Bab 2: Pembalasan Tanpa Ampun

177 8 0
                                    

Kerumunan yang tadinya bersorak-sorai kini terdiam, memperhatikan pria berambut perak yang baru saja membuat Zhao Wuji-guru utama Akademi Shrek-tergeletak di tanah tanpa perlawanan berarti. Lin Feng berjalan menuju restoran dengan langkah tenang, seolah-olah baru saja melewati hal yang tak berarti.

Di belakangnya, para murid Shrek yang masih dalam euforia kemenangan atas Akademi Canghui kini berubah ekspresinya-dari bangga menjadi marah dan tercengang. Tang San, sang pemimpin tim yang dikenal bijaksana namun memiliki rasa keadilan yang kuat, melangkah maju dengan raut wajah serius, tidak menyukai cara pria asing ini memperlakukan guru mereka.

"Hei, kau!" Tang San berseru lantang, suaranya menggema di tengah heningnya kerumunan. Langkah Lin Feng terhenti. Tanpa menoleh, ia menunggu, memberi kesan bahwa panggilan Tang San sama sekali tidak menarik perhatiannya. Tang San, yang melihat hal ini, melanjutkan dengan nada tegas, "Apa yang baru saja kau lakukan pada guru kami adalah tindakan pengecut yang tidak pantas! Aku tak tahu siapa kau, tapi tidak ada tempat bagi orang sepertimu di sini."

Lin Feng perlahan menoleh, menatap Tang San dengan ekspresi malas yang tidak berubah. Tatapannya dingin, penuh ketidakpedulian, membuat semua orang merasa tak nyaman. Dia tak berkata sepatah kata pun, hanya menatap Tang San dengan sinar mata yang tak tertebak, seakan mengevaluasi bocah ini yang berani menegurnya.

Tang San, merasa dirinya harus membela kehormatan timnya, berusaha tetap tenang meskipun aura pria ini sangat mengintimidasi. "Jika kau berpikir bisa menghina kami dan pergi begitu saja, maka kau salah besar! Kami tak akan membiarkan ini begitu saja," katanya. "Mari kita buat taruhan! Jika kau bisa mengalahkan kami tanpa menggunakan roh bela diri, kami akan mengakui kekalahan kami."

Lin Feng menyeringai tipis mendengar khotbah dan tantangan Tang San. Tanpa sepatah kata, dia bergerak cepat seperti bayangan-dalam satu kedipan mata, dia sudah berada tepat di depan Tang San. Sebelum Tang San sempat bereaksi, Lin Feng mengayunkan tinjunya dengan keras, menghantam wajah Tang San hingga tubuhnya terhempas ke tanah dalam keadaan tak sadarkan diri.

"Tang San!" Teriak Xiao Wu, terkejut dan panik melihat Tang San yang tak berdaya. Tanpa berpikir panjang, dia melompat maju dengan amarah, siap menyerang Lin Feng. Gerakannya cepat, tubuhnya melayang dan menyerang dengan kekuatan penuh. Namun, Lin Feng menghindar dengan mudah. Dengan satu gerakan cepat, ia menangkap telinga Xiao Wu yang lembut dan panjang, lalu memutar tubuhnya sebelum membantingnya keras ke arah tubuh Tang San yang sudah tergeletak.

Penonton terpana. Mereka takjub dengan kecepatan dan kekuatan Lin Feng, yang seolah-olah hanya bermain-main dengan para murid Shrek.

Tak berhenti sampai di situ, Dai Mubai maju dengan sorot mata marah, aura harimaunya terpancar, menandakan dirinya siap bertarung habis-habisan. Namun, sebelum dia bisa melancarkan serangan, Lin Feng sudah berada di depannya, memukul dadanya dengan keras. Tubuh Dai Mubai terhuyung ke belakang, terjatuh dengan ekspresi kesakitan. Ma Hongjun mencoba menyerang dengan api phoenixnya, namun Lin Feng menendang kakinya, membuat tubuh gempalnya terlempar ke tanah tanpa sempat melawan.

Satu demi satu, para murid Shrek jatuh tanpa perlawanan berarti. Zhu Zhuqing mencoba menggunakan kecepatannya, namun Lin Feng dengan mudah menangkap gerakannya dan mendorongnya dengan keras ke arah Xiao Wu dan Tang San yang masih terbaring pingsan. Dalam sekejap, tim Shrek tergeletak di tanah, terluka, dengan wajah memar dan bengkak akibat serangan Lin Feng yang mematikan.

Kini hanya tersisa Oscar yang berdiri, dengan posisi melindungi Ning Rongrong yang berdiri di belakangnya, wajahnya tampak ketakutan. Oscar menelan ludah, namun mencoba tetap berdiri tegak, menatap Lin Feng dengan keberanian yang tersisa.

"Meskipun kau lebih kuat dari kami, aku tak akan mundur selangkah pun. Aku akan melindungi Ning Rongrong, apa pun yang terjadi!" kata Oscar, suaranya sedikit bergetar, namun dia tetap menatap Lin Feng dengan keberanian yang tersisa.

Lin Feng menatap Oscar dengan ekspresi malas, seolah keberanian Oscar tak berarti apa-apa baginya. Dalam satu gerakan cepat, dia muncul di depan Oscar dan menendangnya dengan keras hingga tubuh Oscar terlempar jauh, membuatnya tak sadarkan diri.

Kini hanya Ning Rongrong yang tersisa, tubuhnya gemetar melihat Lin Feng mendekat dengan tatapan dingin. Meski ketakutan, Ning Rongrong mencoba mengancam dengan nada angkuh, "Kau tidak tahu siapa aku! Aku berasal dari Klan Tujuh Harta Glazed Tile Pagoda. Jika kau berani menyakitiku, kau akan menyesal selamanya!"

Lin Feng mendengus, tidak terpengaruh sedikit pun oleh ancamannya. Dengan gerakan cepat, dia memukul Ning Rongrong, membuat tubuhnya jatuh ke tanah bersama anggota Shrek lainnya. Kini, seluruh tim Shrek tergeletak di tanah dengan wajah memar dan bengkak, beberapa di antaranya tak sadarkan diri, sementara yang lain masih setengah sadar namun dalam kondisi lemah.

Penonton yang menyaksikan semua ini terdiam, tak percaya dengan apa yang baru saja terjadi. Akademi Shrek yang sebelumnya begitu sombong dan penuh kepercayaan diri kini dipermalukan dalam sekejap, tanpa bisa melawan sedikit pun. Di tengah kerumunan, para murid Akademi Canghui ternganga, tak percaya dengan pembalikan situasi yang begitu cepat. Mereka yang sebelumnya merasa terhina oleh Shrek, kini melihat dengan mata kepala sendiri bagaimana Lin Feng menghancurkan kebanggaan Shrek tanpa usaha berarti.

Lin Feng berdiri di tengah murid Shrek yang terbaring dengan luka dan memar. Dia menatap mereka semua dengan pandangan dingin, tanpa sedikit pun rasa iba atau penyesalan, lalu melangkah pergi tanpa berkata sepatah kata pun, meninggalkan arena dengan suasana yang penuh keterkejutan dan ketakutan.

Suara bisikan dan keterkejutan perlahan muncul di tengah kerumunan. Orang-orang mulai menyadari bahwa mereka baru saja menyaksikan kekuatan dari seorang pria yang tak bisa diremehkan, yang mungkin bahkan jauh lebih kuat dari para jenius muda seperti murid-murid Shrek.

Douluo : Saya sudah menjadi title douluo tapi sistem baru datang ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang