Garis Luka

10. Mengenal Langit Biru Cakrawala.

Selamat malam guys🥳

Apa kabar nih? maaf ya up nya sedikit terlambat 🙃

Buat pembaca baru, absen dong kalian tahu cerita ini dari mana?

Jangan lupa Vote dan komen yaw💋

👑 HAPPY READING 👑

o0o

"Apa itu ikhlas? gue hanya mencoba lalu terbiasa, terbiasa tanpa harus menunggu-nya kembali."

- Langit Biru

o0o

10. Mengenal Langit Biru Cakrawala.

Mungkin sebagian orang mengira jika kalau patah hati terhebat adalah sumber kehancuran seseorang. banyak pula dari mereka yang lebih memilih mati rasa daripada mengenal lagi cinta. namun bagi Langit rasa cinta dan kasih sayang adalah hal yang sangat berharga bagi dirinya.

Cowok pemilik mata elang itu kini tengah menatap tajam pemandangan yang setiap hari dia lihat.

"Bisa nggak sh kamu berubah, mas!?" ucap Mawar naik satu oktaf.

"Bukan urusan lo!" sarkas Ardian.

"Kasian anak-anak, kalau kamu terus-terusan seperti ini."

Langit yang masih menatap dari kejauhan kemudian melangkahkan kakinya menuju pintu utama.

Ardian yang kini menyadari kedatangan Langit, menatap intens cowok itu. "Mau kemana kamu?"

Namun nihil tidak ada jawaban apapun dari cowok itu, Langit terus menulikan pendengarannya sampai akhirnya dia sampai di halaman rumahnya. deruman suara motor sport terdengar meninggalkan rumah bernuansa putih abu-abu.

"Liat anak lo itu!, saya panggil-panggil dari tadi gk pernah di jawab!" ucap Ardian menatap tajam wanita dihadapannya. "Didik yang benar, jangan ajarin mereka jadi membangkang sama saya!" lanjut Ardian dengan emosi memburunya.

Mawar hanya diam tanpa bersuara, sejujurnya dia sudah lelah menghadapi kelakuan suaminya sendiri. tapi Mawar mencoba untuk kuat karena demi anaknya bahagia.

"Salah apa diriku ya tuhan, kenapa engkau memberi rasa sakit seperti ini!" batin Mawar, seketika air mata yang sejak tadi ditahan akhirnya meluruh membasahi kedua pipi wanita itu.

"Saya tahu, saya pernah melakukan kesalahan besar. tapi apakah mungkin saya mampu menembusnya?" ucap Mawar lirih.

Kesalahan di masa lalu yang masih terus menghantuinya membuat Mawar hidup dengan rasa bersalah.
sebenarnya kesalahan apa yang dilakukan Mawar?

Apakah Mawar mampu menebus semua kesalahannya itu atau justru malah sebaliknya?

******

Langit yang kini tengah mengendarai dengan kecepatan di atas rata-rata terus menatap kosong ke arah depan, cowok itu hanya ingin merasakan kehangatan di dalam keluarganya seperti dahulu namun sekarang sudah berbeda jauh.

Apakah suatu saat akan ada keajaiban atau hanya angan yang tidak pernah terjadi?

Tanpa cowok itu sadari, terdapat seorang anak kecil tiba-tiba menyebrang jalan raya tanpa melihat kanan dan kiri. membuat Langit harus membanting stir ke arah kanan guna untuk menghindari tabrakan.

BRAKK

Cowok itu mengedarkan pandangannya mencari anak kecil yang hampir dia tabrak tadi. "Kamu nggak papa kan?" tanya Langit ke arah anak kecil itu yang masih menunduk ketakutan.