Bab 11 : Douluo dari sisi yang berbeda

141 8 7
                                    

Zaman di benua Douluo adalah zaman yang dikuasai oleh kekuatan, di mana garis antara keadilan dan ketidakadilan kabur di tangan para penguasa roh dan klan-klan besar. Bagi para master roh dan mereka yang memiliki kekuatan, dunia ini penuh kesempatan, tempat mereka memanfaatkan kekuatan untuk mencapai kehormatan, kekayaan, dan ketenaran. Namun, bagi rakyat biasa yang tak memiliki jiwa bela diri, benua Douluo adalah dunia yang jauh lebih kelam dan keras.

Hidup sebagai orang biasa di Douluo berarti hidup dalam bayang-bayang ketakutan dan ketidakberdayaan. Setiap hari, orang-orang yang tidak memiliki jiwa bela diri hanya bisa menjalani hidup mereka dengan harapan tidak terjebak dalam perseteruan antar-klan atau menjadi korban dari pertarungan para master roh. Mereka bekerja keras di ladang atau berdagang di pasar, menghasilkan cukup untuk bertahan hidup, tapi tetap tidak bisa menghindari rasa ketidakpastian yang selalu mengintai. Keselamatan mereka tidak pernah dijamin; cukup satu pertempuran besar antara dua master roh, dan desa mereka bisa hancur seketika, lenyap dalam kekacauan.

Di kota-kota besar, Spirit Hall dan klan-klan besar menguasai hampir semua sendi kehidupan, dengan mengerahkan kekuatan untuk memastikan setiap orang tunduk pada aturan mereka. Rakyat biasa tidak punya hak suara, tidak ada kebebasan untuk berbicara menentang, dan mereka yang berani melawan biasanya akan dihukum tanpa belas kasihan. Pajak dan upeti kepada para penguasa roh dipaksakan dengan keras; mereka yang tak mampu membayar sering kali kehilangan tanah, atau bahkan keluarga mereka dijual sebagai budak.

Bagi mereka yang lahir tanpa bakat roh, hidup mereka tidak jauh lebih berharga daripada barang atau ternak. Ketika seorang anak yang tidak memiliki kekuatan roh mencapai usia kebangkitan, ia sering kali dianggap sebagai beban oleh keluarganya, sekadar mulut tambahan untuk diberi makan. Tak jarang, keluarga dengan sumber daya terbatas menyerahkan anak-anak mereka kepada klan besar atau Spirit Hall sebagai pelayan, berharap mereka dapat hidup dan setidaknya menghindari kelaparan.

Di antara semua ini, Spirit Hall dianggap sebagai pelindung dan penjaga bagi dunia roh, tetapi bagi orang-orang biasa, mereka adalah penguasa yang jauh, tak tersentuh, dan sering kali tidak berbelas kasihan. Spirit Hall memang mengadakan upacara kebangkitan untuk membangkitkan jiwa bela diri pada setiap anak, tetapi lebih sering daripada tidak, tujuan mereka adalah menemukan bakat-bakat terbaik untuk bergabung dengan mereka. Mereka yang tidak berbakat atau memiliki jiwa roh yang lemah ditinggalkan begitu saja, dianggap tidak layak mendapat perhatian lebih.

Namun, di tengah dunia yang kejam ini, orang-orang biasa hanya bisa bertahan dengan menjalani hari demi hari, mencoba mempertahankan kehidupan mereka tanpa menarik perhatian. Mereka tahu bahwa dalam dunia di mana kekuatan adalah hukum tertinggi, mereka tak lebih dari debu yang bisa ditiup angin kapan saja. Tak ada yang benar-benar peduli pada mereka; nasib mereka hanya sedikit berarti di mata para penguasa roh. Bagi orang-orang biasa, Douluo adalah dunia yang penuh kegelapan, tempat mereka hanya bisa berharap dan berdoa agar bencana tidak menimpa mereka.

---

Di suatu kereta pengantar barang yang sedang berjalan ,seorang pemuda sedang mengendarai nya sebagai kusir, pemuda ini bernama Ye Fan, walaupun dia sedang membawa barang namun pikiran nya melayang entah kemana

Ye Fan selalu merasa hidupnya seperti mimpi buruk yang tak pernah usai. Sebagai seorang anak dari desa kecil Silver Grass, dia tumbuh dalam kemiskinan dan ketidakberdayaan yang sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari hidupnya. Desa itu terletak di sebuah lembah sunyi, jauh dari pusat-pusat kekuatan besar seperti Spirit Hall atau kerajaan-kerajaan besar, hanya dikenal sebagai tempat kecil yang terasing dan tidak penting. Di mata dunia roh yang luas, desa Silver Grass tak lebih dari titik kecil tak berarti.

Namun, suatu hari yang naas, segalanya berubah—hari ketika desa kecil itu terlibat dalam pertempuran besar yang tak seorang pun di sana pernah bayangkan. Saat Ye Fan masih berusia empat tahun, sebuah kekuatan besar menghantam desa mereka. Pertarungan antara dua raksasa dunia roh, Haotian Douluo Tang Hao dan Paus dari Spirit Hall, terjadi begitu mendadak, tepat di sekitar desa Silver Grass.

Douluo : Saya sudah menjadi title douluo tapi sistem baru datang ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang