Part 2

536 44 2
                                        

"Haahh...Haahh...Haahh..."

Suara napas memburu memenuhi ruangan, datang dari seorang pria yang kini tengah menikmati blow job dari pasangan seks-nya malam ini. Wajahnya dipenuhi keringat, dengan netra sayu tertutup napsu. Tapi dari ujung mata, yang kini terlihat mengulum penisnya bukan seorang wanita. Ketika dalam pengelihatan Fort, yang melakukannya justru Peat Wasuthorn. Pria cantik CEO BF Company itu lah yang kini tengah memuaskannya.

"L-lebih cepat...Haahh...Haahh..."

Menarik rambut, lalu mendorong kelapa itu dengan cepat. Maju mundur, mempercepat kuluman yang dilakukan ketika dia merasa akan mencapai klimaksnya sekarang. Dan dalam satu gerakan cepat, Fort mengalami klimaks dengan spermanya kini memenuhi mulut wanita itu. Namun lagi dan lagi yang dilihat Fort sekarang, masih wajah polos Peat yang tengah menelan spermanya sampai habis.

"Brengsek."

Membalik posisi, Fort berada diposisi atas sekarang. Tanpa peringatan, tanpa penetralisir sedikitpun dia langsung menyentak dirinya masuk. Menyebabkan teriakan kesakitan dari wanita itu, walau tak berapa lama hanya desahan nikmat yang terdengar memenuhi ruangan. Fort semakin mempercepat gerakan, ingin mencapai klimaks sekali lagi.

"Phi, pelan-pelan...ughhh..."

Tak dia pedulikan permintaan sang partner, yang ada didalam kepalanya sekarang hanya bagaimana cara mencapai kenikmatan. Sehingga dia hanya terfokus memompa, tanpa peduli wanita dibawahnya mengalami kewalahan akibat gerakan kasar yang dia lakukan.

"AKH."

Teriakan wanita itu yang pertama, lalu disusul suara erangan dalam Fort. Mereka mencapai klimaks bersamaan, membuat keduanya kini jatuh terhempas pada ranjang dengan napas memburu saling bersahutan. Wanita itu tak mau melepaskan pelukannya pada Fort, sedang Fort Thitipong sendiri hanya menatap lurus kearah langit-langit kamar Hotel. Dan wajah cantik Peat masih saja membayanginya.

"Peat Wasuthorn."

***

Suara-suara disekitar tak mengganggu konsentrasi sedikitpun, saat sekarang pria tan terfokus pada layar komputer. Bukan dokumen yang harus terselesaikan yang memenuhi layar kini, namun justru artikel dengan wajah Peat yang kini terpampang disana. Dibuka berulang-ulang, hanya untuk melihat potret dari pria cantik tersebut.

"Cantik."

Dan bayangan Peat melakukan blow job padanya sekarang memenuhi pandangan, membuat Fort memerah malu. Karena terus menerus membayangkan adegan tidak senonoh, dengan Peat Wasuthorn sebagai objeknya. Dia yang coba untuk menggoda pria manis tersebut, namun yang terjadi justru dia yang menjadi tak sabaran. Sangat tidak sesuai, dengan rencana awal yang telah dipersiapkan begitu matang.

"Hey, Fort. Ayo kita pergi makan siang bersama."

Fort tersentak saat seseorang menepuk sebelah bahu, menyadarkan pria itu dari fantasi liarnya. "Ah, apa ini sudah waktunya makan siang?"

"Tentu saja, apa yang kau kerjakan dengan begitu serius sampai lupa waktu begini?"

Menengok komputer milik Fort, pria itu mengerutkan kening. Saat menemukan artikel tentang CEO BF Company disana.

"Kau tahu bahwa perusahaan kita akan menjalin kerjasama, sehingga memutuskan untuk mencari informasi tentangnya?"

"Perusahaan kita akan melakukan kerjasama dengan BF Company?"

"Iya, pembangunan gedung Apartemen baru BF Company. Jika kita memenangkan tendernya, maka perusahaan ini akan menjadi suplayer utama bahan bangunan mereka."

Fort terpaku, mendengar informasi yang baru saja dia dengar. Tak menduga perusahaan mereka akan menjalani kerjasama, dengan perusahan sekelas BF Company.

(Not) Love (FortPeat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang