Setelah berpesta bersama makhluk-makhluk hutan, suasana di antara Aurora dan teman-temannya terasa lebih ringan. Momen kebahagiaan itu memberi mereka kekuatan baru, tetapi ketika mereka melanjutkan perjalanan, kabut tebal tiba-tiba menyelimuti hutan.“Apakah kalian merasakan itu?” tanya Aurora, mengernyitkan dahi.
Kabut itu tebal, hampir seperti selimut yang menutupi semua yang ada di sekitarnya.
“Ya,” jawab Kael, wajahnya serius. “Ini bukan kabut biasa. Ini adalah tanda-tanda kehadiran sihir yang tidak baik.”
“Mungkin kita sebaiknya berhati-hati,” Kaelan menambahkan, suara penuh ketegangan. “Kita tidak tahu apa yang bisa ada di balik kabut ini.”
Lyra menggenggam tangan Aurora, sedikit ketakutan. “Apa yang harus kita lakukan?”
“Kita tidak bisa mundur sekarang,” kata Elysia, berusaha tenang. “Kita harus terus maju. Tapi kita perlu bekerja sama dan tetap waspada.”
Dengan Pedang Terkutuk di tangannya, Aurora merasa sedikit lebih tenang. “Baiklah, tetap dekat denganku. Kita akan melanjutkan.”Saat mereka melangkah maju, kabut semakin tebal. Aurora bisa merasakan energi magis yang aneh mengalir di sekitar mereka. Dia menoleh ke Kael, berharap dia bisa memberikan petunjuk lebih lanjut.
“Tetap fokus,” kata Kael sambil mengangkat tangannya. “Rasakan kekuatan di sekelilingmu. Jika ada sesuatu yang muncul, kita harus siap.”
Tiba-tiba, mereka mendengar suara berderak dari arah belakang. “Apakah itu suara makhluk lain?” tanya Kaelan, bersiap dengan palunya.
“Sepertinya tidak,” jawab Elysia, berusaha mendengarkan lebih seksama. “Rasanya seperti… suara dari dalam kabut.”
“Jangan panik!” Aurora menegaskan. “Kita harus tetap tenang.”Namun, kabut itu tiba-tiba bergetar, dan dari dalamnya muncul sosok tinggi dengan jubah hitam. Wajahnya tersembunyi dalam bayangan, hanya dua mata merah menyala yang terlihat.
“Siapa yang berani memasuki wilayahku?” suaranya dalam dan menggema, membuat jantung Aurora berdegup kencang.
“Siapa kau?” tanya Aurora, berusaha tetap berani. “Kami tidak ingin mencari masalah!”“Saya adalah Guardian Kegelapan,” jawab sosok itu. “Hutan ini berada di bawah kekuasaanku. Apa yang kalian cari di sini?”
“Aku tidak tahu apakah kau benar-benar Guardian,” Kaelan menyela, “tapi kami hanya sedang mencari teman-teman Lyra yang hilang. Kami tidak bermaksud mengganggu.”
“Teman-teman? Mereka telah terjebak dalam kegelapan yang lebih dalam,” jawab sosok itu sambil menggelengkan kepalanya. “Tapi jika kalian ingin mencarinya, kalian harus melewati ujian.”
“Apa ujian itu?” tanya Aurora, merasa keberanian mereka mulai diuji.
“Ujian ini akan menguji kekuatan dan keutuhan hati kalian,” jawab Guardian Kegelapan. “Jika kalian gagal, kalian akan terjebak di sini selamanya!”
“Selamanya?!” teriak Lyra, ketakutan. “Kami tidak bisa membiarkan itu terjadi!”
“Jangan khawatir, kita bisa menghadapinya bersama,” kata Elysia, berusaha menenangkan mereka semua. “Kita akan melewati ini!”
“Aku tidak takut!” Kaelan berteriak. “Apa ujian itu?”
Sosok itu tersenyum samar, dan kabut di sekeliling mereka mulai mengubah bentuk, membentuk makhluk-makhluk kegelapan yang mengerikan. “Ujian pertama: Hadapi ketakutan kalian!”
Dari balik kabut, makhluk-makhluk itu menyerang, dan dalam sekejap, mereka terpisah.Aurora merasakan rasa panik menyergap, tetapi dia berusaha tetap tenang. Dia harus menemukan teman-temannya!
“Aku tidak bisa membiarkan ini terjadi!” serunya, berlari ke arah salah satu makhluk. Dengan Pedang Terkutuk di tangan, dia menyerang makhluk itu, memancarkan cahaya yang mengalahkan kegelapan.Saat dia melawan, suara tawa berderak terdengar di antara makhluk-makhluk itu. “Apakah itu semua yang kau punya, pahlawan?” salah satu makhluk mengejek. “Rasa takut tidak akan hilang begitu saja!”
Aurora mengingat semua kebersamaan mereka. Kenangan tawa dan dukungan sahabat-sahabatnya memberi kekuatan. “Aku tidak akan membiarkan rasa takut mengendalikan diriku!” dia berteriak, melawan makhluk itu dengan lebih berani.
Sementara itu, di sisi lain kabut, Kaelan bertarung melawan makhluk yang mengerikan. “Kau tidak bisa menghentikanku!” dia berteriak, berjuang sambil mengingat saat-saat lucu mereka sebelumnya. “Siapa yang butuh latihan angkat batu sekarang?!”
Elysia, juga terpisah, sedang berhadapan dengan makhluk yang mirip dengan dirinya, menciptakan ilusi tentang ketidakpastian. “Jangan pikir kau bisa mengalahkanku dengan permainan mental!” Elysia berseru. “Aku sudah menghadapi lebih banyak kekonyolan dalam hidupku!”Ketika mereka semua berjuang melawan ketakutan masing-masing, satu per satu, makhluk-makhluk kegelapan mulai hancur. Dengan kekuatan persahabatan dan kebersamaan, mereka mampu mengatasi rasa takut mereka.
“Ayo, kita bisa melakukannya!” teriak Aurora, semangatnya kembali membara. “Bersatu!”Ketika suara mereka bersatu, cahaya dari Pedang Terkutuk menyala semakin terang, menciptakan gelombang energi yang menghancurkan sisa-sisa makhluk kegelapan. Kabut mulai bergetar dan menghilang, dan sosok Guardian Kegelapan muncul kembali.
“Kalian berhasil,” kata Guardian dengan nada lebih lembut. “Kalian telah mengatasi ujian pertama. Sekarang, buktikan bahwa kalian layak untuk melanjutkan perjalanan.”Aurora, Kaelan, Elysia, dan Lyra saling memandang, menyadari bahwa mereka telah tumbuh lebih kuat dari sebelumnya. Mereka bersatu, siap untuk menghadapi tantangan berikutnya.
“Dengan semangat ini, kita bisa mengalahkan apapun!” kata Elysia, senyumnya kembali. “Bahkan Guardian Kegelapan sekalipun!”
“Siapa tahu, mungkin dia hanya butuh sedikit cinta!” Kaelan menambahkan, membuat mereka semua tertawa.
“Ayo, mari kita lanjutkan!” seru Aurora, semangat baru membara dalam hati mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aurora and Cursed Sword (Tamat)
FantasyBegitu menyentuh pedang itu, Aurora mendapati dirinya terlibat dalam perang besar antara kekuatan cahaya dan kegelapan. Kekuatan luar biasa yang berasal dari pedang mulai mengalir di dalam dirinya, namun bersamaan dengan itu, ancaman dari Lord Malak...