Riuh. Begitulah suasana kantin saat ini. Banyak yang berebut untuk mendapatkan jajanan favorit mereka, bahkan sampai menyerobot antrean. Banyak juga yang kecewa karena jajan favorit mereka sudah habis tak tersisa. Ada juga yang senang sudah mendapatkan makanan mereka. Ada pula yang sudah menyantap makanan mereka.
Gwen dan ketiga temannya kini sudah menyantap makanan mereka masing-masing. Tak luput juga dengan canda tawa mereka. Membuat meja mereka menjadi ramai.
Sepertinya suasana itu hany bertahan sampai di sini saja. Dari arah depan, Gwen melihat seorang siswi yang sangat ia kenal. Siswi yang dulu menjadi musuhnya dalam ekstrakurikuler dance. Siapa lagi jika bukan Amber.
Amber berjalan cepat, mendekati Gwen dengan teman-temannya. Tujuannya memang mendekati Gwen. Ia ingin bergabung bersama Gwen dan teman-temannya.
"Hai, Gwen!" sapanya begitu sampai di depan Gwen.
Gwen menatap Amber dengan tatapan heran. Senyuman tetap terbit di bibirnya. Ia berusaha mungkin untuk tersenyum manis pada Amber. Toh, masalahnya dengan Amber juga sudah lalu, tidak perlu dibahas kembali.
"Hai, Amber! Ada apa?" sapa Gwen juga.
"Em.... Gua boleh gabung bareng lo dan teman-teman lo, ga?" tanya Amber.
"Ngapain? Mau sambil jelek-jelekin Gwen lagi?" sahut Casie cepat.
Gwen melirik cepat pada Casie. Memberi isyarat agar diam. Yang dilirik hanya mendengus malas.
"Boleh, Amber. Sini, duduk samping gua!" tutur Gwen lembut.
Gwen menggeser posisinya sedikit, termasuk Ruby yang duduk di sampingnya. Memberi ruang untuk Amber duduk. Gwen masih dengan senyum manisnya, menyambut Amber. Sedangkan, ketiga temannya sudah melemparkan tatapan sinis pada Amber. Gwen melirik teman-temannya, memberi isyarat agar tidak melempar tatapan sinis mereka.
Gwen dan teman-temannya mulai melanjutkan menyantap makanan mereka. Kecuali Amber. Ia hanya memerhatikan Gwen dengan teman-temannya sembari terus mengaduk sotonya.
"Ngapain cuman diaduk? Ga dimakan?" tanya Gwen begitu ia menyadari jika Amber hanya mengaduk sotonya saja.
Amber hanya tersenyum. Kemudian menyuapkan satu sendok soto ke mulutnya.
"Ngomong-ngomong, Gwen, gua dengar-dengar lo ngundurin diri ya dari ekstra? Gua dengar dari Rora sih," sahur Amber di sela acara makannya.
Gwen reflek menghentikan kunyahannya. Menoleh perlahan pada Amber. Teman-temannya menatap semakin sinis kepada Amber.
"Iya," jawab Gwen singkat masih tetap dengan senyumannya.
"Kenapa? Karena gagal juara satu di lomba?" tanya Amber.
Gwen menoleh cepat pada Amber. Meminta penjelasan.
"Maksudnya?"
"Oh, bukan bermaksud nyinggung, Gwen. Maksud gua itu dulu kan lo semangat banget buat ngelatih anggota yang lain. Barangkali pas lo tahu hasilnya ternyata ga dapat juara satu, lo malah merasa ga guna dan akhirnya ngundurin diri."
Gwen terdiam mendengar penjelasan dari Amber.
"Lo bilang ga bermaksud nyinggung, tapi ucapan lo itu nyinggung," timpal Arneth.
"Oh, menyinggung, ya? Maaf, ya, kalau menyinggung. Gua kan cuman mengira-ngira."
"Perkiraan lo ga berguna," sahut Casie cepat.
"Cas, udah," ujar Gwen menenangkan.
"Engga, Am. Gua cuman capek aja. Kayaknya udah ga cocok di situ lagi," imbuh Gwen.
![](https://img.wattpad.com/cover/378327349-288-k432843.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
A Gwen's Dream [Sudah Terbit]
Teen FictionGwyneth Riuzi, yang akrab disapa Gwen adalah seorang gadis yang memiliki bakat dalam dunia menari. Namun, ayahnya tidak merestui dirinya untuk menjadi penari mahir. Ayahnya sering kali melontarkan kalimat-kalimat menusuk mengenai hal yang ia sukai...