Haii guys🤗
Silakan tandai typo⛔
‼️Vote dan Komennya jangan lupa‼️
👑HAPPY READING👑
***
5. Rumah Sakit.
Ruangan VIP rumah sakit Kasih Ibu yang terletak di pusat kota Jakarta, kini telah di penuhi oleh ke 4 laki-laki dan 2 perempuan yang masih menggunakan seragam SMA. sore ini mereka datang karena menjenguk Langit yang kini masih terkapar di atas brankar rumah sakit.
Hujan deras yang mengguyur Ibu kota Jakarta membuat suasana semakin dingin, hanya terdengar suara patient monitor yang menemani ke hampaan mereka.
"Gila, Langit kapan sadarnya sh!?" ucap Alfian memecahkan keheningan, namun nihil tidak ada respon apapun dari ke 5 temannya.
"Kacang mahal!" lanjut Alfian kemudian merebahkan dirinya di atas sofa king size yang berada di ruangan itu.
Samudra hanya menghela nafas berat, cowok itu merasa gagal melindungi saudara kembarnya itu.
"Ma--mama Diana maafin aku, aku udah gagal jagain Langit" batin Samudra menatap mata elang Langit yang masih setia terpejam.
"Al, tolong lo bajak Nomor ini ya!" ucap Samuel menyerahkan Nomor yang mengaku dirinya. Alvaro Aditama salah satu cowok yang terkenal di bidang hacker nya.
Alvaro yang merasa terpanggil kemudian bangkit dari duduknya mengambil Laptop yang berada di dalam tasnya. cowok itu dengan antusias nya mengotak atik mendeteksi siapa pemilik asli Nomor itu.
"Ahh! sial, kok nggak bisa di lacak sh!?" erang Alvaro frustasi, cowok itu masih terus berusaha semaksimal mungkin untuk mendapatkan hasil yang memuaskan.
"Guys tangan Langit bergerak!" teriak Aluna kegirangan, pasalnya Langit melakukan pergerakan pertamanya setelah sehari kritis akibat luka serius di bagian tubuhnya.
Mata elang milik Langit kini telah terbuka sempurna, cowok itu mengedarkan pandangannya sampai bertemu dengan netra brown milik Aluna.
"Lo di sini juga, Na?" ucap Langit lirih yang langsung mendapatkan anggukan dari Aluna,tanpa di sadari cowok itu tersenyum lebar akibat adanya gadis pemilik netra brown yang selalu jadi candu seorang Langit Biru.
"Gimana?, masih sakit?, apanya yang sakit?, bilang ke gue mana yang sakit?" ucap Aluna beruntun yang membuat Langit tertawa.
"Satu-satu, Na."
"Iya Sorry, jadi gimana?"
"Udah sembuh kok, obatnya kan ada di depan aku"
"iihh, gk lucu"
"Neng Luna perhatian banget ya sama Langit, gue jadi pengen punya pacar deh." ucap Alfian memasang puppy eyes.
Alvaro melempar kulit kacang yang sedang dia makan tepat mengenai kepala Alfian. "Pacar lo udah banyak, bego!"
Alfian hanya terkekeh kecil kemudian tersenyum menggoda Azurra yang berada di sebrang brankar Langit.
"Nambah 1 boleh kali, iya gk Ra?" ucap Alfian yang langsung mendapatkan tatapan maut dari Sagara.
"Ogah sama buaya darat."
"Neng Zurra kok gitu sh sama Abang."
Langit hanya tersenyum menanggapi ucapan teman-temannya, cowok itu merasa beruntung sebab di pertemukan dengan mereka, bagi Langit ini bukan sekedar sahabat tetapi sudah seperti keluarga sendiri. tanpa mereka mungkin Langit tidak akan pernah merasakan kehangatan yang mereka berikan kepada nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Garis Luka
Teenfikce[ WAJIB FOLLOW SEBELUM MEMBACA ] Kisah Langit Biru Cakrawala. Cowok delapan belas tahun yang menuntut balas dendam atas kematian ibunya dua tahun silam. Dan Aluna, gadis berbandana ungu yang telah berhasil merubah kehidupan Langit 180°. namun siapa...