HAPPY READING GUYS.
Sampai di sekolah...
"Lyliiiiii omg lo lama banget gilak!". Suara nyaring Leiza Argatama, sahabat Lya sejak kecil yang penuh energi dan selalu bersemangat, menembus telinga Lya yang telah lama terbiasa dengan nada tinggi dari sahabatnya itu. Leiza sering memanggil Lya dengan nama panggilan Lyli, sebuah kebiasaan yang telah berlangsung sejak mereka masih kecil hingga saat ini.
"Za, bisa nggak sih lo nggak teriak-teriak? Ini masih pagi loh!" Lya menjawab dengan nada sedikit kesal.
"Hehe, ya maaf Lyy, lo kan lama banget. Gue udah nunggu dari tadi, lo nggak datang-datang," sahut Za sambil cengengesan. Lya hanya bisa menggelengkan kepala melihat tingkah sahabatnya itu.
"Yuk masuk, bel sebentar lagi nih," ajak Leiza kepada Lya. Mereka pun bergegas masuk ke kelas sebelum bel berbunyi.
.
.
.
.
.
.
~~~
Bel sekolah mulai berdering, menandakan waktu bagi siswa dan siswi untuk memulai pelajaran pertama. Pak Edward, yang sering disapa Pak Ed, telah memasuki kelas untuk mengawali pelajaran. Namun, kali ini Pak Ed tidak datang sendirian; ia membawa seorang cowok ke dalam kelas yang ternyata adalah siswa baru, pindahan dari LA. Para siswi di kelas menjadi histeris melihat ketampanan siswa baru tersebut. Kecuali Lya, yang menatap tajam cowok itu, karena baginya wajah siswa baru itu sangat menjengkelkan dan sok tampan.
"Omyjiii dia ganteng banget woyy!".
"Pokoknya dia harus sama gue hiks hiks".
"Gila tu murid baru gans begetee gilak!". Histeris para murid cewe yang menurut Lya adalah hal yang sangat lebay.
"Ly liat deh, dia siapa anjir ganteng banget!". Heboh Leiza kepada Lya.
"Apa sih Za, mukanya balagu gitu dikatain ganteng?" tanya Lya dengan wajah tanpa ekspresi.
"Ah, itu karena lo yang nggak suka sama cowok," sahut Leiza, sementara Lya hanya menggelengkan kepalanya dengan malas.
"Pagi anak-anak, hari ini kita kedatangan seorang murid baru yang pindah dari LA. Silakan perkenalkan dirimu," kata Pak Ed kepada murid baru tersebut.
"Halo, nama gue Giorgio Robertson, kalian bisa panggil gue Gio," ujar murid baru itu saat memperkenalkan diri.
"Gio silahkan kamu duduk di kursi yang kosong". Suruh pak Ed kepada Gio. Ia pun menuju tempat duduk yang kosong, saat Gio berjalan, tampaknya ada satu cewek yang menatapnya dengan tatapan tidak mengenakkan, siapa lagi kalo bukan Lya.
Singkat cerita, bell istiratat kini sudah berkumandang. Para murid berlarian keluar kelas untuk istirarat ke kantin.
"Ly, ke kantin yuk laper banget nih gue". Ajak Leiza kepada sahabatnya itu.
"Iya iya ayo". Ketika mereka berdua meninggalkan kelas, secara tiba-tiba Lya merasakan cengkeraman di tangannya. Dia berbalik, dan ternyata...
Bersambung..
KAMU SEDANG MEMBACA
love trip
Genç KurguPerjalanan cinta sepasang kekasih sering kali penuh dengan tantangan dan masalah. Bisakah mereka mengatasi hal tersebut? Atau akankah mereka menyerah di tengah jalan?.