8. Will Be Happy?

33 14 11
                                    

Selamat hari Rabu ^⁠_⁠^

untuk part kali ini aku mau ajak kalian buat berfikir nih😂

apa ya kira-kira? cus langsung baca aja🔥

jangan lupa Vote dan komennya‼️

👑 Happy Reading 👑

***

o0o

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

o0o

"Ternyata mencintaimu tidak berlaku hanya untuk hari itu, tetapi hari ini dan seterusnya"

- Deon Pradipta.

o0o



8. Will Be Happy?

Awan gelap telah menyelimuti Ibu kota Jakarta, rintik hujan pun kini telah turun dari atas sana. cowok yang memakai jaket jeans biru yang masih setia duduk di atas kursi usang yang berada di tepi danau.

"Dulu kita sering main ke sini kan, Mah?" monolog Langit memejamkan matanya lalu menghembuskan nafas panjang menahan cairan bening yang ingin menetes.

"Tapi itu dulu, sekarang aku ke sini sendiri. tanpa hadirnya Mamah" lanjutnya menatap kosong ke arah depan, kemudian tersenyum tipis agar terlihat bahwa dia akan baik-baik saja.

Seorang laki-laki paruh baya yang sudah sejak 1 jam lalu memandang intens ke arah Langit tanpa menghampirinya.
menit detik telah berlalu laki-laki itu masih enggan untuk menemui cowok itu.

Tanpa berfikir lebih panjang lagi, lalu laki-laki itu memutuskan untuk menghampiri cowok itu.

"Saya tahu hidup kamu pasti berat, bertahan sedikit lagi ya. nanti kamu akan merasakan kebahagiaan" ucap laki-laki itu yang membuat Langit terlonjak kaget.

Namun tidak ada respon apapun dari cowok pemilik mata elang itu, Langit hanya mendengarkan saja tanpa menjawab sepatah kata pun.

"Sabar, Nak. Dania pasti akan bangga kepadamu jika kamu bisa bertahan" lanjutnya kemudian pergi meninggalkan cowok itu.

"Bagaimana gue bisa bahagia, sedangkan sumber kebahagiaan gue aja udah pergi" ucap Langit menahan sesak di dada nya.

"Heh, lo siapa kok bisa kenal sama Ma..."

"Loh kemana perginya laki-laki itu?

"Kenapa bisa kenal sama mamah coba?"

Langit terus mengedarkan pandangannya mencari laki-laki paruh baya itu yang menghilang entah kemana, bagaimana bisa dia kenal sama Dania? apakah ini petunjuk bahwa satu per satu rahasia akan segera terbongkar?

"Dania, anak kamu sekarang memiliki tatapan teduh ya, dulu dia anak yang paling ceria tapi sekarang..." ucap Laki-laki itu menatap Langit dari kejauhan. kemudian menghapus air mata yang sempat menetes di pipi kanan nya.

Garis LukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang