3. Cemburu

174 86 110
                                    

Annyeong!

Selamat pagi menjelang siang guys🤗

Sebelum baca Alahkah baiknya Follow dulu yaa😚

Jangan lupa Vote dan komennya>3

SELAMAT MEMBACA!

***

3. Cemburu.

Hujan deras beserta petir mengkilat yang terus mengguyur ibu kota jakarta, guyuran air hujan yang terus membasahi tubuh cowok pemilik mata elang yang masih tergeletak di tengah jalan raya.

"Bangun nak ini mamah, Langit sayang kan sama mamah?"

"Ma---Mamah, sakitt.."

"Langit pasti kuat."

Bayangan mawar seketika menghilang dari pandangan Langit.
di bawah guyuran hujan kini terlihat jelas tubuh cowok itu yang masih setia memejamkan matanya.

"Sssttt, mamah di mana?!" terdengar rintihan lirih dari bibir Langit. cowok itu mengedarkan pandangan sampai tepat melihat motornya yang sudah hancur di sebrang jalan.

"Ternyata semalaman gue masih disini? jadi dia ninggalin gue, hmm?" kedua tangan Langit mengepal erat menahan emosinya.

Langit berjalan tertatih menyusuri koridor jalan raya, malam semakin larut udara dingin menerpa tubuh cowok itu yang sudah kedinginan.

"Mah aku rindu, aku mau peluk mamah" ucap Langit gemetar, hujan kembali turun membasahi tubuh cowok itu. cairan bening seketika meluruh membasahi kedua pipinya bersamaan dengan guyuran hujan yang semakin deras.

******


"Astaga nak, kenapa kamu bisa seperti ini?" ucap Mawar cemas melihat keadaan Langit yang berantakan.

"Siapa yang berani bikin anak mamah seperti ini" lanjut Mawar menahan emosinya, cairan bening seketika menetes membasahi kedua pipinya.

Langit yang terdiam atas perilaku lembut Mawar seolah cowok itu merasakan kehangatan yang sudah hilang dari dua tahun silam, Langit kemudian menggeleng cepat dia menolak kasih sayang dan perhatian dari Mawar.

"Nggak usah peduli, gue bukan anak lo!" ucap Langit menekan empat kata terakhir.

"Jangan kurang ajar kamu!"

PLAKK

Satu tamparan mendarat di pipi kanan Langit "Ayo tampar lagi Pah!" teriak Langit menepuk pipi sebelah kirinya.

PLAKK

Satu tamparan keras mendarat mulus di bagian pipi kiri Langit, darah segar mengalir di sudut bibir cowok itu. dia menundukan kepalanya menahan sesak di dadanya.

"Sakit yang hari ini gue rasa nggak sebanding sakit dua tahun yang lalu, Gue hanya ingin bahagia Tuhan! apa sesusah itu buat gue ngerasain bahagia"  batin Langit menahan cairan bening yang sebentar lagi akan meluruh.

"Cukup mas, kalau kamu terus-terusan seperti ini. aku akan bongkar semua rahasia kita!" ucap Mawar menekan dua kata terakhir.

"Rahasia apa?!" teriak Samudra, cowok itu mulai angkat bicara yang sedari tadi terdiam atas perdebatan mereka.

******


"Selamat pagi Ayah, ih kok murung gitu sh? senyum dong." ucap Aluna cemberut  karena di cuekin Arga--- Ayah kandungnya sendiri.

Garis LukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang