yang lain pun sontak melihat ke arah keduanya, apalagi Ayu dan Eunike yang tentu terkejud melihat Fabiola yang tiba-tiba menangis.

"Kamu bilang gapapa tapi kamu hampir tenggelam tadi, kalok aku ga nyadar tadi kamu bisa aja tenggelam dan ga bisa ditemu-" ucapan Fabiola terpotong oleh Khalifah.

"Sssttt.. udah jangan nethink, aku baik-baik aja kok buktinya aku disini kan sekarang." ucap Khalifah mengelus-elus tangan Fabiola mencoba menenagkan gadis itu.

Teman-teman mereka hanya melongo melihat kedua sejoli yang sedang berada di dunia mereka sendiri itu. Biarkan mereka berperang dengan pikiran mereka masing-masing.

Tak berselang lama, pintu IGD pun terbuka menampilkan Mami Khalifah yang sangat khawatir terhadap putranya itu. Sang Mami pun berlari menuju ranjang Khalifah. Fabiola yang melihat kedatangan Mami Khalifah pun mundur dan memberikan space untuk Khalifah dan Mami nya.

"Ya ampun sayang kok bisa gini sih kamu?." tanya Mami Khalifah menghampiri Khalifah dengan kekhawatirannya.

"Astaga kok mami bisa disini?" tanya Khalifah balik.

"Kamu ditanya malah nanya balik." gerutu Mami Khalifah.

"Aku gapapa kok mi. cuman tadi kaki ku keram waktu di laut jadi nya ga bisa berenang, untung ada Fabiola yang nyadar aku ketinggalan di belakang, jadinya di samperin sama Fabiola terus waktu bawa aku ke darat aku udh ga sadarkan diri lagi karena terlalu banyak minum air laut." ucap Khalifah jujur.

"Ya ampun. Untung aja ada nak Fabi yang bantuin kamu, kalok gak Mami gatau kamu ada dimana sekarang. Makasih ya nak udah bantuin Khalifah. Tante berhutang budi sama kamu." ucap Mami Khalifah tulus sambil memegang kedua tangan Fabiola.

"Sama-sama tante. Tadi juga di bantu sama Gomgom kok tan." ucap Fabiola dengan senyuman nya.

"Makasih ya Gom. Udah bantu anak tante." ucap Mami Khalifah.

"Aduhh.. kek sama siapa aja tan. Kalok ga dipanggil ma Fabi juga saya ga bakalan nengok ke belakang tan. Untung tadi saya ga budeg kalok ga, Fabi juga bakalan ikut tenggelem sama Khalifah." ucap Gomgom tanpa dosa.

"Lah kok gitu?" tanya Eunike.

"Soalnya Khalifah berat banget." ucap Gomgom pelan.

"Heh lo juga berat ya." ucap Khalifah.

"Lebih berat lo gapura kabupaten." cibir Gomgom.

"Udah-udah kalian laper ga? biar om pesenin makanan." ucap Papi Khalifah yang sedari tadi diam.

"Wahh.. jangan ditanya om. Soalnya gotong Khalifah tadi butuh tenaga ekstra." ucap Gomgom.

"Awas ya lo. Ga gua kasih lagi minyak rambut gue." ucap Khalifah mengancam Gomgom.

"Ehh..ehh jangan dong Khal. Iya ga gue bahas lagi." ucap Gomgom mengalah. Pasalnya Gomgom selalu minta minyak rambut Khalifah ketika ingin bepergian, bukannya tidak mampu hanya saja ia terlalu malas untuk membelinya jika hanya dipakai sesekali.

"Yaudah, biar om pesenin dulu ya." ucap Papi Khalifah kemudian memesan makanan untuk mereka.

Tak terasa hari sudah mulai malam. Mereka harus segera balik lagi, awalnya Khalifah ingin ikut bersama teman-temannya tapi tentu saja tidak diperbolehkan oleh Mami nya.

"Udah lo istirahat yang cukup aja disini, jangan banyak tingkah." ucap Joshua.

"Kalau gitu kita semua pamit ya tan, om, Khal." ucap Fabiola yang hendak menyalimi tangan kedua orang tua Khalifah terhenti karena ucapan Gomgom.

"Ehh.. ga nginep aja lo Fab sini?" tanya Gomgom.

"hah?" tanya Fabiola meminta kejelasan dari ucapan Gomgom tersebut.

"Ya kan tadi lo khawatir banget sama Khalifah, sampe-sampe nangis nanti jauh dari Khalifah malah mimpi buruk lo di kamar." celetuk Gomgom.

Fabiola yang mendengar ocehan Gomgom tersebut tentu saja malu, Muka Fabiola juga terlihat memerah, masalahnya disini ada orang tua Khalifah yang membuat dirinya temtu saja segan.

"Heh.. kepala dugong bisa berhenti ngomong ga,, besok juga Fabiola bisa datang lagi kesini." ucap Eunike yang geram dengan tingkah Gomgom.

"Ya kan siapa tau." ucap Gomgom.

"Udah deh lu diem sebelum gue lempar ke amazon." ucap Eunike.

"Maaf ya om tan. Ini anak kalok malam emang rada kambuh sedeng nya mohon dimaklumi." ucap Ayu. Orang tua Khalifah hanya tersenyum menanggapi tingkah teman-teman dari anak nya tersebut, karena sudah biasa.

"Kita permisi ya om tan. Selamat malam." ucap Joshua sambil menyalami orang tua Khalifah dan diikuti oleh teman-temannya yang lain di belakang.











































Hollaa... akhirnya aku bisa update hehehe😇
ada yang kangen cerita ini ga? atau udah pda lupaa
semoga ga lupa yaa

happy reading all🌷

sekretoriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang