chapter 27

511 77 20
                                    

Kegiatan kali ini memerlukan fisik yang kuat. Karena akan banyak tantangan dan rintangan yang akan mereka lalui. Mereka diajarkan bagaimana cara menghadapi masa dan membaca pikiran masa nantinya ketika ada demonstrasi. Mereka juga harus bisa pasang badan dalam menghadapi masa.

Untuk awalan mereka hanya melakukan serangkaian kegiatan penanggulangan dalam mengatasi serangan kecil dari masa. Sampai pada akhirnya pada proses yang lebih parah nya lagi. Posisi mereka kini, Khalifah berada di samping Gomgom mereka berdua ada di depan memimpin pasukan. Di belakang Gomgom ada Fabiola dan Ezra.

Sampai pada akhirnya, gebrakan terakhir dari masa yang akan mereka hadapi. Di sana lah yang paling parah nya gebrakan terjadi. Mereka harus waspada terhadap apapun yang terjadi di depan mereka.

Sebuah serangan berupa batu-batu yang di luncurkan kepada para taruna, lalu mereka harus bisa berlindung dari serangan itu. Dan pada saat itu, beberapa masa yang mencoba untuk melawan para taruna dengan membawa sebuah balok kayu. Disitu ketahanan dan kekuatan harus dipertahankan para
taruna.

Gomgom dan Khalifah yang berada di depan pun harus waspada mempertahankan benteng mereka. Salah satu masa mencoba menyerang Gomgom, Gomgom yang di serang pun berusaha menghindar. Naas nya, serangan itu malah pergi ke orang yang berada di belakang Gomgom yaitu Fabiola. Fabiola yang pada saat itu tengah fokus menghindari serangan batu-batu yang terus di luncurkan, ia tak menyadari bahwa Gomgom kini tengah di serang oleh masa.

Ketika Gomgom bergeser ke samping, untuk menghindari pukulan dari masa tersebut ternyata pukulan itu malah mengenai punggung Fabiola. Fabiola yang mendapat serangan tiba-tiba tersebut pun seketika ambruk di tempat nya.

"FAABBIOLAAA" teriak Khalifah. Khalifah terkejut karena yang menjadi sasaran ternyata malah Fabiola. Khalifah pun langsung menangkap tubuh Fabiola agar tidak terjatuh. Namun sayangnya Fabiola sudah tidak sadarkan diri.

"Fabbb." ucap Gomgom tak menyangka dengan kejadian tersebut.

"Khal ayo cepet bawa ke Klinik kesehatan dulu." ucap Ezra yang panik melihat keadaan Fabiola.

Khalifah pun segera mengangkat Fabiola untuk di bawa ke klinik kesehatan. Semua nya pun seketika terhenti karena kejadian barusan. Terlebih lagi Gomgom yang merasa bersalah karena seharusnya ia tak menghindar agar Fabiola tidak terkena serangan itu.

"Udah Gom. Jangan salahin diri lo sendiri, ayo kita susul Khalifah sama Fabiola." ucap Helena.

"Iya len. Tapi tetep aja gue ngerasa bersalah. Nanti kalau terjadi apa-apa sama Fabiola gimana?" tanya Gomgom.

"Fabiola itu kuat. Ga mungkin dia selemah itu. Udah ayo" ucap Helena sambil menarik Gomgom untuk pergi dari lapangan itu dan menyusul teman-teman mereka.

Sesampainya di klinik kesehatan, di sana sudah terdapat Khalifah, Ezra, Ariq dan Sultan. Mereka di sana hanya terdiam menunggu Fabiola yang sedang di periksa oleh dokter.

Akhirnya dokter pun keluar,

"Gimana dok keadaan teman saya?" tanya Khalifah.

"Keadaan teman anda baik-baik saja. Dan tidak ada yang perlu di khawatirkan. Ia hanya merasa syok dengan kejadian tadi. Dan sebaiknya teman anda istirahat dahulu beberapa jam disini." ucap Dokter itu.

"Baik dok terimakasih ya dok" ucap Khalifah.

"Baiklah sama-sama." ucap Dokter itu.

"Apakah kami sudah bisa melihat nya ke dalam dok?" tanya Khalifah.

"Boleh, silahkan masuk." ucap Dokter itu.

Mendengar persetujuan dari dokter itu, Khalifah langsung bergegas menemui Fabiola. Di brankar itu, sudah terdapat Fabiola yang tengah berbaring.

"Fabb... kamu gapapa kan?" tanya Khalifah.

"Iya Khal aku baik-baik aja ko" ucap Fabiola.

"Punggung kamu masih sakit ga? atau kepala kamu? kalau ada yang masih sakit langsung bilang yaa" ucap Khalifah.

"Iya iya. Lagian gapapa kok, ini kan cuman latihan jadi ga terlalu kenceng juga mereka mukul nya." ucap Fabiola.

"Ya tetep aja, kamu pingsan gara-gara pukulan mereka itu. Kalau tadi sampe kena kepala kamu gimana? terus kalau-" belum sempat Khalifah menyelesaikan ucapannya, Fabiola meletakkan jari telunjuknya di bibir Khalifah.

"Sssttt... udah ya, lagian aku gapapa. Kamu liat aku baik-baik aja kan. Udah ya tenang, duduk sini." ucap Fabiola menepuk-nepuk sisi brankar nya. Khalifah pun hanya menuruti ucapan Fabiola bagaikan anak yang mengikuti induknya.

"Fab.. gue minta maaf ya, gara-gara gue lo jadi gini." ucap Gomgom

"Udah gapapa kok Gom. Lagian ini bukan salah lo kok. Gue aja tadi yang kurang fokus." ucap Fabiola.

"Kalau ada apa-apa bilang ya Fab. Kalau perlu kita ke rumah sakit deh biar lo di periksa ulang." ucap Gomgom.

"Gausah gausah. Ini sekarang main basket juga ayok gasken." ucap Fabiola.

"HEHH ngadi ngadi ye" tegur Khalifah.

"Hehehe peace Khal" ucap Fabiola sambil menunjukkan dua jari nya kepada Khal.
















Maaf ya  kalau cerita nya ga ngambung:v
tugas ku banyaakkk bangetttt
ini lagi pusing ngerjain tugas, makanya nulis cerita aja siapa tau pusing nya ilang😭

ada yang tau ga cara nerjemahin ebook 500 lembar dengan cepat😭

jangan tungguin aku update ya, tugas ku lagi banyak soalnya mau UTS😔

sekretoriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang