Tersenyum.
Ekspresi itu tak pernah sekalipun hilang dari wajah tampan, saat suasana hatinya terasa sangat baik. Fort tengah begitu senang sekarang, mengingat percakapan terakhir yang dia dan Peat lakukan pagi buta tadi. Pria cantik itu akan membawa Fort pada jamuan makan malam dengan rekan bisnis nya, Fort bahkan dapat membayangkan siapa saja yang akan hadir disana dan dapat dia temui. Para pengusaha kelas atas yang jika Fort tak mendekati Peat, mungkin bertemu mereka hanya akan ada dalam mimpinya saja tanpa pernah akan terwujud.
"Memang mendekati Peat merupakan jalan terbaik yang telah aku lakukan."
Fort bahkan merasa keputusannya untuk mendekati Peat merupakan langkah terbaik yang dia lakukan dalam hidupnya. Dia yang bukan siapa-siapa sebelumnya, sekarang akan berusaha dikenali semua orang. Membuat sebuah relasi sebesar mungkin, demi memuluskan jalan untuk kedepannya. Saat Fort sudah menanjak cukup tinggi, dia akan membuat diri setara dengan para orang beruntung itu.
DRRTT!DRRTT!DRRTT!
Getaran pada ponsel mengalihkan perhatian, sesaat membaca nama Peat yang ditampilkan layar datar. Fort dengan segera mengangkat, tak akan membiarkan panggilan itu terlewat sekalipun.
"Halo, Khun Peat. Anda membutuhkan sesuatu?"
"Turun sekarang, sopirku menjemputmu dibawah. Dia akan membawa mu kesebuah toko pakaian langgananku, kau bisa memilih apapun disana. Kau harus tampil dengan baik malam ini, ingat?"
"Khun Peat, tidakkah aku terlalu merepotkan anda?"
"Tidak, ini juga salah satu bonus dari ku untukmu. Nikmati saja selagi aku begitu baik padamu, mengerti?!"
"Siap, Khun. Aku pasti tak akan pernah mengecewakan anda."
"Pegang kata-kata mu, Fort. Sampai bertemu di acara nanti."
"Baik, Khun. Kita akan bertemu disana, sampai jumpa."
Menutup telpon, Fort dengan cepat membereskan barang miliknya. Lalu buru-buru keluar dari dalam ruang kerjanya, benar sekarang Fort bahkan mendapatkan ruangannya sendiri. Ruang terpisah dari karyawan lain, mengingat dia seorang Kepala Divisi sekarang. Dan semua hal itu lagi-lagi dia dapatkan dari Peat, pria cantik berhasil membuat Fort menikmati segala bentuk fasilitas tersebut di kantornya.
"Aku harus berterimakasih nanti, karena mendapatkan begitu banyak hal dalam waktu singkat."
Benar, tak sampai satu bulan lamanya dari pertama kali mereka bertemu. Namun lihat apa yang sudah Fort dapatkan dari pria cantik tersebut, maka jika lebih dari ini Fort mungkin akan mendapatkan hal-hal yang diinginkan dahulu yang begitu mustahil tak akan terasa begitu lagi. Peat mungkin akan memberikan semua itu satu persatu pada Fort tanpa usaha lebih, mengingat pria cantik dapat melakukan dengan mudah.
"Khun Fort, disini. Silahkan masuk, saya akan membawa anda sesuai instruksi Khun Peat."
"Tentu, terimakasih."
Dan Fort bahkan harus menganga lebar, sesaat mereka sampai di toko pakaian yang Peat masuk. Itu sebuah toko pakaian merek terkenal, yang sepotong baju saja seharga lebih dari beberapa bulan gajinya. Namun sekarang dia bahkan dilayani bak seorang raja, disediakan ruangan khusus untuk memilih apapun yang diinginkan. Bahkan Fort tak perlu repot-repot berkeliling, saat mereka membawakan sendiri barang berkualitas mereka tepat dihadapan pria tan itu sekarang.
"Khun, apakah tak ada yang membuat anda tertarik?"
Saking terkejutnya, Fort sampai tak berusaha memilih satupun pakaian yang ditunjukkan kepada dirinya. Membiarkan sang manajer toko membawa habis koleksi mereka musim ini, namun tak juga dipilih oleh Fort. Sehingga wanita itu sedikit putus asa, mengira tamu penting yang bahkan Peat menyampaikan langsung untuk mereka layani ternyata cukup sulit.
KAMU SEDANG MEMBACA
(Not) Love (FortPeat)
Fiksi PenggemarHubungan simbiosis mutualisme, itulah yang tengah terjalin diantara mereka berdua. Peat Wasuthorn pengusaha muda kaya raya yang selalu haus akan sex, bertemu dengan Fort Thitipong karyawan biasa yang ingin merubah kehidupan menyedihkan dengan cara a...