Bab 13: Make The name of Haotian Great Again

71 2 0
                                    

#1 jam yang lalu

Sore mulai menyelimuti ibu kota Tian Dou ketika Lin Feng sampai di depan markas Spirit Hall terbesar di seluruh Kerajaan Tian Dou, bangunan yang hampir menyerupai istana megah dengan pilar-pilar besar dan ukiran indah. Tempat ini memancarkan aura keagungan, tetapi bagi Lin Feng, gedung ini tidak lebih dari sarang kemunafikan yang dipenuhi kepalsuan.

Sebelum memulai rencananya, Lin Feng mengamati sekeliling dan menyadari sesuatu: markas besar ini terasa kosong, tidak seperti yang ia bayangkan dari sebuah tempat sebesar ini. Setidaknya, banyak penjaga yang biasanya ada di setiap pintu atau lorong, entah mengapa tampaknya pergi, meninggalkan hanya beberapa ratus orang. Ia menduga sebagian besar dari mereka, termasuk Salas yang seharusnya menjadi pengawas utama, mungkin sedang bertugas di tempat lain. Meskipun tidak ada yang tahu pasti ke mana mereka pergi, Lin Feng tidak terlalu memedulikannya. Kepergian mereka malah membuat rencananya lebih mudah.

Lin Feng mulai memindai gedung dengan kekuatan mentalnya, memperhatikan bahwa ada beberapa ratus orang yang tersisa di tempat ini, mulai dari pelayan hingga beberapa master roh dengan kekuatan yang signifikan. Namun, saat pikirannya menyelusuri gedung ini lebih jauh, ia merasa terganggu dengan sesuatu yang lebih dalam—banyak dari orang-orang yang ada di sini adalah pelayan dan budak, beberapa dari mereka masih sangat muda. Terperangkap dalam dunia ini tanpa pilihan, tanpa kebebasan. Sejenak, Lin Feng merasa bersalah. Ia memang berencana membuat kekacauan, tetapi melibatkan orang-orang tak bersalah bukanlah hal yang ia inginkan.

“Aku memang bukan pahlawan… tapi orang-orang ini tidak layak terseret dalam dendam dan kebencian terhadap Spirit Hall,” pikirnya dengan perasaan rumit.

Namun, saat kekuatan mentalnya menjelajahi lebih dalam, ia menemukan sesuatu yang mengubah pikirannya. Di salah satu ruangan, seorang master roh level 86—salah satu pemimpin Spirit Hall di gedung ini—tampak sedang terlibat dalam kegiatan yang sama sekali tidak pantas. Di tengah ruangan yang biasanya digunakan untuk berdoa, pria itu bersama beberapa gadis muda berpakaian minim, memaksa mereka untuk melayaninya dengan cara yang tidak terhormat. Wajah-wajah gadis itu dipenuhi ketakutan, namun dengan pasrah mereka menerima perlakuan yang menjijikkan itu. Mereka bukan pendamping atau pasangan, melainkan budak-budak yang dipaksa memenuhi kehendak orang-orang berkuasa seperti pria itu.

"Apakah orang ini gila? Jika dewa malaikat masih hidup mungkin dia akan segera turun dan membunuh semua orang, yah tapi dewa itu sudah mati hanya menyisakan warisan yang akan segera berakhir"

Mata Lin Feng berubah dingin, perasaan jijik semakin memenuhi dirinya. Sekali lagi, Spirit Hall menunjukkan kemunafikan dan kebobrokan moral yang ada dalam organisasi mereka. Di permukaan, mereka mengaku sebagai pelindung kebenaran, tetapi di balik itu, mereka adalah entitas yang memanfaatkan kekuasaan dan kedudukan untuk menindas yang lemah.

“Bukan hanya Bibi Dong… semua ini mungkin memang sudah melekat dalam darah Spirit Hall,” pikir Lin Feng dengan sinis.

Ia merenungkan kembali beberapa sosok yang pernah ia dengar di Spirit Hall. Bibi Dong, pemimpin utama yang dikenal kejam, adalah salah satu contoh terbesar dari kemunafikan ini. Mengaku memimpin Spirit Hall menuju kebaikan, tetapi kenyataannya, ia membawa kehancuran, ambisi, dan bahkan rasa cinta yang buta pada pria yang jelas-jelas tidak memedulikannya—Yu Xiaogang. Lin Feng mendengar bahwa Bibi Dong dipengaruhi oleh Dewa Rakshasa yang membuat emosinya semakin tidak stabil, penuh kebencian dan ambisi yang aneh. Cinta buta pada Yu Xiaogang mungkin adalah akibat dari pengaruh dewa itu, namun tetap saja, Bibi Dong adalah pemimpin yang secara sadar memilih jalur kekerasan.

Lalu, ada pewaris dewa malaikat, Qian Renxue. Pewaris ini pernah membujuk Tang San untuk bergabung dengan Spirit Hall, padahal Tang San adalah orang yang bertanggung jawab atas kematian ayahnya sendiri. Bagaimana bisa seseorang dengan kesetiaan pada organisasi dan dendam keluarga menawarkan kesempatan seperti itu? Lin Feng hanya bisa menduga bahwa Qian Renxue, sama seperti Bibi Dong, telah dipengaruhi oleh kekuatan para dewa. Bahkan Tang San, ribuan tahun kemudian, menggunakan kekuatan dewa laut untuk memanipulasi Huo Yuhao, muridnya, demi kepentingannya sendiri.

Douluo : Saya sudah menjadi title douluo tapi sistem baru datang ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang